Di era bebas berekspresi ini, seni serta keunikan tato dan tindik semakin digemari. Tak sedikit orang menyukainya bahkan ingin memilikinya pada tubuh mereka. Tujuannya tentu supaya ia menjadi pusat perhatian dan memberikan identitas diri melalui tato dan tindik. Namun sebelum mencoba, sebaiknya cari tahu dulu risiko bahaya tato dan tindik pada kulit berikut ini.
Apa itu tato atau tindik?
Tato adalah desain atau tanda permanen pada kulit yang dilakukan dengan cara memasukkan tinta ke lapisan kulit dermis. Para seniman tato biasanya menggunakan mesin genggam yang berfungsi seperti mesin jahit saat membuat tato.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Umumnya diperlukan satu atau lebih jarum tato yang dapat menembus kulit secara berulang kali. Dalam setiap tusukan, jarum akan memasukkan tetesan tinta sampai membentuk desain tato yang diinginkan.
Berbagai bahaya tato dan tindik pada kulit
Memasang tato dan tindik dapat memberikan efek pada tubuh Anda, salah satunya adalah infeksi. Terlebih, tato dan tindik juga sering dilakukan tanpa obat bius alias anestesi, sehingga berpotensi menimbulkan infeksi, nyeri, dan perdarahan jadi lebih besar.
Bahaya tato dan tindik yang dapat terjadi antara lain:
1. Infeksi pada kulit
Infeksi dapat terjadi jika terdapat luka pada lokasi tato ataupun tindik. Ciri-ciri infeksi karena tato atau tindik biasanya berupa munculnya cairan jernih ataupun kuning terang hingga berwarna kuning gelap, coklat ataupun merah serta mengeluarkan bentuk dan bau seperti nanah.
Agar lebih jelas, berikut berbagai gejala infeksi pada kulit akibat tato atau tindik, antara lain:
- Nyeri, pembengkakan, kemerahan dan panas pada lokasi tato atau tindik. Reaksi alergi ini bahkan bisa terjadi bertahun-tahun setelah tato.
- Terdapat garis-garis merah memanjang dari lokasi tato dan tindik.
- Timbul granuloma atau benjolan di sekitar tinta tato.
- Keloid, yaitu lapisan kulit yang terangkat akibat pertumbuhan jaringan parut.
- Keluarnya nanah dari pusat luka pada lokasi tato atau tindik.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Demam.
Infeksi juga dapat terjadi jauh di dalam luka dan berakibat pada nyeri dan pembengkakan yang semakin meluas. Kulit di sekitar tato dan tindik bisa saja sembuh, tapi kalau infeksi lukanya cukup dalam lebih berpotensi menimbulkan masalah yang lebih serius seperti abses atau selulit. Infeksi juga dapat menyebar mempengaruhi tulang (osteomyelitis), sendi (artritis septik), ataupun seluruh tubuh (sepsis).
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Orang dengan penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit peripheral arterial, atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh berisiko mengalami infeksi yang lebih parah jika dipaksakan untuk mendapatkan tato atau tindik di tubuhnya. Mereka yang memiliki penyakit tersebut memerlukan perawatan medis segera setelah muncul gejala awal infeksi.
2. Infeksi dalam darah
Tato maupun tindik semestinya menggunakan jarum dan alat-alat yang bersih serta sekali pakai. Jika peralatan yang digunakan terinfeksi dengan darah kotor alias terkontaminasi, maka Anda dapat mengalami penyakit infeksi dalam darah (bloodborne disease) seperti infeksi Staphylococcus aureus yang resisten methicillin (MRSA), hepatitis B, maupun hepatitis C.
Baca Juga: Gejala Hepatitis A, B, dan C Serta Penularannya
3. Komplikasi MRI
Dalam kasus yang jarang, tato atau tindik permanen dapat memicu pembengkakan atau sensasi terbakar di area tubuh yang terkena MRI. Pigmen dalam tinta tato juga dapat mengganggu kualitas gambar hasil MRI.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Mengenai MRI
Yang harus diperhatikan sebelum melakukan tato atau tindik
Sebetulnya, sah-sah saja bila Anda ingin melakukan tato atau tindik untuk kepuasan pribadi. Hanya saja, pastikan bahwa Anda datang ke tempat tato atau tindik yang aman dan terpercaya.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum tato atau tindik, di antaranya:
- Hindari meakukan tato atau tindik di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Dapatkan tato atau tindik di tempat terpercaya dan dilakukan oleh ahlinya
- Pastikan jarum yang digunakan steril dan sekali pakai guna mencegah risiko infeksi.
- Pastikan orang yang men-tato sudah mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan saat melakukan tato pada kulit Anda.
Cara merawat kulit yang ditato atau ditindik
Setelah selesai ditato atau ditindik, Anda perlu merawat kulit dengan lebih ekstra hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko infeksi yang mungkin saja terjadi di kemudian hari.
Cara merawat kulit yang ditato atau ditindik berbeda-beda, tergantung jenis dan teknik yang dilakukan. Namun secara umum, berikut cara merawat kulit yang ditato atau ditindik:
- Pastikan area kulit yang ditato atau ditindik tetap bersih. Gunakan sabun ringan dan air, lalu gosokkan pelan-pelan ke kulit. Saat mandi, hindari mengalirkan air langsung ke kulit yang baru ditato. Cukup di tap-tap, bukan digosok.
- Oleskan pelembap beberapa kali sehari.
- Hindari paparan sinar matahari. Jauhkan area kulit dari sinar matahari beberapa minggu pertama setelah ditato.
- Hindari berenang atau berendam selama baru ditato.
- Gunakan pakaian yang nyaman. Hindari menggunakan pakaian yang menutupi kulit yang baru ditato.
- Tunggu masa penyembuhan selama 2 minggu.
Bila Anda menemukan tanda-tanda infeksi atau masalah pada kulit yang ditato atau ditindik, segera konsultasikan ke dokter. Begitu juga jika Anda ingin mengubah bentuk atau menghilangkan tato, tanyakan pada dokter kulit untuk mendapatkan laser atau metode penghilang tato lainnya.
Baca Selengkapnya: Efek Samping Menghilangkan Tato dengan Cara Laser
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.