Jangan takut jika baru-baru ini Anda menemukan adanya benjolan di sekitar payudara. Ketahuilah bahwa tak semua benjolan payudara pasti bersifat kanker.
Pada kebanyakan kasus, benjolan tersebut mungkin hanya merupakan tumor payudara nonkanker yang tidak berbahaya. Tumor payudara jinak ini umumnya muncul ketika sel-sel payudara berkembang terlalu cepat atau abnormal. Biasanya, benjolan payudara memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Benjolannya padat dan tidak bergerak.
- Benjolan dapat bergerak dan sebesar buah anggur – teksturnya rata-rata lunak karena berisi cairan.
- Benjolan yang ukurannya lebih kecil, hanya sebesar kacang polong.
Jenis dan Penyebab Munculnya Benjolan Payudara
Pada dasarnya, benjolan payudara dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Fibroadenoma
Fibroadenoma merupakan kasus tumor jinak pada payudara yang paling umum terjadi. Kondisi ini tak menyebabkan nyeri, dan bila diraba, benjolannya terasa bulat, kenyal, padat, serta dapat bergerak.
Fibroadenoma lebih sering dialami perempuan usia 20-30 tahun. Umumnya kondisi ini muncul saat tubuh berlebihan ketika membentuk jaringan kelenjar susu. Walau dapat hilang dengan sendirinya, tapi benjolannya mungkin menetap atau membesar ketika hamil. Untuk ini, penanganannya mungkin perlu melalui operasi.
Meski penyebab pastinya masih belum diketahui, namun beberapa kalangan menduga fibroadenoma dipicu oleh meningkatnya sensitivitas estrogen.
Fibroadenosis
Fibroadenosis atau perubahan fibrokistik merupakan kondisi berubahnya payudara karena perubahan hormon selama siklus haid. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya tumor jinak, khususnya pada wanita usia 35-50 tahun.
Fibroadenosis tidak dialami perempuan yang sudah menopause karena mereka tidak lagi menstruasi. Gejala fibroadenosis pada setiap wanita mungkin tidak sama, dan umumnya meliputi:
- Benjolan pada salah satu atau kedua payudara yang ukurannya membesar sebelum datang bulan.
- Teksturnya dapat keras atau lunak, dan jumlahnya juga dapat lebih dari 1.
- Putting terkadang mengeluarkan cairan.
- Payudara terasa nyeri.
- Ukuran payudara berubah.
Biasanya, tak perlu penanganan khusus untuk mengatasi fibroadenosis. Walau begitu, dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri saat haid. Begitu menstruasi berakhir, benjolan maupun nyeri akibat fibrokistik akan mereda dengan sendirinya.
Kista sederhana
Kista sederhana memiliki ciri-ciri berikut:
- Benjolannya berisi cairan dan terbentuk pada salah satu atau kedua payudara.
- Jumlah maupun ukurannya berbeda-beda – siklus haid dapat mempengaruhi ukurannya juga.
- Tekstur lunak atau kerasnya juga dipengaruhi siklus datang bulan.
- Tidak menimbulkan gejala lain.
Umumnya kista sederhana tidak perlu ditangani lewat operasi, cukup menggunakan prosedur aspirasi jarum halus saja. Jarum halus di sini digunakan untuk menyedot cairan dari benjolan payudara.
Kista umumnya akan mengempis setelah cairannya berhasil dikeluarkan. Kondisi ini rata-rata dialami perempuan usia 40-an, tapi juga dapat menimpa kalangan usia berapapun. Diperkirakan, faktor hormon yang menjadi penyebab utama munculnya kista sederhana.
Nekrosis lemak karena cedera
Lemak pada payudara juga sering membentuk benjolan dengan ciri bulat, padat, kencang, tanpa disertai nyeri. Kondisi ini muncul setelah payudara mengalami cedera dan biasanya tidak perlu pengobatan khusus. Namun bila mengganggu, gumpalan lemak tersebut dapat diangkat melalui prosedur bedah.
Papiloma intraduktal
Papiloma intraduktal lebih sering dialami wanita usia 45-50 tahun. Bentuk benjolan payudara yang timbul berukuran kecil saja dan menyerupai kutil yang melekat pada dinding saluran susu dekat puting. Untuk beberapa kasus, kondisi tersebut dapat memicu pendarahan dari puting. Cara mengatasinya umumnya melalui jalan operasi.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Walau tidak semua benjolan payudara bersifat kanker, Anda sebaiknya tetap periksa ke dokter jika menemukannya. Dengan begitu, Anda jadi tahu apakah benjolan payudara tersebut benar-benar jinak, atau justru sebaliknya.
Untuk itu, rutinlah memeriksa payudara sendiri di rumah sebagai upaya pendeteksian dini. Ketika periksa ke dokter, beliau biasanya melakukan mammografi guna mengetahui penyebab benjolan payudara. Sedangkan biopsi mungkin perlu dilakukan untuk mengetahui apakah benjolannya jinak atau ganas. Lebih dari itu, segeralah periksa bila muncul beberapa gejala terkait benjolan payudara berikut:
- Muncul benjolan atau penebalan baik di payudara atau sekitarnya seperti ketiak, yang tetap dirasakan walau masa haid sudah selesai. Anda harus segera periksa jika benjolannya juga tidak bergerak.
- Timbul area yang berbeda secara menonjol dibanding lainnya, baik pada salah satu maupun kedua payudara.
- Ukuran, bentuk, maupun kontur payudara mengalami perubahan.
- Kulit payudara atau putingnya juga tampak lain, misalnya mengalami kemerahan, cekung, tampak berkerut, meradang, atau bersisik.
- Payudara mengeluarkan darah atau cairan berwarna bening.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.