Alergi merupakan suatu kondisi dimana sistem imun seseorang dipengaruhi oleh zat-zat pemicu atau alergen, seperti debu, makanan, maupun udara dingin.
Reaksi tubuh terhadap alergen ini berbeda-beda, baik gejala ringan hingga berat. Ketika seorang penderita alergi sudah mengetahui diagnosis atau penyebabnya, maka dapat berusaha mencegahnya dengan menghindari zat alergen tersebut.
Namun, seringkali seseorang bisa saja mengalami alergi diwaktu yang tidak tepat dan tidak bisa dihindari.
Nah, saat alergi sudah terlanjur muncul, maka upaya yang dapat dilakukan oleh penderita adalah mengonsumsi obat-obatan untuk meredakannya. Berikut ini adalah beberapa jenis obat alergi dan reaksinya terhadap tubuh.
Antihistamin
Jenis obat antihistamin ini bekerja dengan cara menghambat efek senyawa alergen dalam tubuh.
Antihistamin ini dijual dalam bentuk obat yang beraneka, seperti tablet, krim cair, tetes mata, atau bisa juga semprot hidung tergantung dari area tubuh yang terkena alergi.
Kortikosteroid
Bagi kasus alergi yang menyebabkan radang, maka dapat diobati menggunakan kortikosteroid. Obat ini diperoleh dalam bentuk yang beragam seperti semprot hidung, tetes mata, inhaler, tablet, dan lainnya.
Dekongestan
Jenis obat alergi lain yang bisa dikonsumsi adalah dekongestan. Dekongestan dibutuhkan untuk melegakan hidung yang tersumbat.
Namun,obat ini hanya dianjurkan untuk pemakaian kurang dari satu minggu saja alias pemakaian jangka pendek. Dekongestan hadir dalam berbagai bentuk seperti tablet, kapsul, obat tetes, maupun semprot hidung.
Penghambat Leukotrien
Pada gejala alergi tertentu, ada penderita yang mengalami pembengkakan pada saluran pernapasan. Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh leukotrien.
Nah, untuk mencegah senyawa tersebut, diperlukan obat penghambat leukotrien. Obat ini hadir dalam bentuk tablet.
Penanganan Alergi Lainnya: Imunoterapi
Alergi dipicu oleh sistem imun tubuh yang menganggap alergen sebagai bahaya. Maka, ketika alergen masuk dalam tubuh, akan muncul reaksi seperti gatal-gatal, dan lainnya.
Pada kondisi alergi yang parah atau tidak bisa disembuhkan dengan obat, maka dokter akan menganjurkan penderita melakukan imunoterapi alergen.
Sebelumnya, ketahui dulu jenis alergi atau alergen apa yang dialami penderita. Ada dua metode yang bisa dilakukan yaitu tes tusuk kulit atau skin prick test dan metode sampel darah untuk diperiksa. Nah, setelah itu baru dilakukan prosedur imunoterapi.
Imunoterapi dilakukan dengan cara memberikan dosis alergen dalam jumlah yang kecil pada penderita melalui suntikan, tablet, maupun tetesan.
Alergen tersebut kemudian ditaruh dibawah lidah. Pemberian alergen pada penderita ini dilakukan selama beberapa tahun supaya tubuh terbiasa dengan zat penyebab alergi tersebut.
Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh pun akan mulai mengenali alergen sebagai zat yang tidak berbahaya. Reaksi alergi pun akan muncul secara tidak berlebihan dari waktu ke waktu.
Memang, upaya ini tidak menyembuhkannya 100%, namun setidaknya gejala yang muncul bisa lebih ringan.
Berbeda dengan gejala alergi berat seperti anafilaksis, maka penderita harus segera dibawa ke IGD untuk segera ditangani oleh dokter.
Biasanya, dokter akan memberikan suntikan berupa epinephrine untuk meredakan gejala tersebut. Kemudian, penderita akan dirawat sampai benar-benar pulih.
Keefektifan Imunoterapi dalam menyembuhkan Alergi
Menurut American College of Allergy Asthma and Immunology, langkah imunoterapi ini sebenarnya efektif untuk menyembuhkan alergi.
Apalagi, bagi penderita alergi rhinitis dan asma yang disebabkan oleh alergi.
Bahkan, dari sekian langkah pengobatan alergi, imunoterapi merupakan satu-satunya terapi yang mampu menyasar alergen secara langsung, tidak hanya mengobati gejala alergi seperti kebanyakan terapi lainnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.