Beberapa orang yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia terkadang mencari cara supaya bisa terlelap di malam hari, bahkan ada yang terpaksa harus mengonsumsi obat tidur. Akan tetapi, penggunaan obat tidur tentunya harus dengan resep dokter.
Pemilihan dan pemberian obat tidur yang tepat harus didasari oleh penyebab gangguan tidur itu sendiri. Itulah sebabnya rekomendasi obat yang tepat dari dokter sangat dibutuhkan. Obat tidur tak hanya memicu rasa kantuk sehingga tubuh dapat beristirahat, tetapi juga bisa menimbulkan kecanduan jika digunakan secara berlebihan atau jangka panjang.
7 Aturan pakai obat tidur yang tepat dan aman
Jangan sekali-kali berpikir untuk mengonsumsi obat tidur secara sembarangan. Berikut merupakan 7 aturan pakai obat tidur agar mendapatkan manfaat yang tepat dan mencegah efek samping.
1. Berkonsultasi dengan dokter
Untuk memastikan penggunaan obat tidur yang tepat dan aman, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika Anda mengalami gangguan tidur. Dokter akan melakukan pemeriksaan seputar jenis, penyebab, serta durasi gangguan tidur yang Anda alami.
2. Ikuti aturan pakai dan petunjuk dokter
Penggunaan obat tidur baik yang dibeli secara bebas di apotek atau obat resep harus dikonsumsi sesuai aturan pakai yang biasanya tertera pada kemasan obat serta petunjuk dokter. Hal tersebut dapat membantu Anda memahami cara kerja dan waktu penggunaan obat yang tepat.
Baca juga: 26 Obat Tidur Alami yang Paling Ampuh Menurut Dokter
3. Minum obat tidur sesaat sebelum tidur
Manfaat obat tidur tentunya untuk membuat Anda mengantuk dan bisa tertidur dengan lelap. Anda bisa mengonsumsinya sekitar 15-20 menit sebelum waktu tidur yang disarankan. Hindari penggunaan obat di waktu yang tidak tepat terutama saat akan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
4. Gunakan obat tidur saat benar-benar tidak bisa tidur semalaman
Minum obat tidur sebaiknya hanya saat Anda benar-benar merasa tidak bisa tidur. Obat yang dikonsumsi umumnya hanya memberikan efek jangka pendek dan membuat Anda tidur sekitar 4 jam saja karena efek obatnya sudah habis.
5. Perhatikan efek samping
Selain mendapatkan manfaat, perhatikan pula risiko efek samping yang biasanya ada pada kemasan obat. Jika penggunaan obat mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan kembali dengan dokter terkait jumlah dosis. Jika diperlukan, Anda juga bisa berkonsultasi untuk menghentikan penggunaan obat.
6. Hindari konsumsi alkohol
Hindari minum minuman beralkohol saat mengonsumsi obat tidur. Alkohol bisa menimbulkan interaksi obat dan meningkatkan efek sedatif. Selain itu, pola konsumsi yang demikian justru dapat memperparah insomnia dan menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur.
7. Hentikan penggunaan obat tidur secara bertahap
Jika ingin berhenti minum obat tidur, berkonsultasilah dengan dokter. Lakukan penghentian secara bertahap, mulai dari pengurangan dosis hingga berhenti sepenuhnya. Perlu diketahui juga bahwa penghentian obat tidur memiliki risiko efek samping, seperti sakit kepala yang bisa menyebabkan insomnia selama beberapa hari setelah berhenti.
Baca juga: Daftar Obat Tidur yang Paling Aman untuk Ibu Hamil
Siapa saja yang boleh mengonsumsi obat tidur?
Pemilihan obat tidur akan bergantung pada seberapa parah kondisi insomnia yang dialami. Jenis obat tidur sendiri terbagi menjadi 2 macam, yakni obat tidur bebas dan obat tidur resep yang tentunya memiliki kegunaan dan efektivitas obat berbeda.
Jika gangguan tidur hanya terjadi sesekali dan tergolong ringan atau ingin menghindari jet lag dan rasa tidak nyaman saat perjalanan jauh, penggunaan obat tidur yang dijual bebas di pasaran masih memungkinkan. Akan tetapi, tentu saja obat tersebut tetap harus digunakan secara hati-hati dan sesuai petunjuk pemakaian.
Sebaiknya cari cara lain yang aman dan alami untuk membuat Anda bisa tertidur, misalnya dengan latihan olahraga seperti yoga dan berenang. Anda juga dapat menggunakan aromaterapi yang bersifat menenangkan untuk membantu mendapatkan tidur yang berkualitas.
Jika insomnia sering terjadi, pemberian obat tidur resep oleh dokter mungkin menjadi pilihan yang tepat selama dikonsumsi sesuai petunjuk dan tidak dalam jangka panjang.
Baca juga: Cara Mengatasi Insomnia dengan Yoga
Kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat tidur?
Anda diharuskan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan penggunaan obat tidur yang tepat dan aman. Selain harus disesuaikan dengan petunjuk dokter, obat tidur sebaiknya hanya digunakan ketika Anda benar-benar tidak bisa tidur. Lagi pula, efek penggunaan obat tidur umumnya hanya bertahan sekitar 4 jam.
Jika kondisi kesehatan dan gangguan tidur sudah membaik, penghentian obat tidur bisa dilakukan secara bertahap. Penghentian secara tiba-tiba malah dapat menimbulkan efek samping. Obat tidur tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan ketergantungan.
Baca juga: Tips Atasi Insomnia Tanpa Obat Tidur
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.