Arimidex merupakan obat yang digunakan oleh wanita yang sudah menopause untuk mengobati kanker payudara. Arimidex adalah nama merek, sementara untuk nama generiknya adalah anastrozole.
Arimidex sering digunakan oleh penderita yang sudah kebal dengan obat Tamoxifen. Penggunaan Arimidex dapat menurunkan kadar hormon estrogen sehingga pertumbuhan sel-sel tumor pada payudara menjadi lebih lambat.
Sel-sel tumor payudara memerlukan hormon estrogen untuk tumbuh di dalam tubuh. Pada beberapa kasus, Arimidex juga digunakan untuk tujuan lainnya.
Ibu hamil dilarang keras menggunakan obat ini karena dapat membahayakan janin. Beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui tentang penggunaan Arimidex.
Obat ini sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat-obatan yang mengandung estrogen seperti cincin vagina, pil pengatur kehamilan, krim estrogen dan sebagainya. Hal ini dikarenakan kinerja kedua obat yang berlawanan sehingga tidak akan berpengaruh optimal pada tubuh kamu.
Penderita yang menggunakan obat ini beresiko terserang stroke dan pengentalan pada darah. Segera hubungi dokter jika setelah mengonsumsi obat kamu merasa tiba-tiba pusing, kesulitan bicara atau cadel, gangguan pada penglihatan atau mungkin hilang rasa pada bagian tubuh tertentu.
Sebelum menggunakan Arimidex, sebaiknya kamu konsultasi pada dokter dan menceritakan riwayat kesehatan kamu seperti riwayat stroke atau pengentalan darah, memiliki kolesterol yang cukup tinggi, osteoporosis, penyakit jantung, liver, atau masalah pada sirkulasi.
Arimidex dapat mengurangi kepadatan tulang. Itu sebabnya sebelum dokter meresepkan obat ini biasanya penderita akan menjalani tes kepadatan mineral pada tulang. Selain itu dokter akan benar-benar memastikan jika kamu tidak dalam kondisi hamil sebelum meresepkan obat ini.
Gunakan alat KB yang efektif jikapun kamu belum menopause agar kehamilan tidak terjadi selama pengobatan. Sebenarnya masih belum diketahui apakah obat ini ikut mengalir pada ASI, tapi sebaiknya kamu tidak menyusui selama menjalani pengobatan menggunakan Arimidex.
Efek Samping penggunaan Arimidex
Selain efek yang diinginkan, penggunaan Arimidex juga memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Pada saat pertama kali mengonsumsi obat ini biasanya penderita akan akan mengalami gejala-gejala berikut:
- penglihatan kabur
- sakit kepala atau pusing
- Nyeri dada
- Nafas menjadi pendek
- Tegang
- Detak jantung makin kencang atau melemah
- Kaki bengkak
- Pendengaran mendengung.
Jika gejala di atas kamu alami di awal pengobatan, kamu tidak perlu khawatir. Tubuh kamu akan beradaptasi dengan obat tersebut. Jika dirasa tidak membuat kamu nyaman, konsultasikan pada dokter agar meredam efek samping. Efek samping yang mungkin namun jarang terjadi adalah sakit tenggorokan, muntah, terasa sakit saat buang air kecil, demam hingga pendarahan pada vagina. Pada beberapa kasus penggunaan obat ini menyebabkan kulit melepuh hingga mengelupas, terkadang juga terasa gatal.
Dosis yang diperlukan
Arimidex maupun anastrozole hanya didapatkan menggunakan resep dokter. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak, penggunaan obat secara bersama-sama, dan sebagainya.
Dosis penggunaan Arimidex yang disarankan adalah 1 mg per harinya. Penderita kanker payudara stadium akhir dapat mengonsumsi obat ini sampai terdapat progres pada sel-sel tumor. Arimidex dapat diminum tanpa didahului makan.
Sampai saat ini belum ada studi tentang penggunaan Arimidex pada penderita hati. Kadar Arimidex pada penderita sirosis atau penderita biasa tidak ada perbedaan. Sehingga tidak perlu adanya penyesuaian dosis untuk penderita sirosis hati.
Arimidex merupakan obat oral yang terdiri dari 1 mg anastrozole. Anastrozole berbentuk tablet berwarna putih. Tiap tablet terdiri dari bahan inaktif yaitu lactose, magnesium stearate, hydroxypropylmethylcellulose, polyethylene glycol, povidone, sodium starch glycolate, dan titanium dioxide. Anastrozole dapat larut pada acetonitrile, metanol, ethanol, Acetonitrole.
Pernah dilakukan penelitian pada seorang pria sehat dan wanita penderita kanker yang sudah menopause. Pria tersebut diberi dosis obat sebesar 60 mg dalam satu kali minum, sementara wanita tersebut mendapat dosis 10 mg.
Dosis keduanya masih dalam batas aman. Untuk menghindari terjadinya overdosis pertimbangkan memiliki penjaga atau pelindung di dekat kamu. Penderita mungkin mengalami muntah dan kamu dapat melakukan dialisis untuk membuat tubuh lebih nyaman.
Jika kamu kelupaan minum obat, segeralah minum obat ini. Jika waktu sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya, kamu sebaiknya meninggalkan jadwal minum obat sebelumnya. Jika kamu mengalami overdosis segera menuju IGD agar segera ditangani oleh orang yang tepat.
Cara kerja Arimidex
Pertumbuhan sel kanker pada payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen. Pada wanita yang telah menopause, hormon estrogen dihasilkan oleh enzim aromatase. Enzim ini mengubah androgen adrenal menjadi eston dan estradiol.
Penggunaan Arimidex dapat menekan enzim aromatase menghasilkan estrogen. Dengan begitu sel kanker mengalami perlambatan untuk tumbuh.
Anastrozole dapat terkandung dalam urin, feses muntah. Bagi perawat atau keluarga penderita sebaiknya menggunakan sarung tangan setiap membersihkan badan penderita, mengumpulkan sampah yang sudah terkontaminasi, laundry dan mengganti popok. Pisahkan baju penderita dengan baju lainnya.