Ternyata Ini Penyebab Asam Urat Lebih Sering Kambuh di Malam Hari

Dipublish tanggal: Agu 27, 2019 Update terakhir: Jan 18, 2023 Tinjau pada Okt 21, 2019 Waktu baca: 2 menit
Ternyata Ini Penyebab Asam Urat Lebih Sering Kambuh di Malam Hari

Serangan asam urat bisa terjadi kapan saja, tapi sebagian orang menganggap gejalanya sering kambuh di malam hari. Hal inilah yang menjadi penyebab sebagian besar penderita asam urat sering terbangun dan susah tidur lagi di malam hari. Bagi Anda yang sering mengalaminya tentu bertanya-tanya, apa penyebab asam urat kambuh di malam hari? Bisakah diatasi?

Asam urat kambuh di malam hari, apa penyebabnya?

Asam urat adalah penyakit persendian yang banyak dialami oleh orang-orang usia lanjut. Orang yang menderita asam urat akan mengalami gejala berupa nyeri sendi, rasa panas di sekitar sendi, hingga susah digerakkan.

Serangan asam urat bisa terjadi kapan saja. Namun menurut sebuah penelitian dalam jurnal Arthritis & Rheumatology tahun 2014, gejala asam urat lebih sering kambuh di malam hari, bahkan 2 kali lipat daripada kejadian di siang hari.

Ditemukan bahwa sekitar 700 responden dalam penelitian mengeluh asam uratnya sering kambuh sejak dini hari hingga pukul 8 pagi. Sementara 300 responden lainnya mengaku gejala asam urat lebih sering muncul pada jam 8 pagi sampai 3 sore, dan 400 sisanya mengalami asam urat kambuh mulai jam 3 sore sampai 12 malam.

Sayangnya, para ahli masih belum tahu pasti penyebab asam urat kambuh di malam hari. Hal ini diduga berhubungan dengan turunnya suhu inti tubuh menjelang tidur.

Saat malam hari, suhu inti tubuh menurun secara alami mulai dari saat Anda memejamkan mata hingga berusaha tidur. Suhu tubuh yang rendah menyebabkan kristal monosodium urat (kristal MSU) semakin terbentuk dan perlahan menempel di tulang, sendi, dan jaringan lunak.

Semakin banyak kristal asam urat yang terbentuk, maka gejala asam urat makin sering kambuh. Hal inilah yang membuat persendian Anda tiba-tiba terasa sakit, bengkak, kemerahan, hingga terasa panas di malam hari.

Sekitar 50% gejala asam urat yang kambuh di malam hari biasanya mulai terasa di jempol kaki. Kondisi ini biasanya disertai dengan demam dan nyeri otot. Rasa nyerinya kadang makin parah meskipun kaki Anda hanya tertimpa selimut tipis.

Baca Selengkapnya: Gejala Asam Urat Pada Kaki dan Tips Mengatasinya


Masalah tidur juga bisa bikin asam urat kambuh

Selain karena penurunan suhu tubuh, gejala asam urat kambuh di malam hari juga bisa dipengaruhi oleh gangguan tidur. Terutama bagi Anda yang sering ngorok atau mengalami sleep apnea, risiko kekambuhan asam urat bisa meningkat hingga 20%.

Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang menyebabkan napas berhenti selama tidur. Akibatnya, kadar oksigen dalam tubuh menurun drastis dan memicu hipoksia.

Ketika tubuh kekurangan oksigen, purin akan lebih cepat dipecah menjadi asam urat. Hal inilah yang menyebabkan asam urat sering kambuh di malam hari.

Baca Juga: Pola Diet Tidak Tepat dan Sleep Apnea Dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Cara mengatasi asam urat kambuh di malam hari

Hampir semua orang yang mengalami serangan asam urat di malam hari akan susah kembali tidur. Sayangnya, Anda mungkin juga tidak bisa langsung ke dokter karena sudah terlalu malam. 

Sebagai pertolongan pertama, segera minum obat asam urat Anda. Obat colchicine, steroid, atau obat NSAID seperti ibuprofen dan naproxen sodium dapat membantu meringankan nyeri sekaligus memperpendek durasi serangan asam urat.

Hati-hati dengan risiko efek samping obat-obatan yang Anda minum. Oleh karena itu, pastikan untuk hanya mengonsumsi obat asam urat yang diresepkan oleh dokter. 

Bila Anda semakin sering susah tidur karena asam urat kambuh, segera konsultasikan ke dokter. Dokter dapat mengubah dosis atau mengganti obat asam urat sesuai dengan kebutuhan Anda.

Baca Juga: 9 Obat Asam Urat Alami Tradisional


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhou J, et al. (2017). Physical exercises and weight loss in obese patients help to improve uric acid. DOI: (https://dx.doi.org/10.18632%2Foncotarget.22046)
Mayo Clinic Staff. (2018). Gout diet: What’s allowed, what’s not? (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/gout-diet/art-20048524)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app