Benoson N adalah merek obat salep yang mengandung betametason (golongan steroid) dan neomisin (golongan antibiotik). Seperti kita ketahui bahwa obat steroid berguna untuk meringankan peradangan dan alergi , sedangkan antibiotik berguna untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Karena benoson di sini sediaannya adalah krim, maka kita gunakan untuk mengobati masalah pada kulit.
Mengenal Benoson N Cream
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Tube
Kandungan
Benoson N Cream mengandung:
- Betametason 0,1%
- Neomisin sulfat 0,5%
Salep Benoson juga tersedia dalam kemasan lain, yakni:
- Benoson krim mengandung 0.1% betametason
- Benoson G krim mengandung 0.1% betametason + 0.1% gentamisin
- Benoson M krim mengandung 0.1% betametason + 2% mikonazol nitrat
- Benoson V krim mengandung 0.1% betametason + 3% vioform
Mekanisme kerja Benoson N Cream
- Betametason adalah salah satu golongan steroid, hormon yang sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita, steroid memiliki peranan sebagai anti radang (anti inflamasi), anti gatal (antipruritik), dan mengecilkan pembuluh darah (vasokontriktif).
- Gentamisin sulfat adalah salah satu jenis antibiotik aminoglikosida yang memiliki cakupan kerja luas (broad spektrum), sehingga dapat membunuh berbagai jenis bakteri. Cara kerja gentamisin dalam mebunuh bakteri yaitu dengan cara berikatan secara permanen dengan sub unit 30S pada ribosom bakteri, memutus sintetis protein, serta meningkatkan frekuensi salah baca kode genetik sehingga akan melumpuhkan bakteri.
- Mikonazol merupakan obat anti jamur (anti fungi) terhadap jamur kulit dan spesies candida yang sering menyebabkan lidah putih.
- Neomisin adalah antibiotika spektrum luas, biasanya digunakan untuk berbagai macam infeksi kulit yang disebabkan bakteri yang peka terhadap Neomisin.
- Vioform mempunyai sifat bakterisida fungisida yang artinya bisa membunuh bateri dan jamur sekaligus. Digunakan untuk mengobati berbagai macam dermatitis, termasuk eksim, impetigo, psoriasis akut, dermatitis atopik dan sebagainya.
Manfaat Benoson N Cream
Benoson N Cream digunakan untuk:
- Alergi kulit yang disertai dengan infeksi bakteri yang peka
- Dermatitis atau eksim yang disertai dengan infeksi bakteri yang peka
- Gatal-gatal pada kulit, kemerahan, yang disertai dengan adanya nanah
- Psoriasis
Benoson N tidak boleh digunakan untuk:
- Jerawat
- Rosasea
- Dermatitis perioral (gatal disekitar bibir)
- Infeksi kulit primer yang disebabkan oleh jamur, virus, dan bakteri.
Dosis Benoson N Cream
Karena Benoson N Cream adalah obat berlogo K dengan latar belakang merah (obat keras), maka penggunaan obat ini harus dengan resep dokter. Itu artinya, harus ada indikasi yang sesuai setelah dokter memeriksa kondisi Anda.
Dosis Benoson N Cream adalah 2-3 x sehari, dioleskan tipis-tipis pada permukaan kulit yang hendak diobati.
Efek Samping Benoson N Cream
Efek Samping yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan salep Benoson, antara lain:
- Timbulnya reaksi alergi berupa pembengkakan, kemerahan, dan gatal
- Efek samping lokal pada kulit dapat berupa rasa terbakar, gatal, iritasi, kulit kering, folikulitis (bruntus2 seperti jerawat), tumbuhnya bulu-bulu (hipertrikhosis), kulit berwarna lebih putih (hipopigmentasi), dermatitis prioral, dermatitis kontak alergik.
Interaksi Benoson N Cream
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Benoson N Cream adalah:
- Obat diabetes sulfonilurea atau insulin: menyebabkan hipoglikemia
- Di samping itu juga bisa mengganggu penyerapan vit B12.
Perhatian
Perhatikan hal-hal berikut selama menggunakan Benoson N Cream, antara lain:
- Hindari penggunaan dengan balutan ketat.
- Hentikan penggunaan salep benoson N bila terjadi iritasi atau reaksi yang berlebihan.
- Tidak boleh digunakan untuk anak-anak di bawah umur 2 tahun.
- Jangan digunakan dalam jangka watu panjang secara terus-menerus karena bisa menyebabkan mikrorganisme menjadi kebal (resisten).
- Dapat menyebabkan keracunan ginjal (nefrotoksisitas) dan keracunan telinga (ototoksisitas) jika digunakan secara luas pada wajah dan daerah leher.
- Hanya boleh digunakan pada wajah selama 5 hari pada anak-anak. Hindari pembalutan pada daerah yang diolesi salep.
- Tidak boleh dioleskan pada mata dan membran mukosa, seperti bibir, hidung bagian dalam, dan selaput lendir lainnya.
- Penggunaan Benoson N pada ibu hamil dan menyusui harus hati-hati dan dibawah pemantauan dokter. Obat ini termasuk kategori D, yang artinya memiliki risiko buruk terhadap janin. Namun apabila manfaatnya jauh lebih besar, maka masih bisa digunakan tapi harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Artikel terkait: