Beclomethasone dipropionate adalah obat yang biasa digunakan untuk mencegah serangan asma, terutama jika gejalanya tak kunjung berkurang setelah menggunakan bronkodilator atau kromoglikat.
Beclomethasone termasuk steroid yang mampu mencegah pelepasan zat kimia yang menyebabkan peradangan. Hal ini akan membantu merilekskan dan melonggarkan saluran napas, sehingga penderita bisa menghirup udara dengan lebih lega dan nyaman.
Mengenai Beclomethasone Diproprionate
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Inhaler
Kandungan
Beclomethasone Diproprionate
Manfaat Beclomethasone Diproprionate
Beclomethasone dipropionate digunakan untuk mencegah sesak dada, napas bunyi (mengi), batuk, dan kesulitan bernapas akibat asma pada orang dewasa dan anak-anak usia 5 tahun ke atas.
Beclomethasone dipropionate termasuk preventer inhaler, yakni jenis inhaler yang secara khusus digunakan untuk mencegah kekambuhan asma. Itu artinya, obat ini bukan untuk mengobati serangan asma yang sering kambuh.
Bila gejala asma Anda sering kambuh setidaknya 3 kali dalam seminggu, sebaiknya gunakan reliever inhaler.
Efek samping Beclomethasone Diproprionate
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan beclomethasone dipropionate dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping beclomethasone dipropionate yang mungkin terjadi antara lain:
- Suara serak;
- Mulut kering;
- Rasa tidak enak di mulut;
- Kandidiasis di mulut atau tenggorokan;
- Sakit kepala;
- Penurunan kepadatan tulang atau osteoporosis (pada penggunaan jangka panjang).
Guna menghindari efek samping mulut kering atau rasa pahit di mulut, kumur-kumur dengan air setelah menggunakan inhaler. Segera buang air kumur, jangan ditelan.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Beclomethasone Diproprionate
Dosis beclomethasone dipropionate bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dengan aerosol inhalasi, dosis beclomethasone dipropionate yang umum diresepkan antara lain:
- Dewasa: 2 x sehari 200 mcg atau 3-9 x sehari 100 mcg. Pada kondisi yang lebih berat, gunakan dosis awal 600-800 mcg per hari;
- Anak-anak: 2-4 x sehari 50-100 mcg atau 2 x sehari 100-200 mcg.
Biasanya, gejala asma mulai membaik setelah 1-2 minggu penggunaan obat. Jika gejala tak juga membaik setelah 2 minggu pengobatan, segera konsultasikan ke dokter.
Petunjuk penggunaan:
- Tidak perlu menggoyang-goyangkan inhaler sebelum digunakan;
- Jika dosisnya 2 isapan, berikan jeda minimal 1 menit antar isapan;
- Hindari kontak dengan mata saat menggunakan inhaler.
Interaksi Beclomethasone Diproprionate
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan beclomethasone dipropionate adalah sebagai berikut:
- Vaksin: menghambat efektivitas vaksin dalam tubuh;
- Aldesleukin;
- Obat-obatan penekan sistem imun, seperti azathioprine, siklosporin, atau kemoterapi kanker;
- Mifepristone.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan beclomethasone dipropionate adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit tertentu, terutama sakit mata (seperti katarak atau glaukoma), penyakit liver, gangguan tiroid, diabetes, gangguan pencernaan, osteoporosis, gangguan darah, infeksi (bakteri, virus, atau jamur), tuberkulosis yang tidak diobati, atau masalah kejiwaan;
- Sampaikan pada dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen maupun herbal;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan beclomethasone dipropionate saat hamil atau menyusui;
- Hati-hati dengan potensi munculnya bronkospasmus paradoksikal. Segera hentikan pengobatan dan lakukan terapi alternatif lainnya;
- Obat ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terserang infeksi. Beri tahukan dokter jika Anda mengalami gejala infeksi seperti sakit telinga, sakit tenggorokan, demam, atau menggigil;
- Seimbangkan dengan penerapan gaya hidup sehat seperti konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang (terutama yang kaya kalsium dan vitamin D), olahraga rutin, batasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko osteoporosis akibat penggunaan belcomethasone dipropionate jangka panjang;
- Hindari berhenti minum obat lebih awal tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, tindakan demikian justru dapat meningkatkan risiko efek samping dan memperparah penyakit.
Artikel terkait: