Berhubungan seks tanpa pengaman atau kondom pasti menimbulkan risiko, yaitu terkena penyakit menular seks dan kehamilan. Akan tetapi, tahukah jika seks tanpa kondom juga meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri vagina? Anda harus mengetahui hal ini lebih jauh.
Berhubungan Intim tanpa Kondom rentan Infeksi Vagina
Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom terindikasi menimbulkan berbagai risiko, umumnya adalah risiko infeksi vagina. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan para peneliti dari Melbourne Sexual Health Center, Australia.
Booking Klinik STD via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket std hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Penelitian tersebut mengungkapkan fakta bahwa seks tanpa kondom dapat meningkatkan perkembangbiakan bakteri jahat yang mengakibatkan vaginosis bakteri.
Di dalam vagina, dapat ditemukan bakteri baik serta bakteri jahat. Jika seorang wanita mengalami bacterial vaginosis, maka tidak ada keseimbangan bakteri di dalam vagina. Jumlah bakteri jahatnya lebih banyak.
Normalnya, vagina mempunyai lima koloni bakteri yang membentuk satu ekosistem. Di antara kelima koloni bakteri tersebut, bakteri jenis Lactobacillus adalah yang dominan. Wanita yang mempunyai banyak bakteri L. crispatus dalam vaginanya, maka dinilai paling sehat. Mengapa?
Bakteri tersebut berperan memproduksi asam laktat dan menjaga pH vagina tetap normal. Keberadaan bakteri baik tersebut mampu mencegah bakteri lainnya muncul dalam vagina.
Suatu penelitian yang dimuat di The Journal of Infectious Diseases juga menyatakan bahwa wanita yang mempunyai jumlah bakteri L. crispatus banyak akan lebih rendah mengalami bacterial vaginosis.
Apa sajakah gejala dan tanda Anda terkena Bacterial vaginosis?
Wanita rentan mengalami bacterial vaginosis jika mempunyai pasangan seksual lebih dari satu. Bisa berpotensi juga jika berhubungan intim dengan pasangan baru.
Booking Klinik STD via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket std hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Akan tetapi, beberapa kasus infeksi bakteri pada vagina bisa terjadi pada orang yang tidak aktif melakukan hubungan intim serta wanita yang mengonsumsi pil KB. Tanda atau gejala infeksinya adalah sebagai berikut.
1. Keputihan tidak normal
Sudah pernahkah Anda mengalami keputihan yang tidak normal? Keputihan berlebih disertai bau yang tidak sedap adalah ciri-ciri keputihan tidak normal.
Tanda-tanda lainnya adalah warnanya yang pucat keabu-abuan atau kuning. Teksturnya juga encer. Berbagai kondisi yang menandakan keputihan tidak normal tersebut mengindikasikan adanya infeksi bakteri yang paling umum.
2. Vagina terasa gatal
Infeksi bakteri vagina atau bacterial vaginosis umumnya akan ditandai dengan vagina gatal yang terkadang menyakitkan. Rasa sakit ini diakibatkan adanya infeksi ataupun iritasi di area vulva dan vagina. Tak hanya itu, pada bagian kulit sekitar vulva juga mengalami peradangan serta kemerahan.
3. Nyeri ketika melakukan hubungan intim
Indikasi lain apabila Anda mengidap infeksi bakteri vagina adalah merasakan sakit ataupun nyeri saat atau setelah berhubungan intim bersama pasangan. Anda juga merasakan nyeri berlebihan saat buang air kecil.
Cara mencegah Bacterial Vaginosis
Perlu untuk diketahui bahwa bacterial vaginosis tersebut muncul akibat melakukan hubungan intim yang tidak sehat, seperti halnya berhubungan intim tanpa menggunakan kondom ataupun berhubungan intim bersama lebih dari satu orang. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui penyebab infeksi bakteri vagina.
Anda dan pasangan juga mengetahui cara melakukan aktivitas seks dengan aman yaitu setia kepada satu pasangan. Jangan lupa juga untuk memakai kondom. Pemakaian kondom saat berhubungan intim juga bisa menghilangkan penyebaran bakteri serta penyakit menular seks lainnya.
Lebih dari itu, jagalah selalu organ reproduksi Anda dan pasangan agar tetap berfungsi dengan baik dan terhindar dari berbagai persoalan. Pemakaian kondom ketika berhubungan intim dapat menghilangkan penyebaran bakteri serta penyakit menular seks lainnya.
Infeksi bakteri vaginosis adalah persoalan umum yang biasa dialami wanita, meski banyak yang tidak menyadarinya. Tidak dipungkiri, infeksi bakteri vagina tersebut dapat berakibat pada persoalan kesehatan yang lebih serius. Seharusnya, Anda memeriksakan diri ke dokter mengenai alat reproduksi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.