Banyak orang yang berada pada kondisi sehat didorong untuk kemudian mendonorkan darahnya. Donor darah, selain dikenal dapat membantu menyelamatkan nyawa banyak orang, namun juga memiliki dampak kesehatan yang baik untuk pendonor.
Hanya saja, tidak setiap orang dapat mendonorkan darahnya. Ini berkaitan erat dengan kondisi kesehatan pendonor apakah aman untuknya mendonorkan darah dan untuk orang yang mendapatkan darah tersebut. Salah satu kondisi yang dikhawatirkan tidak dapat mendonorkan darah adalah perokok, benarkah demikian?
Bolehkah seorang perokok mendonorkan darah?
Meski seorang perokok tidak dilarang untuk mendonorkan darah karena darah tersebut artinya masih aman untuk diberikan, namun Anda jelas dilarang untuk merokok sebelum donor darah. Hal ini dikarenakan merokok dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.
Akibatnya tekanan darah akan terlalu tinggi ketika sedang melakukan donor darah. Tekanan darah yang tinggi atau terlalu rendah jelas tidak diizinkan untuk mendonorkan darah.
Larangan merokok juga berlaku setelah Anda melakukan donor darah selama kurang lebih tiga jam setelahnya. Hal ini dikarenakan orang yang baru saja mendonorkan darah rentan mengalami kelelahan, jatuh pingsan dan pusing akibat kehilangan banyak darah.
Syarat penting yang harus dipenuhi oleh seorang perokok sebelum mendonorkan darah
Meski perokok sah-sah saja untuk mendonorkan darahnya asal mematuhi peraturan berupa tidak merokok beberapa jam sebelum donor darah, namun tetap ada kondisi tertentu yang harus dipatuhi perokok agar diizinkan untuk mendonorkan darah.
Oleh karena itu sebelum mendonorkan darah, petugas kesehatan tentunya akan memeriksa kondisi tubuh Anda terlebih dahulu.
Menurut syarat yang ditetapkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI), ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh seseorang agar lolos untuk dapat mendonorkan darahnya. Syarat tersebut meliputi:
- Berusia antara 17 hingga 60 tahun
- Memiliki berat badan minimal 45 kg
- Kadar hemoglobin normal. Dimana untuk pria minimal kadarnya yaitu 12,5 g/dl sementara untuk wanita minimal 12 g/dl
- Suhu tubuhnya normal
- Memiliki tekanan darah normal, yaitu sistolik 110/160, sementara diastolic sebesar 70/100
- Maksimal donor darah sebanyak lima kali dalam setahun atau jarak dari donor satu ke donor berikutnya adalah tiga bulan
Anda tidak perlu bingung sebelum mendonorkan darah untuk memastikan kondisi kesehatan karena petugas kesehatan akan memeriksa kondisi kesehatan Anda sebelum mendonorkan darah.
Petugas kesehatan akan mengecek tekanan darah, suhu tubuh dan mengambil sampel darah untuk mengecek kadar hemoglobin maupun golongan darah.
Sebelum mendonorkan darah Anda akan diminta mengisi form kondisi kesehatan yang berisi seperti riwayat penyakit sebelumnya dan juga gaya hidup.
Adakah larangan perokok mendonorkan darah?
Meski larangan seseorang untuk mendonorkan darah tidak terkait langsung dengan kebiasaannya merokok, namun patut diketahui bahwa kebiasaan merokok tentunya akan memicu sejumlah penyakit pada tubuh.
Penyakit yang muncul akibat merokok dapat menyebabkan seorang perokok tidak lagi memenuhi kriteria sebagai pendonor darah.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, merokok beberapa jam sebelum mendonorkan darah dapat menyebabkan tekanan darah seseorang naik. Hal ini menyebabkan perokok tidak dapat mendonorkan darah karena syarat pendonor adalah memiliki tekanan darah yang normal.
Selain tekanan darah, masalah yang berikutnya muncul adalah penyakit kanker. Kebiasaan merokok dapat memicu penyakit kanker dari mulai kanker mulut, kanker paru-paru, kanker tenggorokan dan sebagainya. Seseorang yang terkena penyakit kanker dilarang keras mendonorkan darahnya.
Seseorang yang terkena penyakit paru-paru dan jantung juga dilarang mendonorkan darah hingga kondisi tubuhnya membaik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.