Polusi udara menjadi hal yang sudah lama terjadi di sekeliling kita. Dampak dari polusi udara sendiri dapat menyebabkan pilek alergi atau sering disebut rhinitis alergi. Polusi udara ini berasal dari luar dan dalam ruangan.
Bagi Anda yang bekerja di dalam pabrik maka polusi udara wajib diwaspadai, selain itu kantor dan rumah Anda juga bisa jadi terkontaminasi dengan polusi udara.
Polusi udara biasanya disebabkan oleh zat-zat yang tidak seharusnya terhirup oleh manusia masuk ke dalam tubuh seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), formaldehida, phthalate, dan partikel polusi (PM).
Bagi Anda yang selalu di dalam ruangan bukan berarti akan terhindar dari polusi udara.
Untuk polusi udara di ruangan biasanya berasal dari gas beracun, asap kendaraan, bulu hewan peliharaan, jamur, bakteri virus, asap rokok, proses memasak, perabotan rumah tangga, bahan bangunan hingga pengharum ruangan.
Bahkan perlu diketahui bahwa orang yang mengalami batuk dan bersin juga dapat menyebabkan adanya polusi udara di dalam ruangan. Oleh karena itu, Anda harus waspada dimanapun berada.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, banyak orang yang mengalami alergi karena terlalu sering berada di dalam rumah.
Selain itu terdapat penelitian luar negeri yang berpendapat bahwa polusi udara di dalam ruangan lima kali lebih besar dari polusi udara di luar ruangan.
Hal ini dapat disebabkan dari berbagai faktor salah satunya kurangnya ventilasi pada suatu ruangan. Kurangnya ventilasi di dalam ruangan akan menyebabkan pergantian udara di dalam ruangan akan terhambat.
Faktor lain yang menyebabkan di dalam ruangan rentan terhadap polusi udara adalah penggunaan bahan sintesis sebagai bahan bangunan dan furnitur, serta penggunaan produk pembersih rumah.
Bahaya polusi udara terhadap pilek alergi
Peradangan di bagian dalam hidung yang disebabkan alergi akibat debu dan partikel polusi disebut dengan pilek alergi. Tentu pilek ini berbeda dengan kondisi pilek karena infeksi yang disebabkan virus dan bakteri.
Proses penyembuhan kedua jenis pilek ini juga perlu diperhatikan karena penanganannya tentu akan berbeda.
Proses terjadinya pilek alergi adalah ketika tubuh terpapar alergen yang berasal dari polusi udara. maka sistem kekebalan tubuh akan menganggap allergen sebagai zat yang berbahaya.
Oleh karena itu tubuh akan langsung memproduksi sejumlah zat kimia yang membuat selaput lendir hidung membengkak dan proses produksi lendir di hidung semakin meningkat.
Pilek alergi tentu memiliki gejala-gejala yang dapat dilihat setelah terpapar alergen seperti hidung gatal, bersin, berair dan tersumbat. Untuk mengatasi pilek alergi umumnya dengan menjauh dari benda yang menyebabkan alergi.
Cara lain untuk mengatasi pilek alergi adalah dengan mengonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter jika keadaan memang sudah sangat mengganggu.
Perlu diketahui bahwa pilek alergi yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit lanjutan seperti:
1. Sinusitis
Sinusitis adalah kondisi sinus yang mengalami infeksi dan peradangan. Sinus adalah bagian sekitar hidung yang menghasilkan lendir.
Ketika mengalami pilek alergi yang terus menerus maka lendir yang dihasilkan sinus akan terhambat alias tidak dapat mengalir keluar dan dapat menimbulkan infeksi yang dikenal dengan sinusitis.
Bahaya dari sinusitis sendiri adalah seseorang bisa mengalami kesulitasn bernapas, mendengkur saat tidur, dan penurunan ketajaman indra penciuman.
2. Otitis media
Kondisi yang disebabkan akibat pilek alergi yang menimbulkan peradangan dan pembengkakan pada bagian eustachius yang menghubungkan hidung dan telinga dikenal dengan otitis media.
Peradangan ini berada di telinga bagian tengah dan menyebabkan penderitanya mengalami gejala seperti gangguan pendengaran.
3. Polip hidung
Polip hidung merupakan benjolan yang tumbuh di lapisan di dalam hidung dan sinus. Akibat dari adanya polip hidung penderita akan mengalami kesulitan bernapas dan ketajaman penciuman akan berkurang.
Kondisi polip yang semakin parah biasanya ditangani dengan jalan operasi.
Kondisi rumah yang kurang sehat dapat dilihat dari kurangnya ventilasi sehingga pertukaran udara akan terhambat. Hal ini dapat mengakibatkan polusi udara menumpuk di dalam rumah dan menyebabkan seseorang mudah mengalami pilek alergi.
Lindungi kerluarga Anda dari polusi udara, karena terdapat studi yang menyatakan bahwa anak yang dari kecil terpapar polutan ketika dewasa akan rentan terkena pilek alergi.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menyatakan bahwa polusi udara merupakan salah satu penyebab utama munculnya gangguan kesehatan khususnya pada pernapasan.
Efek polusi udara terhadap kesehatan dapat diperparah dengan kondisi ruangan yang sempit, lembab, dan ventilasi yang kurang.
Polusi udara memang menjadi salah satu pemicu terjadinya pilek alergi pada seseorang. Untuk mengatasi masalah polusi udara, Anda perlu melakukan pembersihan rutin terhadap hunian Anda dan pastikan sirkulasi udara terjadi dengan baik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.