Bee pollen adalah serbuk sari bunga yang dibuat oleh lebah pekerja saat hinggap di atas bunga. Bee pollen ini merupakan campuran serbuk sari, air liur, dan nektar atau madu. Teksturnya seperti tepung, sementara rasanya cenderung manis, tetapi kadang sedikit pahit.
Dilihat dari komposisinya, bee pollen mengandung karbohidrat, protein, asam lemak, antioksidan, vitamin, dan mineral. Karena nutrisinya yang lengkap, banyak orang menggunakan bee pollen sebagai asupan nutrisi untuk menambah nafsu makan dan meningkatkan stamina.
Mengenai Bee Pollen
Golongan
Suplemen nutrisi
Kemasan
- Kapsul
- Botol
- Topikal (obat oles)
Kandungan
Setiap satu sendok makan bee pollen mengandung:
- 16 kalori;
- 0,24 gram lemak;
- 1,2 gram protein;
- 2,18 gram karbohidrat;
- 250 jenis nutrisi lainnya, termasuk vitamin dan flavonoid.
Manfaat Bee Pollen
Sebagian ahli menduga bahwa enzim dalam bee pollen bekerja layaknya obat. Ketika dikonsumsi secara oral, bee pollen dapat membantu merangsang sistem imun sehingga tubuh tidak mudah sakit.
Selain itu, manfaat bee pollen juga sering digunakan untuk menambah nafsu makan, menjaga stamina, hingga meningkatkan performa atlet. Begitu juga saat dioleskan pada kulit, bee pollen dapat mempercepat penyembuhan luka.
Masih ada banyak manfaat bee pollen lainnya yang sayang untuk dilewatkan, yaitu:
- Mengurangi peradangan;
- Menjaga kesehatan hati;
- Menguatkan sistem imun;
- Meringankan gejala menopause;
- Mengurangi stres;
- Mempercepat penyembuhan.
Kontraindikasi
- Alergi serbuk sari
- Alergi sengatan lebah
- Ibu hamil dan menyusui
Efek samping Bee Pollen
Konsumsi bee pollen cenderung aman selama mengikuti dosis yang disarankan. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi 2 tablet bee pollen 2 kali sehari yang juga mengandung 6 mg royal jelly, 36 mg ekstrak bee pollen, dan 120 mg ekstrak putik per tablet cenderung memberikan hasil positif dan aman dikonsumsi selama 2 bulan.
Akan tetapi, beberapa orang mungkin saja mengalami reaksi efek samping, tergantung dari usia, dosis penggunaan, dan ketahanan tubuh masing-masing orang. Salah satunya yang paling sering, bee pollen dapat menyebabkan reaksi alergi serius pada orang-orang yang alergi serbuk sari.
Ada pula sejumlah efek samping bee pollen yang cukup serius dan mungkin terjadi antara lain:
- Pusing;
- Gatal;
- Bengkak;
- Sesak napas;
- Gangguan hati;
- Masalah ginjal;
- Fotosensitivitas.
Jika efek samping terus berlanjut atau bahkan memburuk, hentikan konsumsi bee pollen dan segera periksakan diri ke dokter. Ingat, bee pollen tidak dapat menggantikan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Tanyakan pada dokter mengenai keamanan dan dosis bee pollen yang tepat sesuai kebutuhan.
Dosis Bee Pollen
Dosis bee pollen bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Menurut National Institutes of Health, belum ada informasi ilmiah yang menunjukkan kisaran dosis bee pollen yang sesuai. Para ahli kesehatan alternatif merekomendasikan mulai dari seperempat sendok teh bee pollen, lalu secara bertahap ditingkatkan hingga 2 sendok makan sehari.
Selama peningkatan dosis, perhatikan gejala reaksi yang mungkin muncul seperti gatal-gatal, bengkak, pusing, hingga sesak napas. Jika efek samping mulai mengganggu, segera konsultasikan ke dokter.
Penting diketahui bahwa tidak semua produk alami alias herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum minum suplemen mengandung bee pollen.
Interaksi Bee Pollen
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun dalam tubuh.
Hindari konsumsi bee pollen dengan obat pengencer darah, contohnya warfarin. Hal ini karena kombinasi keduanya dapat meningkatkan risiko perdarahan, sehingga perlu dihindari.
Kemungkinan ada jenis obat lainnya yang juga dapat berinteraksi dengan bee pollen, tetapi belum tercantum dalam daftar di atas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan produk mengandung bee pollen adalah:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsumsi bee pollen berpotensi tidak aman untuk ibu hamil atau menyusui. Ada bukti yang menemukan bahwa bee pollen berisiko merangsang kontraksi rahim dan membahayakan janin.
Artikel terkait: