Capoten adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kelainan-kelainan pada organ jantung. Capoten mengandung Captopril, suatu obat yang termasuk ACE inhibitor golongan sulfhydryl.
Berikut ini adalah informasi lengkap Capoten yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Pabrik
Bristol myers squibb
Golongan
hanya bisa digunakan melalui resep dokter
Kemasan
Capoten dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 60 tablet 12.5 mg
- 300 tablet 12.5 mg
- 60 tablet 25 mg
- 300 tablet 25 mg
- 60 tablet 50 mg
Kandungan
setiap kemasan Capoten mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Captopril 12.5 mg / tablet
- Captopril 25 mg / tablet
- Captopril 50 mg / tablet
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Captopril adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kelainan-kelainan pada organ jantung. Obat ini termasuk angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor golongan sulfhydryl.
Captopril bekerja dengan cara mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, suatu zat vasokonstriktor endogen. Penghambatan ini menyebabkan kadar angiotensin II menurun. Penurunan juga terjadi pada kadar hormon-hormon simpatis seperti noradrenalin dan adrenalin. Di sisi lain terjadi peningkatan bradikinin, prostaglandin, dan nitrit oksida. Kedua hal ini menyebabkan terjadinya vasodilatasi terutama pada arteri perifer, sehingga tekanan darah sistemik menurun, beban afterload jantung berkurang, dan peningkatan aliran darah ke organ-organ penting seperti jantung dan ginjal. Pada pasien gagal jantung, ACE inhibitor juga menyebabkan dilatasi vena.
Indikasi
Berikut ini adalah beberapa kegunaan Capoten (Captopril) :
- Untuk mengobati hipertensi dan kelainan-kelainan pada organ jantung seperti : gagal jantung kongestif dan disfungsi ventrikel kiri setelah infark miokardial.
- Digunakan juga untuk pemeliharaan fungsi ginjal pada penderita nefropati diabetik.
Kontra indikasi
- Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Captopril atau obat-obat yang termasuk ACE inhibitor.
- Kontraindikasi untuk pasien angioedema yang terkait dengan penggunaan ACE inhibitor.
- Kontraindikasi untuk pasien hereditary atau idiopathic angioneurotic oedema.
- Tidak boleh digunakan bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes.
- Jangan menggunakan obat ini pada penderita stenosis arteri renalis bilateral.
- Tidak boleh digunakan oleh wanita hamil.
Efek Samping Capoten
Efek samping Capoten (Captopril) yang pernah dilaporkan adalah sebagai berikut :
- Efek samping yang paling umum adalah batuk, yang terjadi karena peningkatan kadar bradikinin.
- Efek samping lainnya adalah hipotensi dan gagal ginjal akut. Hentikan pemakaian obat ini bila tekanan darah sistolik turun menjadi < 90 mm Hg, atau kalium meningkat > 6 mmol/l, atau kreatinin meningkat 50% atau > 3 mg/dl.
- Obat ini juga bisa menyebabkan hiperkalemia yang terjadi terjadi karena penurunan kadar aldosteron, hormon steroid yang berfungsi menahan natrium dan mengekskresi kalium.
- Efek samping yang jarang tetapi sangat berbahaya akibat pemakaian Capoten (Captopril) adalah angioneurotik edema, yang biasanya timbul pada bulan pertama pemakaian.
- Obat-obat ACE inhibitors diketahui bersifat teratogenik sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
- Efek samping lainnya adalah : gatal, sakit kepala, takikardia (detak jantung yang melebihi tingkat istirahat normal), palpitasi (kelainan detak jantung misalnya denyut tidak teratur, keras dan cepat), nyeri dada, ruam, kadang-kadang disertai demam, artralgia, dan eosinofilia.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien saat menggunakan Capoten (Captopril) adalah sebagai berikut :
- Obat ini dianjurkan digunakan satu jam sebelum makan.
- Segera hentikan pemakaian obat jika anda positif hamil, karena obat-obat yang termasuk ACE inhibitor dapat menyebabkan cedera dan kematian pada janin.
- Captopril diketahui ikut keluar bersama ASI. Ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini untuk menghindari efek buruk terhadap bayi.
- Keamanan dan efektivitas obat ini pada pasien anak belum ditetapkan. Penggunaan pada anak-anak bisa dilakukan jika pengendalian tekanan darah dengan cara lain tidak efektif.
- Capoten (Captopril) hanya digunakan dalam pengawasan dokter, terutama pada permulaan terapi untuk antisipasi terjadinya penurunan tekanan darah yang drastis.
