Vaksi HPV diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi Human Papillomavirus (HPV). Umumnya, jenis vaksin ini diberikan untuk wanita agar terhindar dari risiko kanker serviks. Lantas, apakah pria juga perlu mendapatkan vaksin HPV?
Kenapa orang dewasa harus mendapatkan vaksin HPV?
Vaksin HPV secara efektif dapat mencegah infeksi virus HPV yang menjadi penyebab sebagian besar kasus kanker serviks serta dapat mencegah kutil kelamin. Vaksinasi HPV paling efektif dilakukan selama masa kanak-kanak atau remaja, tetapi orang dewasa juga dapat memperoleh manfaat dari vaksin HPV.
Infeksi HPV biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker dubur pada wanita maupun pria. Selain itu, infeksi HPV juga dapat menyebabkan kanker tenggorokan.
Pada wanita, infeksi HPV dapat menyebabkan sel-sel pada leher rahim tumbuh secara tidak normal. Beberapa di antaranya berkembang menjadi kanker serviks.
Nah, vaksin HPV inilah yang dapat membantu mencegah kanker serviks. Hingga tahun 2017, ada dua jenis vaksin yang tersedia yakni Gardasil dan Gardasil 9.
Gardasil 9 mencegah infeksi oleh tipe HPV yang sama dengan Gardasil, ditambah HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58. Secara kolektif, jenis ini terlibat dalam 90% kanker serviks.
Pada Oktober 2018, FDA yang setara BPOM di Indonesia telah menyetujui penggunaan Gardasil 9 untuk wanita dan pria berusia 27-45 tahun. Walaupun seorang pria tidak dapat mengembangkan kanker serviks, vaksin HPV dapat mencegah kutil kelamin, kanker penis, kanker dubur, dan penyebaran infeksi HPV terhadap pasangan seksual.
Baca selengkapnya: Kenapa Wanita dan Anak-anak Perlu Mendapatkan Vaksin HPV?
Siapa saja yang perlu mendapatkan vaksinasi HPV?
Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Center for Disease Control (CDC) merekomendasikan semua orang yang berusia 26 tahun untuk vaksinasi HPV.
Vaksin ini telah direkomendasikan untuk wanita dan gadis muda sejak tahun 2006 untuk mencegah infeksi genital yang dapat menyebabkan kanker serviks, dan bagi pria dan pria muda sejak 2011 untuk mencegah infeksi HPV genital dan anal.
Namun, kanker lain yang berhubungan dengan HPV tidak dapat diskrining, sehingga angka kejadiannya meningkat pada pria dan wanita. Lebih dari 90% kasus karsinoma dubur disebabkan oleh infeksi HPV, terutama HPV 16.
Walaupun jenis kanker tersebut jarang terjadi, tetapi saat ini terjadi peningkatan angka kejadian di seluruh dunia. Wanita memiliki insiden yang lebih tinggi daripada pria dalam kelompok usia. Tetapi pria mendominasi kelompok usia 20-49 tahun dan insiden ini meningkat.
Tingkat kanker dubur paling tinggi pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) dan kejadian dalam kelompok ini diperkirakan setara dengan kanker serviks pada populasi yang tidak diskrining. Angkanya bahkan lebih tinggi pada LSL yang terinfeksi HIV.
Apakah pria juga harus mendapatkan vaksinasi HPV?
Tentu saja vaksinasi HPV adalah pilihan yang tepat untuk mencegah risiko kutil kelamin pada pria usia 21 tahun ke atas. Di negara-negara barat seperti Eropa dan Amerika, vaksinasi HPV sangat direkomendasikan untuk pria yang berhubungan seks dengan pria, transgender, atau pria yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (termasuk HIV) mulai usia 26 tahun atau lebih muda.
Pedoman CDC merekomendasikan pemberian dua dosis vaksin HPV. Beberapa orang dewasa mungkin telah menerima dosis vaksin HPV di masa kanak-kanak atau remaja. Jika jadwal vaksinasi belum selesai, maka vaksin HPV bisa diberikan ulang ketika dewasa.
Baca juga: Vaksin HPV Tidak Bekerja Ampuh? Ini Alasannya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.