Calabar Bean adalah tanaman herbal yang berasal dari Afrika Barat. Calabar Bean mempunyai nama latin Physostigma venenosum, sering disebut dengan kacang Calabar.
Biji Calabar Bean mengandung 0,15% alkaloid physostigmine (eserine) yang berasal dari prekursor triptofan. Physostigmine sendiri adalah inhibitor asetilkolinesterase yang berfungsi untuk meningkatkan aktivitas neuron asetilkolin.
Senyawa di dalam Calabar Bean dapat memengaruhi sinyal di otot dan saraf tubuh. Zat kimia itulah yang dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, khususnya gangguan mata, sembelit, epilepsi, kolera, dan tetanus. Kacang Calabar juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat physostigmine (Isopto Eserine, Antrilium).
Sayangnya, kacang Calabar termasuk tanaman beracun. Terlebih, belum cukup uji klinis yang dapat membuktikan manfaatnya sehingga herbal yang satu ini tidak disarankan untuk dikonsumsi.
Mengenai Calabar Bean
Golongan
-
Kemasan
-
Kandungan
Biji Calabar Bean mengandung alkaloid physostigmine (eserine) sebanyak 0,15% yang berasal dari prekursor triptofan. Physostigmine sendiri adalah inhibitor asetilkolinesterase yang berfungsi untuk meningkatkan aktivitas neuron asetilkolin.
Senyawa tersebut dapat memengaruhi sinyal di otot dan saraf. Atas dasar itulah, Calabar Bean diyakini dapat mengobati gangguan mata, sembelit, epilepsi, kolera, dan tetanus
Manfaat Calabar Bean
Berbagai manfaat Calabar Bean adalah sebagai berikut:
- Gangguan mata: Calabar Bean menghasilkan senyawa alkaloid yang dapat meningkatkan kontraksi pupil. Manfaat Calabar Bean juga dapat mengendalikan tekanan mata (okuler) pada pasien glaukoma.
- Sembelit: Calabar Bean digunakan sebagai stimulan untuk merangsang kontraksi otot-otot usus pada penderita sembelit. Baca Juga: Cara Mengatasi Sembelit, Efektif dan Aman
- Epilepsi: Calabar Bean memiliki sifat depresan untuk mengatasi epilepsi.
- Kolera: Sifat depresan pada Calabar Bean dinilai dapat mengobati kolera.
- Tetanus: Manfaat Calabar Bean dapat diberikan secara hipodermin pada penderita tetanus akut.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Calabar Bean terhadap kesehatan.
Efek samping Calabar Bean
Calabar Bean atau kacang Calabar termasuk herbal yang tidak aman dan sangat beracun. Efek samping Calabar Bean yang dapat terjadi adalah:
- Air liur berlebihan dan berkeringat
- Ukuran pupil mengecil
- Mual dan muntah
- Diare
- Detak jantung tidak teratur
- Perubahan tekanan darah
- Kebingungan
- Kejang
- Koma
- Kelemahan otot yang parah
- Kelumpuhan
- Masalah pernapasan yang parah
- Kematian
Dosis
Dosis Calabar Bean berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup mengenai dosis yang tepat untuk Calabar Bean.
Penting diketahui bahwa tidak semua produk alami alias herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera di label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum memutuskan untuk mengonsumsi Calabar Bean.
Interaksi Calabar Bean
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat herbal. Sebagai akibatnya, obat herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan kepada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan bahan aktif Calabar Bean adalah:
- Obat antikolinergik
Calabar Bean mengandung bahan kimia yang dapat memengaruhi otak dan jantung. Beberapa obat antikolinergik juga dapat memberikan efek yang sama.
Calabar Bean yang dikonsumsi bersamaan dengan obat antikolinergik dapat menurunkan efektivitas obat. Contoh obat antikolinergik di antaranya atropine, scopolamine, beberapa obat antihistamin, dan antidepresan.
Perhatian
Penting dicatat bahwa Calabar Bean tidak aman dikonsumsi oleh siapa pun. Beberapa orang bahkan berisiko lebih besar mengalami efek samping yang serius akibat mengonsumsi kacang Calabar.
Hindari konsumsi Calabar Bean bila Anda termasuk:
- Ibu hamil dan menyusui
- Memiliki penyakit Parkinson
- Memiliki penyakit jantung atau jantung lemah
- Memiliki asma
- Memiliki diabetes
- Memiliki gangguan sirkulasi darah yang mengarah pada kematian jaringan (gangrene)
- Mengalami penyumbatan pada saluran usus