Calanolide A adalah sebuah senyawa organik yang berasal dari getah pohon Calophyllum lanigerum. Tanaman ini tumbuh di hutan hujan Sarawak, Malaysia di Pulau Kalimantan.
Calanolide A adalah tanaman herbal yang diketahui efektif melawan virus human immunodeficiency virus type 1 (HIV-1). Dibandingkan dengan HIV-2, HIV-1 adalah tipe virus HIV yang paling banyak ditemukan pada manusia dan lebih mungkin berkembang menjadi AIDS.
Calanolide A diyakini memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat berbagai jenis virus HIV-1. Para ahli mengungkapkan bahwa hal ini dapat menghambat perkembangan virus HIV-1 dan menurunkan risiko AIDS. Namun memang, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan keamanan dan keefektifannya.
Mengenal Calanolide A
Golongan
-
Kemasan
-
Kandungan
Tumbuhan dari genus Calophyllum terbukti mengandung beberapa zat kimia berikut ini:
- Xanthone
- Steroid
- Triterpenes
- Kumarin
- Benzopyrans
Manfaat Calanolide A
Manfaat Calanolide A yang paling utama adalah untuk mengobati penyakit HIV tipe 1. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, HIV-1 adalah jenis HIV yang paling banyak ditemukan pada manusia daripada HIV-2. HIV-1 juga cenderung resisten terhadap obat, sehingga lebih mudah berkembang menjadi fase AIDS.
Calanolide A memiliki sifat antimikroba yang melibatkan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs). NNRTI tersebut dapat mengikat dan memblokir suatu enzim HIV yang bernama reverse transcriptase. Enzim ini disebut juga dengan transkriptase balik.
HIV menggunakan enzim reverse transcriptase untuk mengubah RNA-nya menjadi DNA. Jika enzim tersebut diblokir, maka virus HIV tidak bisa bereplikasi atau menggandakan diri dalam tubuh. Dengan begitu, perkembangan virus HIV-1 dapat ditekan dan menurunkan risiko AIDS.
Efek samping Calanolide A
Sejauh ini belum ada laporan mengenai efek samping calanolide A dalam tubuh. Sebab kembali lagi, Calanolide A masih dalam proses penelitian untuk membuktikan keamanan, dosis, dan keefektifannya dalam tubuh.
Namun selama penelitian, Calanolide A cenderung aman digunakan. Berdasarkan uji klinis fase 1 yang dilakukan pada tahun 2001, ada beberapa efek samping yang terjadi. Efek samping Calanolide A tersebut adalah sakit kepala, sendawa, dan mual.
Dosis Calanolide A
Para ahli masih terus meneliti dosis Calanolide A yang tepat dan aman untuk manusia. Dalam uji klinis awal, Calanolide A diberikan dengan dosis oral 200-800 miligram (mg).
Namun, dosis ini belum bisa digunakan secara massal. Keamanan dan kemanjuran obatnya masih perlu diteliti dan dianalisa lebih lanjut.
Interaksi Calanolide A
Belum ada laporan mengenai interaksi Calanolide A dengan obat-obatan lainnya.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Calanolide A adalah: