Callusol adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi kulit kapalan, kulit yang mengeras, kutil, dan mata ikan. Callusol memiliki mekanisme kerja keratolitik yang secara bertahap dapat melunakkan dan melepaskan penebalan kulit. Obat luar berbentuk cair ini mengandung asam salisilat, asam laktat, dan polidocanol sebagai bahan aktifnya.
Asam salisilat adalah obat yang berfungsi sebagai agen keratolitik. Obat ini bekerja dengan cara melarutkan zat keratin yang menyebabkan terjadinya pengerasan kulit. Dengan terlarutnya zat keratin, sel-sel kulit akan menjadi lebih mudah untuk dipisahkan dan secara bertahap akan mengalami penipisan.
Sementara itu, asam laktat adalah obat yang berfungsi sebagai emolien atau pelembab. Obat ini bekerja dengan cara membentuk lapisan berminyak pada permukaan kulit bagian atas yang akan memerangkap air pada kulit. Dengan terperangkapnya air pada kulit, maka kulit yang kering akan menjadi lebih lembut dan lembab.
Sedangkan polidocanol adalah obat yang berfungsi sebagai anestesi lokal dan anti pruritus. Penambahan polidocanol dalam callusol menyebabkan obat ini dapat menghilangkan rasa gatal yang ditimbulkan oleh kulit yang mengering dan mengeras.
Mengenai Callusol
Golongan
Obat bebas
Kemasan
1 botol isi 10 ml
Kandungan
- Asam salisilat 0,2 gr
- Asam laktat 0,05 gr
- Polidocanol 0,02 gr
Manfaat Callusol
Sebagai keratolitik, Callusol dapat digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit kulit berikut ini:
- Kulit kapalan
- Kulit mengeras
- Penyakit kutil
- Penyakit mata ikan
Kontraindikasi
Callusol tidak dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kulit pada beberapa kondisi berikut:
- Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap bahan aktif yang telah disebutkan di atas atau komponen lain dalam obat.
- Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap obat lain yang mempunyai struktur kimia menyerupai kandungan di atas, seperti Aspirin.
- Penyakit kutil pada daerah wajah.
- Penyakit kutil pada daerah kelamin.
Dosis Callusol
Obat luar yang satu ini akan efektif khasiatnya apabila digunakan dengan benar. Berikut cara menggunakan Callusol:
- Bersihkan daerah kulit atau kutil yang hendak diobati
- Siapkan kapas atau kasa secukupnya sesuai dengan luas permukaan kapalan atau kutil yang hendak diobati
- Tuang larutan Callusol secukupnya pada kapas atau kasa tadi
- Tempelkan kapas yang telah dibasahi pada permukaan kulit.
- Tutuplah dengan plester
- Ulangi pemberian atau ganti kapas setiap kali habis mandi (pagi dan sore)
- Lihatlah hasilnya dalam beberapa hari. Kutil, kapalan, atau mata ikan akan berangsur mengelupas atau hancur
( ! ) Ingat, hanya permukaan kulit yang diobati saja yang ditempel. Jangan sampai mengenai kulit yang normal karena efek callusol pada kulit yang normal dapat menimbulkan rasa terbakar dan panas.
Efek Samping Callusol
Callusol pernah dilaporkan menimbulkan beberapa efek samping. Namun, bukan berarti semua orang yang menggunakan obat ini akan mengalami efek samping yang serupa, tergantung reaksi masing-masing individu terhadap obat.
Beberapa efek samping Callusol yang dapat ditimbulkan antara lain:
- Efek samping yang umum yaitu iritasi pada kulit sehat yang berupa kemerahan, rasa terbakar, dan mengelupas.
- Efek yang jarang yaitu terbentuknya ulkus di lokasi pengobatan. Ulkus tersebut kadang-kadang dapat disertai dengan tanda-tanda infeksi seperti nanah.
- Reaksi alergi termasuk ruam kemerahan, gatal-gatal, bengkak, pusing yang berat, dan kesulitan untuk bernapas.
Informasi Keamanan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan beberapa hal penting di bawah ini:
- Obat ini hanya digunakan untuk pemakaian luar yaitu pada kulit yang sakit.
- Hanya boleh digunakan secukupnya pada daerah tertentu. Hindari kontak obat dengan kulit yang sehat.
- Cairan obat tidak boleh terkena mata atau selaput lendir. Apabila terkena, segera cuci dengan air putih yang banyak.
- Callusol tidak boleh digunakan untuk menipiskan tahi lalat dan tanda lahir
- Sebaiknya hindari penggunaan pada bayi dan anak-anak.
- Callusol sebaiknya tidak digunakan oleh penderita dengan gangguan ginjal.
- Segera hentikan pemakaian obat apabila terjadi iritasi dan reaksi alergi pada kulit.
Artikel terkait: