Bidiprox mengandung Ciprofloxacin, antibiotik jenis fuorokuinolon generasi kedua. Antibiotik ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti pneumonia, gonorea (penyakit menular seksual), demam tifoid, diare karena infeksi bakteri, infeksi kulit, tulang, persendian, saluran pencernaan, dan prostat. Bactiprox juga dapat digunakan untuk mengobati bronkitis, infeksi sinus, infeksi saluran kemih (ISK).
Mengenai Bidiprox
Golongan
Obat keras (Harus dengan resep dokter)
Kemasan
Obat Bidiprox dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 30 tablet
Kandungan
Tiap kemasan obat Bidiprox mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Ciprofloxacin 250 mg/tablet
- Ciprofloxacin 500 mg/tablet
Manfaat Bidiprox
Kegunaan Bidiprox (Ciprofloxacin) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
- Pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, pencernaan, dan infeksi perut, termasuk infeksi oleh baketri gram negatif (Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Legionella pneumophila, Moraxella catarrhalis, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa), dan gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus epidermidis, Enterococcus faecalis, dan Streptococcus pyogenes).
- Bidiprox (Ciprofloxacin) juga digunakan untuk infeksi pada kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi, gonore akut dan osteomilitis akut.
Efek Samping Bidiprox
Kebanyakan efek samping Bidiprox (Ciprofloxacin) bersifat ringan sampai sedang yang akan segera hilang ketika pemberian obat dihentikan. Namun, efek samping serius kadang terjadi. Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi :
- Mual muntah, nyeri perut, dada terasa terbakar (heartburn)
- Keputihan berlebihan
- diare parah baik itu BAB cair atau BAB darah yang dapat disertai dengan atau tanpa demam (dapat terjadi 2 bulan atau lebih setelah terapi)
- Tanda alergi : bercak-bercak merah, gatal pada kulit, kulit terkelupas, bengkak pada mata, wajah, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, kesulitan untuk bernafas.
- Batuk yang tidak membaik
- Mata dan kulit kuning, kadang diserta dengan urin seperti teh atau BAB warna seperti dempul.
- Rasa lapar dan haus yang berlebihan, dada berdebar, sering berkeringat, terlalu sering kencing, dan kecemasan yang berlebihan.
- Pingsan
- Volume urin menurun
- Ciprofloxacin dapat menyebabkan masalah pada tulang, sendi, dan jaringan jika digunakan pada anak. Sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak dibawah usia 18 tahun jika tidak memiliki infeksi serius yang tidak bisa diterapi oleh antibiotik lain.
- Kerusakan saraf dapat terjadi, jika Anda mengalami gangguan saraf perifer seperti kebal pada kulit, sensasi terbakar atau tersengat listrik, tidak bisa membedakan panas dan dingin, segera konsultasikan ke dokter.
- Efek samping yang berpotensi fatal : Reaksi hipersensitivitas, hepatotoksisitas berat, diare dan kolitis terkait Clostridium difficile.
Dosis Bidiprox
Bidiprox (Ciprofloxacin) diberikan dengan dosis berikut :Infeksi saluran pernapasan bagian bawah; Infeksi saluran pernafasan bagian atas; Infeksi kulit dan jaringan lunak
- dewasa : 500-750 mg 2 x sehari selama 7-14 hari.
Otitis eksternal ganas
- dewasa : 750 mg 2 x sehari selama 28 hari sampai 3 bulan.
Sistitis tanpa komplikasi
- dewasa : 250-500 mg 2 x sehari selama 3 hari.
- wanita pra-menopause : 500 mg sebagai dosis tunggal.
- Komplikasi : 500 mg 2 x sehari selama 7 hari.
Pyelonephritis tanpa komplikasi
- dewasa : 500 mg 2 x sehari selama 7 hari.
- Komplikasi : 500-750 mg 2 x sehari minimal 10 hari; bisa dilanjutkan> 21 hari.
- Dosis anak usia ≥1 tahun : 10-20 mg / kg berat badan untuk 10-21 hari. Max : 750 mg / dosis.
- dewasa : 500-750 mg 2 x sehari untuk 2-4 minggu (akut) atau 4-6 minggu (kronis).
Uretritis gonococcal; Cervicitis
- dewasa : 500 mg sebagai dosis tunggal.
Penyakit radang panggul
- dewasa : 500-750 mg 2 x sehari minimal 14 hari.
Pengobatan dan profilaksis postexposure anthrax
- dewasa : 500 mg 2 x sehari selama 60 hari.
- Dosis anak : 10-15 mg / kg berat badan selama 60 hari setelah konfirmasi paparan Bacillus anthracis. Max: 500 mg / dosis.
Infeksi tulang dan sendi
- dewasa : 500-750 mg 2 x sehari sampai max 3 bulan.
Diare
- dewasa : 500 mg 2 x sehari selama 1-5 hari tergantung pada tingkat keparahan dan sifat infeksi.
Demam tifoid/tifus
- dewasa : 500 mg 2 x sehari selama 7 hari.
Infeksi intra abdomen
- dewasa : 500-750 mg selama 5-14 hari.
Penyesuaian dosis
- Pasien hemodialisis atau dialisis peritoneal : 250-500 mg setiap 24 jam setelah dialisis.
- CrCl <30 : 250-500 mg setiap 24 jam.
- CrCl 30-60 : 250-500 mg setiap 12 jam.
Aturan Pakai
- Bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya diminum setelah makan untuk meminimalkan ketidaknyamanan saluran pencernaan.
- Jangan diminum dengan produk antasida (biasanya obat maag), Fe (biasanya tonik penambah darah dan suplemen lainnya) atau produk susu.
Interaksi obat
Bidiprox (Ciprofloxacin) berinteraksi dengan obat-obat berikut :
- Penggunaan bersama antasida yang mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida, menurunkan penyerapan Bidiprox (Ciprofloxacin) oleh usus.
- Hal yang sama terjadi jika diberikan bersamaan dengan suplemen zat besi dan multi-vitamin yang mengandung zinc.
- Sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan susu, produk yang kaya kalsium, multivitamin oral dan suplemen mineral yang mengandung kation divalen atau trivalen (misalnya Fe, Zn, Ca) karena bisa menurunkan level Bidiprox (Ciprofloxacin) dalam darah di bawah level yang dibutuhkan.
- Bidiprox (Ciprofloxacin) menunjukkan potensi untuk menghambat kerja enzim yang memecah tizanidine, theophylline, caffeine, methylxanthines, clozapine, olanzapine, dan ropinirole. Hal ini dapat meningkatkan level obat tersebut dalam darah, sehingga menyebabkan efek samping yang lebih potensial.
- Dalam dosis tinggi, penggunaan Bidiprox (Ciprofloxacin) bersamaan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan kejang. beberapa merk-merk obat yang termasuk NSAID misalnya mefinal yang mengandung asam mefenamat, dan voltadex yang mengandung diclofenac.
- Meningkatkan efek antikoagulan oral (misalnya warfarin) dan anti diabetes glibenclamide.
- Meningkatkan toksisitas methotrexate.
- Konsentrasi plasma Bidiprox (Ciprofloxacin) dapat ditingkatkan oleh probenesid.
- Penggunaan bersamaan dengan antiaritmia kelas IA (misalnya quinidine, procainamide), antiaritmia kelas III (misalnya amiodarone, sotalol), TCA, makrolides dan antipsikotik dapat menyebabkan efek aditif pada perpanjangan interval QT.
- Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid (misalnya dexamethasone, betamethasone) dapat meningkatkan risiko gangguan tendon parah.
- Interaksi yang berpotensi fatal : Peningkatan kadar tizanidine dalam serum yang bisa menyebabkan efek hipotensi dan sedatif.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan antibiotik ini pada pasien dengan dengan riwayat hipersensitif atau alergi obat Ciprofloxacin dan antibiotik golongan kuinolon lainnya.
- Sebaiknya juga tidak digunakan untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan.
- Bidiprox (Ciprofloxacin) juga kontraindikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya.
- Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan riwayat tendon pecah.
- Jangan digunakan bersamaan dengan tizanidine.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Bidiprox (Ciprofloxacin) adalah sebagai berikut :
- Penggunaan antibiotik ini untuk pasien dengan penyakit hati harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
- Efektivitas dan keamanan pemakaian pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti. Obat ini mampu memasuki air susu ibu (ASI) oleh karena itu penggunaan Bidiprox (Ciprofloxacin) untuk ibu menyusui harus mempertimbangkan manfaat dengan risiko pada bayi.
- Bidiprox (Ciprofloxacin) tidak boleh digunakan untuk mengobati penyakit infeksi oleh virus.
- Jangan hentikan pengobatan sebelum dosis dan durasi yang dianjurkan dokter selesai. Jika pengobatan dihentikan sebelum waktunya berpotensi terjadinya resistensi antibiotik.
- Hati-hati menggunakan antibiotik ini untuk pasien dengan epilepsi, riwayat gangguan sistem saraf pusat, defisiensi G6PD, perpanjangan interval QT, memiliki faktor risiko perpanjangan interval QT atau torsades de pointes (misalnya sindrom QT kongenital panjang, ketidakseimbangan elektrolit yang tidak dikoreksi, penyakit jantung).
- Bidiprox (Ciprofloxacin) dapat memperburuk gejala myasthenia gravis.
- Bidiprox (Ciprofloxacin) dapat menyebabkan pusing, sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
- Pertahankan asupan cairan yang adekuat dan hindari alkalinitas urine yang berlebihan.
- Hindari paparan sinar matahari atau sinar UV buatan.
- Jika selama menggunakan obat Bidiprox (Ciprofloxacin) Anda mengalami tendinitis atau ruptur tendon (misalnya nyeri, bengkak) saat berolahraga, segera istirahat dan hentikan olahraga.
- Laporkan kepada dokter jika Anda memiliki gangguan fungsi ginjal, hati, dan jantung, atau memiliki kelainan persendian dan tendon seperti rheumatoid arthritis.
- Minum antibiotik Ciprofloxacin dapat memperburuk kelemahan otot pada penderita miasthenia gravis. Laporkan kepada dokter bila Anda memiliki penyakit miasthenia gravis.
- Antibiotik termasuk Bidiprox (Ciprofloxacin) hanya digunakan untuk
mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan. Jangan menggunakan antibiotik ini untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya influenza. - Buang semua sisa obat Bidiprox (Ciprofloxacin) yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat Bidiprox (Ciprofloxacin) sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Penggunaan obat Bidiprox untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Ciprofloxacin kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia, namun efek buruk obat ini pada janin hewan harus menjadi pertimbangan serius sebelum menggunakan Bidiprox untuk ibu hamil. Oleh karena obat ini diketahui mampu menembus sawar plasenta, sebaiknya kalaupun harus digunakan harus di bawah pengawasan dokter.