- Jika mengalami tanda-tanda atau gejala angioedema seperti : pembengkakan wajah, mata, bibir, lidah, laring dan ekstremitas, kesulitan dalam menelan atau bernapas, suara serak segera hubungi dokter anda.
- Segera hubungi dokter jika mengalami infeksi (misalnya, sakit tenggorokan, demam) yang bisa saja merupakan tanda terjadinya neutropenia atau edema progresif yang berhubungan dengan proteinuria dan sindrom nefrotik.
- Sebaiknya jangan menggunakan obat diuretik hemat kalium atau suplemen yang mengandung kalium atau pengganti garam kalium selama menggunakan Capoten (Captopril).
- Berkonsultasi dengan dokter jika anda berkeringat secara berlebihan, dehidrasi, muntah, atau diare karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis akibat berkurangnya cairan tubuh.
- Jangan menghentikan pemakaian obat tanpa diketahui dokter.
Penggunaan Capoten oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Captopril kedalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :
Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. namun jika benefit yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari resiko yang mungkin terjadi, obat ini bisa diberikan.
Obat ini telah terbukti menimbulkan efek yang sangat buruk pada wanita hamil, bahkan bisa menyebabkan cedera dan kematian pada janin. Oleh karena itu, sebaiknya dipilih terapi penurun tekanan darah yang lain. Penggunaan obat ini hanya jika obat lain tidak efektif dan manfaat yang diperoleh jauh lebih tinggi daripada resiko yang mungkin terjadi.
Interaksi obat
Di bawah ini adalah interaksi Capoten (Captopril) dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Penggunaan bersamaan obat-obat yang mempengaruhi renin-angiotensin system (RAS) seperti angiotensin receptor blocker, ACE inhibitor (termasuk Capoten (Captopril)), atau aliskiren bisa meningkatkan terjadinya resiko hipotensi, hiperkalemia, dan kerusakan fungsi ginjal.
- Penggunaan bersamaan NSAID (asam mefenamat, natrium diclofenac, aspirin, ibuprofen) dan obat-obat ACE inhibitor, dapat mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal. Selain itu, NSAID juga dapat menurunkan efek antihipertensi ACE inhibitor.
- Obat-obat seperti nitrogliserin dan golongan nitrat lainnya atau obat lain yang mempunyai aktivitas vasodilator harus dihentikan sebelum menggunakan Capoten (Captopril).
- Obat-obat diuretik (misalnya Hidroklorotiazid) dapat mengaktifkan sistem renin-angiotensin-aldosteron, sehingga bisa meningkatkan efek antihipertensi Capoten (Captopril).
- Obat yang termasuk beta-adrenergik blocker meningkatkan efek antihipertensi Capoten (Captopril).
- Penggunaan bersamaan dengan diuretik hemat kalium seperti spironolactone, triamterene, amilorid, atau suplemen kalium dan pengganti garam yang mengandung kalium, harus dilakukan secara hati-hati, karena obat-obat ini dapat menyebabkan peningkatan serum kalium.
- Obat-obat ACE inhibitor dapat menyebabkan peningkatan kadar lithium dan gejala toksisitas lithium jika diberikan secara bersamaan.
- Interaksi yang berpotensi fatal : Peningkatan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan perubahan fungsi ginjal (termasuk gagal ginjal akut) jika digunakan bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes.
Dosis Capoten
Capoten (Captopril) diberikan dengan dosis sebgai berikut :
- Dosis lazim dewasa untuk hipertensi
Dosis awal : 25 mg 2 - 3 x sehari satu jam sebelum makan secara oral
Dosis pemeliharaan : Dapat ditingkatkan setiap 1 - 2 minggu hingga 50 mg 3 x sehari secara oral.
Dosis maksimum : 450 mg / hari
- Dosis lazim dewasa untuk gagal jantung kongestif
Dosis awal : 25 mg 3 x sehari secara oral
Pemeliharaan : 50 mg 3 x sehari selama setidaknya 2 minggu.
Dosis maksimum : 450 mg / hari
- Dosis lazim dewasa untuk disfungsi ventrikel kiri
Dosis awal : 6.25 mg 1 x sehari paling lambat 3 hari pasca terjadinya infark miokardial, selanjutnya 12.5 mg 3 x sehari; meningkat menjadi 25 mg 3 x sehari selama beberapa hari ke depan, kemudian ditingkatkan sampai dosis yang ditargetkan.
Target dosis pemeliharaan : 50 mg 3 x sehari secara oral
- Dosis lazim dewasa untuk diabetes nefropati
25 mg 3 x sehari secara oral
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan Captopril
- Obat yang termasuk ACE-inhibitors
- Obat yang termasuk anti hipertensi
- Obat yang digunakan sebagai obat jantung