Jatuh cinta berjuta rasanya, itulah kata-kata tentang cinta yang sering didengar. Cinta akan memunculkan banyak rasa, baik rasa senang dan bahagia, rasa marah, ataupun rasa benci. Setiap orang pasti pernah mengalami jatuh cinta dalam hidupnya, baik pada keluarga maupun pada lawan jenis.
Cinta biasanya muncul karena reaksi ketertarikan terhadap sesuatu. Selain memunculkan berbagai perasaan, cinta ternyata juga bereaksi terhadap tubuh. Berikut beberapa respon tubuh ketika sedang jatuh cinta.
Efek kecanduan
Tubuh bereaksi saat jatuh cinta disebabkan karena efek zat kimia dan hormon. Pada saat jatuh cinta, tubuh akan merasakan efek kecanduan. Jatuh cinta akan memunculkan rasa senang dan euforia.
Kondisi ini disebabkan karena otak melepaskan zat kimia, seperti dopamin, oksitosin, adrenalin, dan vasopresin yang dapat memberikan efek nyaman dan bahagia. Efek yang ditimbulkan saat jatuh cinta inilah yang membuat kecanduan.
Detak jantung yang tidak teratur
Pada saat jatuh cinta, otak akan mengeluarkan adrenalin. Hal inilah yang menyebabkan jantung berdetak dengan tidak teratur saat bertemu dengan orang yang dicintai.
Namun, hal ini wajar terjadi dan tidak berbahaya. Detak jantung akan kembali normal setelah tubuh merasa relaks dan tidak tegang. Selain menyebabkan jantung berdetak dengan tidak teratur, hormon adrenalin juga menyebabkan munculnya keringat dingin dan perasaan gugup yang tidak hilang-hilang.
Perasaan tidak enak badan
Saat jatuh cinta Anda hanya akan fokus pada apa yang menarik perhatian saja dan melupakan hal-hal lain. Kondisi ini membuat orang yang jatuh cinta sering mengalami penurunan nafsu makan, sehingga muncul rasa tidak enak pada badan.
Mengurangi stress dan lebih bergairah
Jatuh cinta akan menimbulkan perasaan bahagia. Hal ini terjadi karena otak akan mengeluarkan hormon yang dapat menurunkan kadar stres dalam tubuh. Orang yang jatuh cinta akan lebih sering tersenyum daripada menangis atau merasa marah.
Jatuh cinta juga memicu otak mengeluarkan hormon dopamin. Hormon ini akan meningkatkan rasa percaya diri, sehingga Anda akan merasa bergairah dan bersemangat dalam melakukan aktivitas apapun.
Menghilangkan rasa takut
Efek lain dari hormon adrenalin adalah menghilangkan rasa takut, sehingga akan muncul keberanian untuk melakukan sesuatu yang bahkan tidak terpikirkan.
Menjadi lebih aktif
Saat berada di dekat orang yang disukai, Anda akan merasa memiliki energi yang lebih. Hal ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang disayang. Orang yang jatuh cinta ingin selalu diperhatikan pasangannya, sehingga kadang-kadang bertingkah dengan terlalu aktif.
Nada suara yang meninggi
Hal ini biasanya terjadi pada wanita yang sedang jatuh cinta. Wanita ingin tampil lebih feminim dan ingin terlihat menarik di depan pasangannya. Tanpa disadari, hal ini akan menyebabkan nada suara yang meninggi saat berbicara. Tetap kontrol emosi, sehingga tidak muncul nada suara yang tinggi.
Menghilangkan rasa sakit
Cinta akan menimbulkan rasa lebih bahagia. Hal inilah yang membuat cinta mampu mengurangi rasa sakit. Bahkan berdasarkan sebuah penelitian rasa cinta bisa mengurangi rasa sakit yang disebabkan penyakit kronis. Hal ini mungkin terjadi karena cinta akan membuat Anda ingin segera sembuh, agar dapat terus dekat dengan orang yang disayangi.
Banyak sekali efek jatuh cinta bagi tubuh. Salah satunya tubuh akan merangsang otak mengeluarkan berbagai hormon yang akan menimbulkan rasa bahagia. Selain itu, hormon adrenalin yang dihasilkan akan meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri, sehingga dapat menghilangkan rasa takut.
Jatuh cinta juga dapat menghilangkan rasa sakit, karena Anda selalu ingin sehat agar dapat selalu bersama dengan orang tersayang.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.