Asam benzoat adalah senyawa antijamur yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan maupun produk. Ketika masuk ke dalam tubuh, senyawa ini terkonjugasi menjadi glisin di dalam hati dan diekskresikan sebagai asam hipurat.
Asam benzoat hanya aktif dalam lingkungan asam dengan pH 2.5-4.5. Sebagai pengawet makanan, senyawa ini biasanya digunakan pada kadar 0,01-0,2%.
Mengenai Asam Benzoat
Golongan
-
Kemasan
- Salep
- Losion
- Krim
- Tingtur
Kandungan
Asam benzoat
Manfaat Asam Benzoat
Asam benzoat memiliki sifat antiseptik bakteriostatik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga digunakan sebagai pengawet makanan. Jika dikombinasikan dengan asam salisilat, senyawa ini umumnya tersedia dalam bentuk obat oles (topikal) untuk mengatasi iritasi dan peradangan kulit yang disebabkan oleh luka bakar, gigitan serangga, infeksi jamur, hingga eksim.
Kontraindikasi
- Alergi terhadap asam benzoat
- Anak usia < 18 tahun
Efek samping Asam Benzoat
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan asam benzoat dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Asam benzoat yang digunakan secara topikal (obat oles) dapat menyebabkan kulit menghangat atau terasa panas seperti terbakar. Efek samping asam benzoat ini biasanya mulai muncul 5 menit setelah digunakan. Bila efek samping berlanjut atau justru memburuk, segera periksakan diri ke dokter.
Dosis Asam Benzoat
Dosis asam benzoat bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Obat topikal yang mengandung asam benzoat dan asam salisilat dapat digunakan 2 x sehari. Pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Hindari menambahkan atau mengurangi dosis maupun menggunakan obat dalam jangka panjang tanpa sepengetahuan dokter.
Dalam bentuk obat topikal, kombinasi asam benzoat dan asam salisilat hanya boleh digunakan sebagai obat luar. Hindari mengoleskan obat pada luka terbuka atau kulit terbakar, kering, pecah-pecah, maupun iritasi. Bila obat mengenai mata, hidung, mulut, anus (rektal), atau vagina, segera bilas dengan air yang banyak.
Sedangkan untuk pengawet makanan, senyawa ini biasanya digunakan pada kadar 0,01-0,2%.
Interaksi Asam Benzoat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Jenis obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan asam benzoat adalah sebagai berikut:
- Acyclovir;
- Allopurinol;
- Benzylpenicillin;
- Betamethasone;
- Captopril;
- Cimetidine;
- Cortisone;
- Coumarin;
- Estradiol;
- Mometasone;
- Pravastatin;
- Ranitidine;
- Tenofovir;
- Tetracycline;
- Warfarin.
Kemungkinan ada obat lain yang juga dapat bereaksi dengan asam benzoat, tapi belum dicantumkan dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan asam benzoat adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan asam benzoat saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.
Artikel terkait: