Kenali Segera Penyebab, Gejala dan Diagnosa Aspermia
Aspermia merupakan penyakit langka yang berkaitan dengan organ reproduksi pria. Tidak seperti penyakit fertilitas pada umumnya, Aspermia berkaitan dengan jumlah sperma dalam air mani pria.
Kurangnya jumlah sperma dalam air mani dapat terjadi karena penyumbatan pada saluran ejakulasi atau ejakulasi pada kandung kemih, yang sering disebut aspermia retrograde.
Aspermia dapat menjadi hambatan dalam hubungan suami istri, dimana pria tidak dapat memberikan jumlah sperma yang cukup untuk membuahi telur wanita sehingga kemungkinan untuk hamil menjadi lebih kecil.
Di lain sisi, apabila pasangan suman istri tidak berencana untuk memiliki keturunan, maka aspermia tidak memberikan efek buruk dalam berhubungan seksual bagi kedua pihak.
Penyebab Penyakit Aspermia
Kemungkinan besar aspermia disebabkan oleh gangguan psikologis seperti stres dan gaya hidup kurant sehat lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa gangguan ini disebabkan oleh faktor lainnya.
1. Penyumbatan Saluran Ejakulasi, merupakan salah satu penyebab utama aspermia. Penyumbatan dapat terjadi pada salah satu ataupun kedua saluran ejakulasi. Apabila kedua saluran mengalami penyumbatan maka disebut penyumbatan saluran ejakulasi total, jika penyumbatan hanya terjadi di salah satu saluran, maka disebut penyumbatan saluran ejakulasi parsial. Penyumbatan Saluran Ejakulasi dapat disebabkan oleh beberapa hal:
- Penyakit kelamin / penyakit menular sexual
- Infeksi pada kelenjar prostat
- Tumor jinak / kista pada saluran ejakulasi
- Radang pada saluran ejakulasi
2. Ejakulasi
Retrograde terjadi karena air mani gagal terdorong keluar, melainkan
kembali terdorong kebelakang karena kegagalan fungsi saluran
ejakulasi.
Ejakulasi retrograde data disebabkan:
- Kerusakan finding uretra
- Penyempitas struktur kandung kemih
- Kemoterapi vena pelvis.
- Cedera tulang belakang
Gejala Penyakit Aspermia
Sebagaimana penyakit pada umumnya, aspermia juga memiliki gejala yang bisa menjadi pertanda bahwa seseorang mungkin mengalaminya. Jika pada umumnya masih banyak penyakit yang sulit dilihat gejala dan tanda-tandanya, maka tidak dengan penyakit aspermia.
Anda akan merasakan secara jelas sehingga memunculkan kewaspadaan yang lebih. Adapun beberapa ciri-ciri yang bisa Anda lihat sebagai gejala penyakit aspermia adalah sebagai berikut:
- Mengalami oligospermia, dimana jumlah air mani yang dikeluarkan sangat sedikit.
- Rasa sakit pada daerah pelvis sesudah terjadinya ejakulasi.
- Mengalami kekurangan air mani saat ejakulasi. Biasanya disebut dengan orgasme kering.
- Tidak sperma dalam penyediaan sperma ke dalam vagina sehingga pasangan sulit untuk hamil.
- Mengalami kebocoran air mani yang disebabkan penyumbatan. Air seni akan bisa terlihat saat hubungan intim sampai pada puncaknya.
Jika Anda merasa gejala-gejala yang sudah disebutkan diatas terjadi pada diri Anda, pastikan Anda untuk mengatasinya sesegera mungkin. Hal ini bertujuan agar penyakit ini tidak semakin parah. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menemui dokter dan segera mengkonsultasikannya.
Diagnosa Aspermia
Hal selanjutnya yang juga harus diketahui seputar penyakit aspermia adalah diagnosa. Biasanya, pemeriksaan akan dilakukan terlebih dahulu sebelum dokter memutuskan diagnosa penyakit ini pada Anda. Adapun beberapa pemeriksaan penting yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Melakukan pemeriksaan fisik, hal ini akan menjadi awalan pertama untuk melihat kondisi sekitar kelamin yaitu testis. Dengan melihat kenampakan awalnya, dokter bisa melihat kondisi sebenarnya pasien yang sedang ia periksa.
- Melakukan pengecekan terhadap riwayat kesehatan medis pasien, biasanya hal ini akan diminta oleh dokter saat Anda melakukan pemeriksaan. Tujuan dilakukannya hal ini adalah untuk melihat apakah penyakit lain yang bisa menjadi pemicu terjadinya spermia pada pasien.
- Pencitraan,sejenis tes yang meliputi ultrasound transrektal. Selain itu, penggunaan pencitraan resonansi magnetik. Hal ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya bagian kelenjar prostat yang rusak.
- Melakukan tes pada urine pasca ejakulasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan air mani di dalam urine.
- Melakukan tes pada darah pasien, hal ini tentu sangat penting untuk dilakukan. Dari darah akan diketahui kandungan ataupun tingkat hormon perangsang testosteron dan folikel di dalam tubuh pasien yang bersangkutan.
- Melakukan analisa secara kimia terhadap air mani. Hal ini perlu dilakukan oleh dokter guna mengetahui tingkat pH dan fruktosa di dalam air mani.
Pengobatan Aspermia
Setelah diagnosis ditegakan, dokter akan memberi beberapa pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi kondisi aspermia adalah:
- Pengobatan - Obat-obatan yang biasa diberikan untuk pemulihan saraf rusak adalah imipramine, pseudoephedrine, efedrin, phenulephrine, bromopheniramine, dan chlorpheniramine.
- Bantuan reproduksi- Apabila pasangan ingin memiliki anak dan ingin menempuh cara lain dengan proses inseminasi, IVF dan lainnya.
- Pembedahan - Pilihan pengobatan ini akan diberikan bila cara lain tidak berhasil. Teknik pembedahan akan bergantung pada faktor penyebab. Bila terdapat penyumbatan saluran ejakulasi , maka operasi yang dibutuhkan adalah transurethral resection of the ejaculatory duct atau TURED. Metode operasi lain bagi terjadinya sumbatan adalah rekanisasi saluran ejakulasi di mana ini melalui kateter balon yang disisipkan transrektal atau transuretral yang bertujuan melebarkan saluran ejakulasi. Pelebaran ini akan membantu supaya aliran air mani lebih lancar dan komplikasi yang terkait pun bisa dicegah.
Hai dok, nama saya Iman suherman…saya sudah pernah hepatitis A sekitar 2th yg lau, nah sekarang ini sepertinya mau kumat lagi, tolong infonya ya dok kira2 saya bisa sembuh total tdk? Thnks