Bagi ibu hamil, buang air besar (BAB) yang disertai dengan keluarnya darah merupakan kondisi yang mungkin mengkhawatirkan.
Namun, Bumil tidak boleh langsung panik ketika hal ini terjadi karena keluarnya darah saat BAB sebenarnya cukup umum terjadi. Biasanya kondisi ini terjadi saat kehamilan memasuki trimester akhir.
Lalu, apa yang menjadi penyebab kondisi ini? Dan, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasannya dibawah ini.
Kondisi keluarnya darah saat BAB terjadi akibat hemoroid, yang sering dikenal dengan ambeien atau wasir. Tidak hanya karena hemoroid, BAB berdarah juga bisa disebabkan karena ibu hamil memiliki kebiasaan yang salah ketika buang air besar.
Oleh karena itu, berikut ini terdapat informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi BAB berdarah saat hamil.
Penyebab dan cara mengatasi buang air besar berdarah saat hamil
Ibu hamil tidak perlu khawatir ketika BAB berdarah terjadi, karena kondisi ini tidak akan membahayakan janin dalam kandungan dan akan mereda dengan sendirinya.
Namun, Bumil harus mengetahui apa saja yang menjadi penyebab BAB berdarah ini. Penyebabnya meliputi:
1. Hemoroid (ambeien atau wasir)
Pada ibu hamil, hemoroid terjadi karena pembuluh darah di area sekitar dubur melebar dan membengkak akibat adanya perubahan hormon dan bentuk tubuh.
Hemoroid sendiri dapat ditandai dengan rasa gatal, sakit, hingga pembengkakan di sekitar anus atau dubur.
Ketika kotoran yang keluar menggesek pembuluh darah yang berada disekitar dubur yang membengkak, pembuluh darah akan robek atau pecah. Nah, hal inilah yang menimbulkan terjadinya BAB berdarah.
Untuk menghindari terjadinya BAB berdarah akibat hemoroid, ibu hamil disarankan untuk tidak mengejan terlalu keras saat buang air besar.
Selain itu, konsumsi asupan serat yang berasal dari buah dan sayur, serta air putih juga harus ditingkatkan.
Dengan mengonsumsi makanan dan minuman tersebut, sistem pencernan akan kembali lancar dan membuat tekstur feses menjadi lembut.
2. Mengejan lama atau terlalu kuat
Kebiasaan mengejan terlalu lama dan kuat biasa terjadi karena tinja yang akan keluar bersifat besar dan keras. Kondisi ini dapat mengakibatkan lapisan anus terluka dan terjadilah BAB berdarah.
Apabila ibu hamil sering mengejan terlalu lama dan kuat, maka akan meningkatkan risiko terjadinya ambeien atau wasir.
Untuk menghindari proses mengejan yang mengakibatkan BAB berdarah, ibu hamil sebaiknya rutin BAB dan tidak menahannya terlalu lama.
Jika sering menunda atau menahan BAB, maka tinja akan menjadi keras dan kering, hingga memerlukan usaha yang kuat saat mengejan agar bisa keluar.
3. Menggosok anus dengan kasar
Pada ibu hamil, keluarnya darah saat buang air besar juga dipengaruhi oleh kebiasaan menggosok anus dengan gerakan yang terlalu keras atau kasar. Gosokan yang kasar akan menyebabkan permukaan anus terluka dan berdarah.
Maka dari itu, ketika membasuh anus setelah buang air besar, ibu hamil dianjurkan untuk menggunakan air daripada tisu.
Akan tetapi, bila ibu hamil lebih terbiasa menggunakan tisu daripada air, maka sebaiknya bumil memakai tisu basah yang tidak mengandung alkohol dan tanpa aroma tertentu.
Setelah membersihkan anus menggunakan tisu basah, keringkan area anus dengan tisu kering. Cara membersihkan bisa dengan mengusap atau menepuk secara perlahan. Tidak perlu menggosok karena hanya akan menimbulkan luka pada anus.
Berdasarkan penjelasan diatas, ibu hamil sekarang sudah mengetahui apa saja yang menjadi penyebaba keluarnya darah saat buang air besar dan bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut.
Akan tetapi, jika darah yang keluar sangat banyak dan tidak kunjung berhenti, maka sebaiknya ibu hamil segera melakukan konsultasi dengan dokter. Terlebih jika kondisi tersebut disertai dengan munculnya rasa pusing, lemas, wajah tampak pucat, dan nyeri perut.
Beberapa gejala-gejala tersebut menandakan BAB berdarah terjadi pada ibu hamil bukan hanya karena tiga faktor di atas, melainkan karena terjadinya pendarahan pada saluran cerna.
Apabila ibu hamil, mengalami kondisi ini, penanganan yang serius perlu segera dilakukan. Dengan mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat, ibu hamil dapat terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang lain.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.