Belakangan ini, media sosial santer membicarakan soal 0G alias zero gravity. Perbincangan ini bermula dari unggahan video Captain Vincent Raditya yang menantang beberapa artis Indonesia untuk merasakan sensasi zero gravity pada pesawat Cessna 172.
Dalam video tersebut, orang-orang akan reflek berteriak, kemudian merasa mual, pusing, bahkan ingin muntah karena efek zero gravity. Lantas dari segi medis, apakah zero gravity bisa membahayakan kesehatan?
Seperti apa rasanya zero gravity?
Zero gravity adalah sensasi hilangnya gravitasi bumi yang membuat kita seolah-olah melayang di udara. Berbeda dengan saat berada di bumi, kita bisa berpijak di atas tanah karena ada gaya gravitasi di pusat pumi yang menarik tubuh kita.
Bayangkan seperti saat Anda sedang menaiki roller coaster dengan kecepatan tinggi. Ketika melewati lintasan roller coaster yang berputar 360 derajat, tubuh Anda akan terasa melayang dari tempat duduk selama satu detik, sebelum akhirnya kembali menyentuh tempat duduk. Pada saat itulah, Anda merasakan sensasi zero gravity selama satu detik.
Dampak zero gravity bagi kesehatan
Sekali merasakan sensasi zero gravity mungkin tidak memberikan dampak apa-apa bagi tubuh. Walaupun menguji adrenalin dan menantang, sensasi nol gravitasi bisa berdampak bagi kesehatan.
Tubuh manusia terdiri dari cairan yang 60%-nya menumpuk di tubuh bagian bawah. Ketika berada dalam suasana zero gravity, cairan tubuh yang semula berada di bawah tubuh akan bergerak naik.
Akibatnya, fungsi organ-organ tubuh jadi terganggu, termasuk juga telinga bagian dalam yang berperan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Hal inilah yang membuat Anda merasa pusing, mual, hingga merasa badan seperti 'ketinggalan'.
Bagi Anda yang punya sakit jantung, sebaiknya jangan sekali-kali mencoba sensasi zero gravity. Hal ini bisa meningkatkan tekanan darah dan membahayakan jantung Anda.
Bagaimana dengan kondisi astronot di luar angkasa?
Mengalami sensasi zero gravity sebentar saja sudah membuat pusing dan mual. Apalagi jika dirasakan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, seperti halnya dialami oleh astronot.
Melansir dari Davidson Institute of Science Education, paparan nol gravitasi jangka panjang dapat memicu berbagai masalah kesehatan, yaitu:
1. Wajah bengkak dan pandangan kabur
Naiknya cairan tubuh ke bagian atas tubuh bisa membuat wajah astronot membengkak. Pandangan mata juga menjadi kabur, bahkan astronot harus bekerja ekstra supaya bisa melihat dengan jelas.
2. Kerusakan fungsi otak
Nol gravitasi akan membuat astronot lebih sulit menyerap oksigen dengan maksimal. Ketika otak kekurangan oksigen, jaringan di otak bisa mengalami kerusakan hingga menurunkan fungsinya.
3. Kemunduran otot dan osteoporosis
Karena tubuh terlalu lama melayang di udara, otot dan tulang astronot lama-kelamaan akan melemah hingga menyusut. Dalam waktu 5-11 hari saja, massa ototnya bisa menurun hingga 20%.
Sementara itu, kepadatan tulangnya menurun 1% setiap bulannya. Itulah kenapa, astronot sangat rentan mengalami kemunduran otot dan osteoporosis akibat terlalu lama berada di zero gravity.
Jadi, masih mau coba sensasi zero gravity?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.