Banyak hal yang ditempuh untuk menjaga daerah kewanitaan. Salah satu bentuk perawatan daerah kewanitaan yang sudah turun-temurun di Indonesia adalah ratus vagina. Namun sebenarnya seperti apakah ratus vagina itu, dan apakah ada efek sampingnya bagi kesehatan daerah kewanitaan?
Prosedur Ratus Vagina
Ratus vagina dilakukan dengan cara menguapi vagina dengan air rebusan yang dicampur rempah-rempah alami. Cara melakukannya juga sangat mudah, Anda hanya perlu duduk di atas kursi yang telah dilubangi bagian tengahnya sebagai jalur uap masuk.
Uap berasal dari air rebusan ramuan yang diletakkan di dalam panci tanah yang berada di bawah kursi. Sesi ini berlangsung selama setengah jam.
Rempah-rempah pada air rebusan terdiri dari kunyit, temulawak, akar wangi, kayu secang, bunga mawar, dan pala. Dengan menguapi uap rebusan rempah ini di daerah vagina, diklaim bermanfaat untuk merelaksasi otot-otot panggul, meningkatkan sirkulasi darah, melebarkan pembuluh darah dan menyediakan asupan oksigen.
Selain itu, ratus vagina juga dipercaya dapat mengharumkan, menjaga kesehatan daerah intim, membersihkan dan menyeimbangkan hormon wanita.
Tidak hanya mengandalkan penguapan, beberapa klinik kecantikan modern bahkan juga memadukan perawatan dengan penyinaran sinar infrared langsung ke organ intim. Diharapkan sinar panas dari infrared akan diserap oleh kulit daerah intim agar tampak awet muda.
Benarkah Semua Klaim Itu?
Untuk memastikan kebenaran dari klaim itu tentunya kita harus berkonsultasi langsung dengan pakar yang ahli di bidangnya. Beberapa pakar termasuk dokter kandungan meragukan klaim manfaat dari ratus vagina.
Menurut dr. Camilo Gonima, seorang dokter kandungan dari Texas, penguapan daerah intim menggunakan rempah-rempah herbal dapat membawa efek ketenangan dan khasiat kesehatan lain bagi kulit, namun ini hanya bersifat sementara.
Hal ini sama seperti sauna maupun spa wajah. Namun, dr. Camilo Gonima meragukan klaim ratus yang bermanfaat bagi kesuburan dan siklus menstruasi karena tidak ada dasar kuat untuk klaim itu.
Sementara menurut dr. Draion Burch, sampai saat ini tidak ada bukti yang dapat mendukung klaim ratus vagina benar-benar efektif untuk kesehatan organ intim. Oleh karena itu, dokter kandungan yang berasal dari Pittsburgh ini meragukan kebenaran klaim dari manfaat ratus vagina.
Efek samping perawatan Ratus Vagina
1. Kulit organ intim melepuh
Harus diingat bahwa proses perawatan ratus vagina memanfaatkan uap panas yang berasal dari air rebusan rempah herbal alami yang diuapkan langsung ke organ dalam wanita. Akibat proses ini, kulit vagina berisiko mengalami luka bakar tingkat dua.
Tidak hanya kulit vagina, harus diingat bahwa saat duduk di atas kursi, Anda akan membuka bagian vagina yang juga sejajar dengan saluran pembuangan air kecil dan anus. Sehingga luka bakar tingkat dua dari penguapan panas dapat merusak kulit di sekitar tiga bukaan ini.
2. Tidak Berpengaruh dengan Kesuburan dan Kelancaran Datang Bulan
Hal ini berkaitan dengan efek ratus pada keseimbangan hormon. Tidak ada dasar masuk akal yang bisa memperkuat klaim tersebut. Hormon diproduksi di kelenjar pituitary pada otak serta indung telur, sehingga ratus pada vagina tidak akan berpengaruh pada kadar hormon.
3. Memicu pertumbuhan bakteri dan jamur
Vagina sebenarnya memiliki sistem pembersihan sendiri yang melibatkan keberadaan bakteri baik untuk mencegah partikel asing dari luar masuk jauh ke dalam sistem organ kewanitaan. Vagina juga memiliki cairan berminyak yang berfungsi sebagai pelumas.
Ketika diuapi, dikhawatirkan justru dapat menyebabkan vagina kering karena uap membilas minyak alami tersebut. Vagina yang kering rentan terhadap iritasi dan luka.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.