Anda harus pintar memilih makanan yang sehat bagi tubuh anda. Banyak makanan yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan selera. Jenis makanan juga dapat dicampur untuk menambah rasa pada sajian. Salah satu makanan yang memiliki manfaat bagi kesehatan adalah madu.
Madu merupakan hasil alami yang dibentuk dari lebah. Madu sudah lama dikenal sejak zaman dulu sebagai obat-obatan dan ekstrak herbal. Madu adalah cairan manis yang dibuat oleh lebah menggunakan nektar dari bunga.
Kualitas dinilai berdasarkan warna, warna madu yang lebih pekat memiliki kualitas lebih baik daripada madu warna keemasan. Ini juga dinilai melalui kadar madu di dalam setiap tetesnya.
Rasa dari jenis madu tertentu akan bervariasi berdasarkan pada jenis bunga dari mana nektar dipanen.
Memilih jenis madu
Dianggap sebagai makanan kesehatan terbaik di seluruh dunia, Madu adalah ciptaan yang luar biasa. Madu adalah salah satu pemanis yang paling populer dan banyak digunakan dengan manfaat kesehatan yang sangat besar.
Madu digunakan oleh beberapa budaya di seluruh dunia yang berfungsi sebagai basis untuk banyak obat-obatan tradisional. Manfaat dan manfaat kesehatan dari madu telah dikenal sejak lama.
Madu Tersedia bentuk mentah dan pasteurisasi. Madu mentah dikeluarkan dari sarangnya dan dibotolkan secara langsung, dan karenanya akan mengandung sejumlah ragi, lilin, dan serbuk sari.
Mengkonsumsi madu mentah lokal diyakini dapat membantu mengatasi alergi, karena paparan berulang terhadap serbuk sari di daerah tersebut. Madu yang dipasteurisasi telah dipanaskan dan diproses untuk menghilangkan kotoran.
Mengonsumsi madu juga perlu diperhatikan dan harus pintar memilih mana jenis madu yang baik dan dari sari nektar yang terjamin kualitasnya. Madu yang terbaik dinilai dari beberapa proses diantaranya :
1. Rasa manis Madu mengandung dua jenis glukosa: fruktosa dan glukosa. Sehingga membuatnya agak lebih manis daripada gula biasa.
2. Kandungan air Kadar air adalah sifat penting lain madu: ia memiliki kurang dari 20% air, itulah sebabnya mikroorganisme tidak dapat tumbuh dalam madu. Madu kualitas premium memiliki kadar air 18% atau kurang.
Beberapa puritan bahkan mengatakan bahwa segala sesuatu di atas 14% tidak boleh dianggap sebagai kualitas baik.
3. Olahan
Selain kadar air, pengolahan adalah hal yang harus diperhitungkan terkait kualitas madu yang dikonsumsi. Madu terbaik diproses secara minimal, yang berarti ia hanya boleh sedikit dipanaskan dan disaring. Cara ini memungkinkan madu menyimpan semua mineral, antioksidan, dan vitaminnya.
Kadar air dan pemrosesan minimal bukan satu-satunya hal yang perlu diingat saat membeli madu.
4. Warna
Madu datang dalam berbagai warna, dari coklat tua hingga kuning muda. Warnanya tergantung pada sumber bunga yang digunakan lebah untuk membuat madu. Warna bukan pertanda kualitas buruk atau bagus. Seiring waktu madu dapat berubah warna hingga menjadi gelap dan dapat merubah rasa.
5. Kristalisasi Madu tidak boleh mengkristal selama tiga bulan pertama sejak Anda pertama kali membuka wadah. Namun, Ada beberapa jenis yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengkristal, sementara jenis lain mungkin mengkristal dalam hitungan minggu dan berkualitas baik.
Kristalisasi juga dipengaruhi oleh kadar air yang dapat menunjukkan bahwa madu memiliki kualitas yang lebih rendah.
6. Serbuk sari Madu kualitas terbaik mengandung serbuk sari, oleh karena itu madu tidak terlihat jernih saat Anda melihat botolnya. Proses penyaringan meninggalkan serbuk sari di dalam.
Manfaat baik pada madu
Manfaat madu yang berguna bagi tubuh kita sehingga aman dikonsumsi yaitu :
- Mengurangi asam lambung
- Menambah stamina
- Mengurangi diare
- Melawan infeksi
- Menyembuhkan luka
- Memiliki anti oksidan tinggi
- Baik dikonsumsi pada penderita diabetes
- Mengurangi kadar kolesterol
- Mengatasi batuk pada anak
Madu sebaiknya tidak boleh dikonsumsi pada anak dengan usia di bawah 1 tahun karena tidak cocok untuk pencernaan organ tubuh yang masi berkembang. Konsultasikan gejala serta gangguan pada bayi ke dokter untuk menilai penyakit yang diderita atau tindakan yang sebaiknya dilakukan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.