Beberapa hari yang lalu, ada beberapa pertanyaan mengenai bahaya radang panggul (PID = Pelvic infalammatory Disease), sebagian besar takut akan terjadinya kemandulan, dan ingin tahu adakah hal-hal lain yang berbahaya? Berikut mari kita ketahui bersama.
Sekilas meri kita mengingat apa itu radang panggul, PID adalah infeksi pada organ reproduksi wanita. Ini merupakan komplikasi yang sering disebabkan oleh beberapa penyakit menular seksual, seperti chlamydia dan gonorrhea.
Infeksi lain yang tidak termasuk menular seksual juga dapat menyebabkan PID. Lebih lanjut silahkan artikel saya tentang Radang Panggul.
Terkadang Penyakit radang panggul dapat menyebabkan masalah serius dan jangka panjang, selanjutnya kita sebut sebagai komplikasi. Apa saja komplikasi PID yang mungkin?
Bahaya atau komplikasi radang panggul
1. Radang panggul berulang
Beberapa wanita akan mengalami episode PID berulang. Hal ini dikenal sebagai penyakit radang panggul berulang atau recurrent pelvic inflammatory disease. Hal ini terjadi ketika infeksi awal tidak diobati dengan tuntas dengan berbagai alasan, termasuk penggunaan antibiotik yang tidak diminum sampai habis (selesai), atau karena "pasangan" belum diperiksa dan diobati.
Jika kerusakan organ reproduksi seperti rahim atau saluran tuba berulang-ulang terjadi, maka akan lebih mudah bagi bakteri untuk menginfeksinya lagi, membuat seorang wanita lebih rentan untuk terkana radang panggul lagi.
Jika PID sering berulang, maka bisa meningkatkan risiko infertilitas (kemandulan) yang akan dijelaskan nanti.
2. Abses
Radang panggul juga dapat menyebabkan koleksi cairan nanah pada saluran tuba dan ovarium, lebih lanjut hal ini kita sebut sebagai abses.
Abses ini dapat diobati dengan antibiotik, tapi kadang-kadang memerlukan operasi Teknik laparoskopi untuk menyingkirkannya. Teknik laparoskopi yaitu dengan mengambil cairan nanah dengan panduan alat kecil yang disebut dengan laparoskop. Cairan nanah ini juga kadang-kadang dapat dibuang dengan menggunakan jarum yang dipandu dengan ultrasound.
3. Nyeri panggul jangka panjang (kronis)
Beberapa wanita dengan PID akan mengembangkan sakit di sekitar panggul dan perut bagian bawah jangka panjang (kronis), yang tentunya sangat tidak rasanya dan dapat menyebabkan masalah lebih lanjut seperti depresi dan sulit tidur (insomnia).
Jika Anda mengembangkan nyeri panggul kronis, mungkin dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit untuk membantu mengontrol gejala dan menganjurkan beberapa pemeriksaan termasuk pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebabnya.
4. Kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan)
Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang telah dibuahi yang seharusnya menempel (implantasi) pada rahim malah di luar rahim, biasanya di salah satu saluran tuba.
Hal ini terjadi karena PID yang menginfeksi saluran tuba, dapat melukai lapisannya dan bahkan menimbulkan jaringan parut, sehingga lebih sulit bagi telur untuk melewatinya.
Jika telur yang telah dibuahi terjebak dan mulai tumbuh di dalam tabung falopi, maka lama kelamaan tuba falopi dapat meledak, hal ini dapat menyebabkan pendarahan internal yang parah dan mengancam nyawa.
Oleh karena itu, obat untuk menghentikan pertumbuhan sel telur atau operasi untuk menghilangkan kehamilan ektopik mungkin dianjurkan jika Anda mengalami hal ini.
5. Infertilitas (kemandulan)
Selain meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, jaringan parut atau abses pada tuba falopi juga bisa membuat seorang wanita sulit hamil dengan alasan yang sama, yaitu telur tidak bisa lewat dengan mudah ke dalam rahim.
Tuba falopi yang rusak atau tersumbat terkadang dapat diobati dengan pembedahan, tetapi jika hal ini tidak berhasil dan Anda ingin memiliki anak, mungkin sebagai solusinya adalah menggunakan teknik bayi tabung (IVF = In Vitro Fertilization).
Bayi tabung dilakukan dengan prosedur pengangkatan sel telur dari ovarium seorang wanita dan membuahinya dengan sperma yang dilakukan di laboratorium, lalu dilakukan penanaman telur yang telah dibuahi ke dalam rahim ibu.
Teknik ini dapat membantu seorang wanita untuk hamil jika tidak bisa memiliki anak secara alami. Namun perlu diketahui bahwa teknik ini tidak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.
Penyakit radang panggul dapat diobati dengan tuntas dan hasilnya akan lebih baik apabila ini segera dilakukan setelah dignosis dini. Namun, pengobatan tidak akan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi pada organ reproduksi.
Semakin lama Anda menunggu untuk mendapatkan pengobatan, semakin besar kemungkinan terjadinya komplikasi seperti disebutkan di atas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenal gejala Radang Panggul secara dini agar segera dilakuakan pemeriksaan dan pengobatan secepatnya.
Selama minum obat antibiotik, gejala radang panggul mungkin akan hilang sebelum infeksi sembuh. Bahkan jika gejala sudah tidak ada lagi, Anda harus tetap minum obat sampai habis.
Pastikan untuk memberitahu "pasangan" Anda, sehingga mereka dapat dites dan diobati juga. Karena jika tidak maka akan terjadi fenomena ping-pong. Lakukan perilaku seksual yang aman dengan membatasi pasangan seksual dan menggunakan kondom.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.