Obat butoconazole merupakan salah satu penyakit yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang bersarang di vagina. Butoconazole memberikan efek dalam membasmi jamur Candida albicans serta menghambat pertumbuhan jamur sehingga tidak menyebabkan penyebaran.
Butoconazole merupakan golongan obat antifungal imidazole. Golongan imidazole dapat menekan aktivitas jamur. Obat ini memblokade sintesis sel jamur yaitu ergostrel serta mengatur ulang sintesis asam lemak. Obat golongan imidazole juga memiliki reaksi antibakteri.
Sama hal nya pada butoconazole, obat ini menghambat sintesis lanosterol menjadi erogstrel sehingga sel jamur akan mati. Setelah penghambat sukses maka terjadi perubahan komposisi membran sel lipid. Butoconazole juga bermanfaat sebagai antibakteri pada beberapa penyakit akibat bakteri gram positif.
Mengenai Candidiasis
Penyakit candidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans yang menyerang kulit. Letak kandidiasis dapat terjadi di beberapa lokasi dan derajat penyakit yang berbeda-beda. .Jamur berkembang biak di permukaan kulit dan menimbulkan infeksi. Penyebabnya antara lain:
- Kulit yang lembab
- Kulit yang sering dibiarkan basah terkena air tanpa di lap kering
- Menggunakan pakaian ketat
- Cuaca panas
- Penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid dan antibiotik
- Jarang mengganti pakaian dalam
- Mengonsumi pil kontrasepsi
Gejala yang ditimbulkan berbeda bergantung letak infeksi. Jenis kandidiasis antara lain:
- Kandidiasis oral
- Luka berwarna putih di dalam mulut, lidah, dan gusi disertai nyeri.
- Bibir pecah-pecah
- Nyeri
- Nafsu makan menurun
- Kandidiasis vulvovaginal
- Munculnya duh tubuh berwarna putih dan berbau busuk
- Cepat lelah
- Balanitis
- Peradangan pada organ kelamin pria
- Penis menjadi bengkak
- Keluar kotoran dari penis
- Muncul bau busuk
Efek samping Butoconazole
Butoconazole berbentuk krim yang dioleskan di vagina. Efek samping seering muncul di sekitar alat kelamin dan daerah punggung seperti:
- Rasa kram di sekitar panggul
- Vagina terasa terbakar
- Gatal ringan
- Nyeri perut
- Demam
Pada beberapa kasus reaksi alergi juga timbul pada pemberian butoconazole. Reaksi alergi seperti adanya ruam pda kulit, gatal-gatal,dan bengkak.
Perhatian khusus selama pemberian Butoconazole
Sebelum mengonsumsi butoconazole, dokter perlu mengetahui lebih dalam mengenai kondisi kesehatan anda di luar penyakti kandidiasis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Pernah melakukan operasi rahim
- Menjalanankan pengobatan kanker serviks
- Sedang hamil (obat butoconazole tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena mengganggu aktivitas janin) Termasuk kategori C
- Ibu menyusui
- Memiliki riwayat HIV atau AIDS
- Penyandang Diabetes
Interaksi Butoconazole
Tidak semua obat dapat diberikan bersamaan, seperti halnya obat butoconazole. Obat ini memiliki interaksi dengan obat lainnya seperti:
- Kortikosteroid (prednisolone)
- Obat Anti rematik (Mthotrexate)
- Immunosupresan (cyclosporine, cyclosporine A)
- Antibiotik
- Obat yang mengandung progresterone
Dosis dan cara pemakaian Butoconazole
Obat butoconazole diberikan melalui vagina (intravagina) dengan menggunakan aplikator atau olesan krim . Beberapa merk obat menyediakan aplikator yang memudahkan krim butoconazole agar dapat dimasukkan ke dalam lubang vagina.
Persiapkan posisi anda dengan berbaring terlentang dan lulut berada di atas perut. Buka aplikator dan arahkan ujung aplikator hingga masuk ke vagina lalu tekan plunger secara perlahan.
Biasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah pemakaian. Bila mengalami kesulitan, pemakaian bisa dilakukan oleh dokter atau orang lain dengan catatan kondisi tangan harus steril.
Obat ini diberikan pada malam hari atau sebelum tidur untuk memberikan efek maksimal pada olesan obat. Jangan menggunakan tampon atau kontrasepsi apapun selama menggunakan butoconazole krim karena dapat mengurangi efektivitas obat.
Obat ini aman diberikan pada saat menstruasi atau dengan menggunakan pembalut.
Selama pengobatan berlangsung, sebaiknya tidak boleh melakukan hubungan seksual atau kontak lainnya di daerah vagina.
Obat ini hanya diberikan pada satu penderita saja. Obat ini tidak boleh diberikan bersamaan dengan penderita lainnya untuk menghindari kotaminasi obat.
Obat sebaiknya disimpan dalam tempat di suhu ruangan dan dalam keadaan kering. Jangan di masukkan ke dalam lemari pendingin serta jauhi dari jangkauan anak-anak.