Benzethonium chlorida adalah obat yang dapat digunakan untuk mengobati luka ringan, luka tergores, hingga kulit pecah-pecah. Obat ini bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung di atas kulit yang sifatnya kedap air. Lambat laun, lapisan tersebut akan mengering dan meminimalisir risiko infeksi.
Benzethonium chloride tidak boleh digunakan untuk mengatasi luka akibat gigitan hewan. Jika Anda mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter, meskipun itu luka akibat gigitan hewan peliharaan sendiri.
Mengenai Benzethonium Chlorida
Golongan
Tanpa resep dokter
Kemasan
Krim
Kandungan
Benzethonium chlorida
Manfaat Benzethonium Chlorida
Benzethonium chloride adalah bentuk garam dari benzethonium, suatu garam amonium kuaterner sintetis. Zat ini memilki sifat antiseptik dan antimokroba yang banyak digunakan sebagai disinfektan kulit.
Benzethonium chlorida bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung kulit yang bersifat kedap air. Ketika lapisan tersebut mengering, maka hal ini dapat meminimalisir risiko infeksi pada luka ringan, luka tergores, hingga kulit pecah-pecah.
Selain itu, manfaat benzethonium chlorida juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk melawan bakteri, jamur, dan virus pada kosmetik dan perlengkapan mandi. Beberapa produk yang ditemukan mengandung benzethonium adalah obat kumur hingga salep antigatal.
Efek samping Benzethonium Chlorida
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan benzethonium chlorida dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Efek samping benzethonium chloride yang mungkin terjadi antara lain sensasi panas atau tersengat pada area kulit yang terinfeksi. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab efek samping tersebut berangsur-angsur akan menghilang dengan sendirinya.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Benzethonium Chlorida
Dosis benzethonium chloride bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Menurut FDA di Amerika Serikat, badan yang setara dengan BPOM di Indonesia, benzethonium chlorida dapat digunakan sebagai disinfektan kulit pada konsentrasi 0,1-0,2%. Sebelum menggunakan obat, pastikan Anda sudah membersihkan kulit terlebih dahulu. Setelah itu, oleskan obat mengandung benzethonium chlorida pada kulit sesuai instruksi dan biarkan obat mengering sepenuhnya.
Hindari mengoleskan obat ini pada area kulit yang luas atau terkena infeksi. Anda boleh menutupi kulit dengan kain kasa atau perban steril sesuai anjuran dokter, tapi jangan terlalu ketat.
Interaksi Benzethonium Chlorida
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan benzethonium chlorida adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama diabetes, gangguan sirkulasi darah, luka bakar serius, dan luka tusuk yang cukup dalam;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan benzethonium chloride saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Hati-hati penggunaan obat pada anak-anak usia < 2 tahun. Konsultasikan dulu dengan dokter supaya aman;
- Benzethonium chlorida cenderung mudah terbakar. Pada saat menggunakan obat ini, hindari sumber api maupun suhu panas yang tinggi. Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok sampai obatnya benar-benar mengering di kulit.
Artikel terkait: