Kebersihan daerah wanita menjadi hal mutlak yang wajib dijaga setiap harinya. Perawatan yang dilakukan sangat beragam seperti waxing, mencukur, dan menjalani pemeriksaan tahunan.
Selain itu hindari pemakaian sabun pewangi agar kondisi vagina tetap steril. Penggunaan pakaian ketat juga sebaiknya dihindari karena membuat area kewanitaan lembap.
Sejak zaman dulu, wanita Indonesia sudah mengenal teknik perawatan vagina secara tradisional. Cara tersebut dinamakan ratus vagina. Khasiatnya bisa menyembuhkan masalah kewanitaan seperti keputihan dan kram saat menstruasi.
Ratus Vagina juga dipercaya bisa mengencangkan otot yang mengendur usai melahirkan. Banyak juga yang memanfaatkan cara tersebut untuk meningkatkan kesuburan.
Namun dibalik khasiat yang ditawarkan, ada bahaya yang ditimbulkan ratus vagina. Ulasan lebih lengkapnya bisa Anda temukan dibawah ini.
Sekilas Mengenai Ratus Vagina
Ratus Vagina merupakan metode pembersihan organ intim secara langsung. Cara ini dilakukan dengan memasukkan asap pembakaran rempah alami ke dalam vagina.
Mulanya seorang wanita akan didudukan diatas kursi yang bagian tengahnya sudah dilubangi. Lubang pada kursi tersebut menjadi jalur masuk untuk asap pembakaran. Sesudah itu, panci tanah yang diisi rebusan rempah alami diletakkan dibawah kursi.
Uap dari panci akan mengasapi vagina secara langsung. Lamanya proses ratus vagina kurang lebih berkisar 30 menit.
Rempah alami yang digunakan saat ratus vagina meliputi kayu secang, kunyit, serta mawar. Selain itu ditambahkan pula akar wangi, pala, hingga temu lawak.
Perpaduan antara rempah-rempah tersebut dengan uap hangat dipercaya mampu menjaga kesehatan vagina. Aliran darah lancar, asupan oksigen pada vagina tercukupi, serta otot panggul kembali rileks. Banyak wanita yang menggunakan cara ini karena dianggap dapat membersihkan sekaligus mengharumkan vagina.
Penilaian Ratus Vagina dari Sisi Medis
Dr Draion Burch meragukan khasiat ratus vagina karena tidak terbukti secara ilmiah. Dokter kandungan asal Texas, Camilo Gonima, juga menyatakan hal yang serupa. Uap air rebusan rempah alami hanya memberikan efek sementara pada kesehatan kulit.
Namun tidak ada bukti yang kuat tentang manfaatnya bagi kesuburan wanita. Melakukan penguapan langsung pada daerah intim justru memberikan efek samping yang berbahaya. Jadi sebaiknya Anda berpikir ulang jika ingin menggunakan cara tersebut.
3 Efek Buruk yang Ditimbulkan Ratus Vagina
Cara membersihkan area kewanitaan melalui ratus vagina dapat menimbulkan dampak yang berbahaya. Alih-alih kesehatan vagina terjaga, masalah baru justru akan Anda rasakan. Adapun 3 efek buruk dari ratus vagina diantaranya adalah:
Memicu pertumbuhan jamur dan bakteri
Vagina memiliki sistem pembersihan secara mandiri. Jadi tanpa perlu melakukan pengasapan, kondisi organ intim bisa bersih secara alami.
Membersihkan vagina dengan penguapan justru akan membuat kondisinya semakin kering. Keseimbangan bakteri baik yang hidup didalamnya akan terganggu. Uap rebusan rempah alami membuat vagina gampang teriritasi.
Selain itu juga memicu infeksi jamur kandida dan bacterial vaginosis. Jenis bakteri tersebut sering dikaitkan dengan penularan HIV.
Tidak mempengaruhi kesuburan dan kelancaran menstruasi
Anggapan bahwa ratus vagina bisa meningkatkan kesuburan wanita ternyata salah. Hormon yang mempengaruhi kesuburan wanita diproduksi kelenjar pituitary di otak dan indung telur.
Jadi tidak diproduksi didalam vagina ataupun rahim. Melakukan pengasapan tidak akan mempengaruhi keseimbangan hormon sama sekali. Jadi manfaat ratus vagina bisa membuat wanita semakin subur tidaklah benar.
Kulit vagina menjadi melepuh
Uap yang dihasilkan oleh penguapan rempah alami memiliki suhu yang cukup panas. Kondisi tersebut bisa merusak jaringan kulit di sekitar vagina. Dampak lainnya adalah memicu pertumbuhan ragi dan jamur yang membuat vagina terasa gatal.
Jika Anda ingin menggunakan ratus vagina, sebaiknya pertimbangkan masak-masak risikonya. Metode tersebut memang tidak dianjurkan namun masih diperbolehkan. Selama tidak memicu efek negatif, Anda bisa melakukannya asalkan menggunakan cara aman.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
