Pertanyaan:
Selamat Pagi Dokter,
Saya berusia 36 tahun. Belum punya momongan dengan menstruasi tidak teratur. Dalam 1 bulan (Juni_Juli) 2016 terakhir ini, saya mengeluarkan darah di saat (sedang) berhubungan badan dengan suami saya. Warna darahnya merah muda bercampur lendir.
Padahal foreplay nya cukup dok. Ketika berhubungan badan pun tidak ada rasa sakit. Mohon pencerahan dari dokter, apakah ini sebuah penyakit? Kira2 penyakit apa dok? Apakah penyebabnya dan apa yang harus saya lakukan untuk mengatasinya. Saya menunggu jawaban dari dokter. Trimakasih sebelumnya dok.
Jawaban Dokter:
Selamat siang.
Terima kasih telah menggunakan layanan konsultasi dokter online gratis di HonestDocs.
Berhubungan seksual umumnya tidak menimbulkan keluhan keluar darah, kecuali terjadi pada beberapa individu yang baru mengalami hubungan seks untuk yang pertama kalinya akibat robekan pembuluh darah di sekitar himen. Namun jika ini bukanlah hubungan seks anda yang baru beberapa kali terjadi maka hal ini bisa disingkirkan. Sebenarnya info yang anda sampaikan masih kurang detail, seperti berapa banyak darah yang keluar, apakah tiap berhubungan selalu terjadi seperti ini dan berapa lama keluhan ini muncul apakah darah baru berhenti setelah berhari – hari atau seperti apa.
Perdarahan post hubungan seks bisa terjadi karena:
- Adanya luka atau erosi di mukosa vagina karena gesekan yang terlalu kuat saat berhubungan. Biasanya darah hanya sedikit dan tidak berlanjut sehingga tak perlu terlalu khawatir.
- Akibat inflamasi atau peradangan di leher rahim.
- Adanya tumor atau pun polip di rahim.
- Akibat infeksi di organ reproduksi misal akibat klamidia, dan lainnya.
- Kanker leher rahim (ca cerviks) juga bisa menyebabkan perdarahan post berhubungan seks. Biasanya darah yang keluar cukup banyak hingga berhari – hari.
- Penyebab lainnya.
Untuk memastikan penyebab keluhan anda silakan konsultasi secara langsung ke dokter spOG sehingga dapat ditegakkan diagnosisnya dan mendapat penanganan yang tepat.
Sekian jawaban dari saya, semoga dapat membantu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.