Ginjal normal pada umumnya seukuran kepalan tangan. Sedangkan atrofi ginjal merupakan suatu keadaan di mana ukuran ginjal menyusut ke ukuran abnormal dengan fungsi yang abnormal.
Atrofi ginjal tidak sama dengan hipoplasia ginjal, hipoplasia ginjal merupakan suatu kondisi di mana ginjal berukuran lebih kecil saat proses perkembangan di dalam rahim dan pada saat kelahiran.
Ginjal terletak di setiap sisi tulang belakang bagian bawah, tepat di bawah tulang rusuk. Ginjal kiri biasanya sedikit lebih besar dibandingkan ginjal kanan. Ginjal kiri biasanya juga terletak sedikit lebih tinggi dan lebih dekat ke jantung daripada ginjal kanan. Satu atau kedua ginjal dapat mengalami atrofi, tetapi atrofi ginjal biasanya lebih sering terjadi pada ginjal kiri.
Apa yang menyebabkan atrofi ginjal?
Atrofi ginjal dapat disebabkan karena terjadinya kerusakan ginjal secara tiba-tiba, seperti ketika ginjal terluka parah atau terpapar racun. Atrofi ginjal juga dapat disebabkan atau berkaitan dengan kondisi medis lain, seperti:
- sindrom antifosfolipid
- infeksi, seperti TBC
- sindrom metabolik
- penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis)
- penyempitan arteri ginjal (stenosis arteri ginjal aterosklerotik)
- obstruksi saluran kemih
- penyakit sel sabit
- kanker
Kerusakan ginjal umumnya terjadi dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini bisa terjadi karena aliran darah ke ginjal tidak mencukupi.
Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena atrofi ginjal jika Anda memiliki beberapa kondisi sebagai berikut:
- diabetes
- riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
- penyakit jantung
- tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tanda dan gejala dari atrofi ginjal
Ginjal berfungsi untuk menyaring produk limbah dari darah dan menghilangkan cairan berlebih dari tubuh. Ginjal juga memainkan peran penting dalam pengaturan tekanan darah.
Pada tahap awal atrofi ginjal, Anda mungkin tidak menemukan adanya gejala. Biasanya diperlukan hilangnya fungsi ginjal sebanyak 30 hingga 40 persen agar gejalanya dapat muncul. Ketika ginjal kurang mampu untuk menyaring darah, Anda mungkin akan menemukan beberapa gejala sebagai berikut:
- perubahan frekuensi buang air kecil
- kulit menjadi gelap
- mengantuk
- kulit terasa gatal
- kehilangan selera makan
- kram otot
- mual dan muntah
- pembengkakan pada daerah tangan dan kaki
Tanda-tanda lain dari atrofi ginjal meliputi:
- Asidosis
- Anoreksia
- konsentrasi kreatinin yang tinggi
- kelainan elektrolit
- kekurangan gizi
Bagaimana cara mencegah terjadinya atrofi ginjal?
Terjadinya atrofi ginjal tidak selalu dapat dicegah. Tetapi ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga ginjal Anda tetap sehat.
Pertama, cobalah untuk mencegah kondisi-kondisi yang dapat merusak ginjal Anda, seperti pada penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes. Jika Anda sudah memiliki kondisi seperti hipertensi dan diabetes, maka berusahalah untuk mengontrol penyakit tersebut.
Konsumsilah diet yang kaya akan:
- buah-buahan dan sayur-sayuran
- biji-bijian
- produk susu rendah lemak atau bebas lemak
Kurangi asupan Anda terhadap:
- makanan olahan atau gorengan
- makanan ber-sodium
- makanan yang manis
- alkohol
Berikut adalah beberapa tips-tips lainnya:
- Cobalah berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
- Pertahankan berat badan yang ideal dan sehat.
- Cobalah untuk tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam.
- Jangan merokok
- Minumlah obat sesuai resep dokter.
- Pantau kadar kolesterol Anda.
- Obati infeksi saluran kemih (ISK) secepat mungkin.
Bagaimana cara mengobati atrofi ginjal?
Diagnosa
Untuk mendiagnosis seseorang mengalami atrofi ginjal biasanya dokter akan melakukan anamnesis secara lengkap dan diikuti dengan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lainnya dapat dilakukan dengan tes pencitraan seperti ultrasound, computed tomography scan, atau magnetic resonance imaging (MRI).
Pengobatan
Sebagian besar pengobatan akan tergantung pada penyebab atrofi ginjal tersebut. Mengobati kondisi yang mendasarinya dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada ginjal Anda.
Bahkan dengan ginjal yang atrofi, ginjal Anda mungkin masih dapat berfungsi cukup baik untuk melakukan fungsinya. Tetapi jika ginjal Anda berfungsi kurang dari 10 hingga 15 persen, maka Anda bisa mengalami gagal ginjal. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu melalui tindakan dialisis.
Dalam hemodialisis, darah Anda akan dijalankan melalui alat ginjal buatan yang disebut hemodialyzer yang dapat menghilangkan produk limbah. Dalam dialisis peritoneal, cairan yang disebut dialisat digunakan untuk mengisi perut Anda untuk menyaring limbah dalam tubuh Anda melalui kateter dialisis peritoneal.
Dialisis dapat membantu tubuh Anda melakukan pekerjaan yang tidak lagi dapat dilakukan oleh ginjal. Anda perlu menjalani dialisis atau cuci darah beberapa kali dalam seminggu atau sampai Anda mendapatkan transplantasi ginjal.
Dok, Saya ingin bertanya Ibu saya yang berumur sekitar 45 tahun sudah lama sakit dan baru di ketahui setelah sekitar 2 tahun karena pada perut ibu saya mengalami perubahan yaitu membengkak karena ginjal nya sudah bocor, tetapi tidak terjadi pembengkakan di area tubuh lainnya hanya perutnya saja,...