Sebagian orang pasti pernah mengalami kondisi mati rasa atau kesemutan dalam kesehariannya. Mati rasa dan sensasi kesemutan dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, seperti di tangan, kaki, bahkan wajah.
Saat sensasi ini muncul, banyak yang menganggapnya sebagai akibat dari duduk atau berdiri dalam waktu yang cukup lama. Padahal, terdapat hal lain yang menjadi penyebab timbulnya sensai mati rasa atau kesemutan pada berbagai bagian tubuh, terutama bagian wajah.
Mati rasa yang Anda alami di bagian wajah bisa jadi disebabkan oleh beberapa penyakit yang perlu diwaspadai dan membutuhkan penanganan yang serius.
Saat terjadi kerusakan atau iritasi pada bagian saraf wajah Anda, maka Anda pun akan mengalami sensasi mati rasa di wajah. Apabila Anda mengalami keluhan ini, Anda perlu mewaspadainya, karena sensasi mati rasa tersebut bisa menjadi pertanda bahwa ada gangguan kesehatan tertentu yang mendasari kemunculannya.
Beberapa penyakit yang muncul ditandai dengan gejala mati rasa pada wajah
Beberapa penyakit yang dapat mengganggu kesehatan Anda yang menyebabkan munculnya sensasi mati rasa di wajah, antara lain:
1. Diabetes
Menjadi penyakit yang sering dialami oleh sebagian orang, diabetes merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kadar gula darah.
Jika penyakit ini tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dan berkelanjutan, diabetes dapat menyebabkan penderitanya mengalami berbagai komplikasi, salah satunya adalah gangguan saraf atau neruopati diabetik.
Gangguan inilah yang dapat menimbulkan sensasi mati rasa di bagian tubuh manapun, termasuk mati rasa pada wajah dan kaki.
2. Stroke
Penyakit yang terjadi saat aliran darah ke otak terganggu karena adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah menjadi salah satu penyebab keluhan mati rasa. Kondisi ini membuat otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
Selain keluhan mati rasa atau kelumpuhan yang terjadi pada wajah, lengan, dan kaki, penyakit stroke juga memunculkan gejala seperti kesulitan dalam berbicara, kesulitan melihat (baik pada satu mata atau keduanya), dan kesulitan berjalan.
3. Multiple sclerosis
Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang selaput pelindung saraf (mielin) yang mampu melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang disebut dengan multiple sclerosis.
Penyakit ini dapat memunculkan gejala, seperti mati rasa yang terjadi hanya di salah satu anggota tubuh, termasuk wajah serta mengalami sensasi yang terasa seperti sengatan listrik saat menggerakan leher.
4. Bell’s palsy
Memiliki gejala yang hampir sama dengan stroke membuat Bell’s palsy seringkali dianggap sebagai penyakit yang terjadi akibat peyumbatan atau pecahnya pembuluh darah tersebut. Bell’s palsy merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kelumpuhan yang terjadi pada otot-otot di salah satu sisi wajah.
Kondisi ini terjadi ketika saraf yang berperan dalam mengendalikan wajah mengalami gangguan akibat adanya peradangan.
Akibat penyakit ini, penderitanya seringkali tidak dapat menutup salah satu mata dan mengalami rasa nyeri yang timbul pada otot-otot wajah. Tidak hanya itu, Bell’s palsy juga dapat membuat salah satu sisi wajah penderitanya yang mengalami kelumpuhan menjadi mati rasa.
5. Migrain hemiplegia
Migrain hemiplegia merupakan salah satu jenis migrain yang sangat jarang terjadi dan sangat serius.
Memiliki gejala yang hampir sama dengan penyakit stroke, migrain ini memunculkan gejala yang menyebabkan kelemahan pada otot sehingga penderitanya mengalami kelumpuhan sementara pada satu sisi tubuh atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah hemiplegia.
Gejala yang timbul akibat migrain hemiplegia dapat meliputi mati rasa yang hanya terjadi pada satu sisi tubuh, mulai dari lengan, kaki, serta berkurangnya keseimbangan dan koordinasi.
Kondisi mati rasa yang terjadi pada wajah Anda merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh. Jika mengalami mati rasa dengan berbagai keluhan lainnya, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter saraf.
Saat menjalani pemeriksaan, dokter akan mencari tahu dan memastikan apa yang menjadi penyebab dari sensasi mati rasa pada wajah yang Anda alami dan menentukan penanganan yang tepat untuk diberikan sesuai dengan penyebab kondisi mati rasa.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.