Betahistine adalah analog histamin yang aktif secara oral. Betahistine berguna dalam menyebabkan vasodilasi (peningkatan suplai darah) dari telinga bagian dalam dan mengurangi tekanan di telinga dalam, dengan mempengaruhi zat kimia yang dinamakan histamine.
Oleh karena itu, betahistine dapat mengurangi tekanan yang terjadi dan tingkat keparahan gejala.
Mengenai Betahistine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Antihistamin H3
Manfaat Betahistine
Betahistine umum diindikasikan untuk penyakit Meniere. Penyakit Meniere adalah kelainan pada telinga bagian dalam yang disebabkan perubahan tekanan pada telinga.
Penyakit Meniere dapat menyebabkan episode vertigo, tinnitus (telinga yang berdenging) dan kehilangan kemampuan mendengar.
Mekanisme Betahistine
Betahistine termasuk dalam golongan obat yang digunakan untuk mengobati vertigo yang berhubungan dengan penyakit meniere. Vertigo adalah kondisi yang menyebabkan pasien mengalami sensasi berputar atau pergerakan lain pada dirinya atau lingkungan mereka. Penyakit Meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang menyebabkan vertigo dan beberapa gejala seperi telinga yang berdenging, sakit kepala, dan kehilangan pendengaran.
Betahistine digunakan untuk mengurangi jumlah episode vertigo yang berhbungan dengan penyakit Meniere. Betahistine dipercaya mampu mengurangi tekanan pada telinga. Tekanan ini dipercaya merupakan faktor pengontribusi rasa pusing, mual-mual dan telinga yang bedenging, dan kehilangan kemampuan pendengaran pada orang yang mengidap penyakit Meniere.
Dosis dan Cara Penggunaan Obat
Tablet betahistine diresepkan oleh dokter kepada Anda. Selalu gunakan sesuai dengan apa yang dokter katakan.
Tablet betahistine harus ditelan secara utuh dengan cairan yang cukup, misal segelas air mineral. Tablet betahistine dapat diminum bersamaan atau setelah makan. Dosis betahistine yang sering dianjurkan adalah:
- Betahistine Hcl: Orang dewasa memerlukan dosis sekitar 16 mg tiga kali sehari sehingga dalam sehari totalnya adalah 48 mg dan dianjurkan untuk diminum bersama makanan.
- Betahistine mesilate: 6-12 mg, 3 kali sehari.
Tablet betahistine mungkin memerlukan beberapa waktu sebelum memberikan efek maksimum. Dokter akan memberikan dosis kepada Anda bergantung pada respon Anda terhadap tablet betahistine. Jangan mengatur dosis sendiri kecuali diminta oleh dokter. Tablet betahistine tidak boleh diberikan kepada anak-anak di bawah umur 18 tahun.
Efek samping Betahistine
Banyak pengobatan yang dapat menyebabkan efek samping, yatu respon yang tidak diharapkan atas tubuh terhadap obat saat digunakan dalam dosis yang normal. Efek samping dapat bersifat ringan maupun berat, sementara atau permanen. Efek samping berikut tidak dialami oleh orang-orang yang telah menggunakan betahistine.
Jika Anda khawatir terhadap efek samping yang mungkin terjadi, tanyakan kepada dokter mengenai risiko dan manfaat obat ini dengan dokter Anda. Efek samping berikul telah dilaporkan oleh kurang dari satu persen penderita yang menggunakan obat ini. Kebanyakan efek samping ini dapat diatasi, dan beberapa dapat hilang dalam beberapa waktu.
Periksakan kepada dokter apabila Anda mengalami efek samping berikut dan apabila efek samping berikut parah atau mengganggu. Farmasis Anda dapat menyarankan Anda bagaimana untuk mengatasi efek samping.
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Nyeri ulu hati atau sembelit
- Kembung
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan
- Sesak napas
- Sulit menelan
Efek samping berikut jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan masalah serius apabila tidak diperikasakan ke dokter. Segera periksakan ke dokter apabila Anda mengalami efek samping berikut:
- Ruam kulit
- Gatal-gatal
- Sakit perut
Hentikan penggunaan dan segera hubungi gawat darurat apabila terjadi tanda reaksi alergi seperti pembengkakan pada tenggorokan, bintik-bintik merah, atau kesulitan bernafas. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping lain yang tidak disebutkan. Periksakan ke dokter apabila Anda terdapat gejala yang muncul saat menggunakan betahistine dan membuat Anda khawatir
Interaksi dengan obat lain
Interaksi mungkin dapat terjadi antara betahistine dengan obat berikut:
- Antihistamin (seperti diphenhydramine, chlorpheniramine, cetirizine)
- Beta-2 agonist (seperti salmeterol, fenoterol, formoterol, salbutamol)
- Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs seperti moclobemide, rasagiline, phenelzine, selegiline, tranycypromine)
Jika Anda menggunakan obat di atas bersama betahistine, beritahukan pada dokter atau farmasis Anda. Tergantung dari kondisi Anda, dokter Anda akan meminta Anda untuk:
- Tetap menggunakannya
- Mengganti obat dengan yang lain
- Menghentikan penggunaan obat
- Mengubah cara untuk menggunakan obat
Peringatan
Tetap minum tablet betahistamine yang diresepkan kepada Anda hingga dokter meminta Anda berhenti meminumnya, meski Anda telah merasa baikan. Biasanya dokter akan memberikan terus tablet betahistine selama beberapa waktu untuk memastikan bahwa obat telah bekerja dengan sempurna.