Bulan Ramadhan bisa menjadi salah satu momen yang tepat untuk Anda yang ingin berhenti merokok saat puasa. Sebab selama berpuasa, mau tidak mau Anda harus menahan hasrat merokok dari waktu sahur hingga maghrib. Harapannya, hal ini bisa terus berlanjut meskipun bulan Ramadhan telah usai.
Lantas, apa yang harus dilakukan supaya bisa berhenti merokok saat puasa? Mari simak ulasannya berikut ini.
Bahaya merokok saat puasa ternyata lebih besar
Anda mungkin sudah bersusah payah mencoba menghentikan kebiasaan buruk ini, tapi usahanya selalu saja gagal. Hal ini biasanya disebabkan oleh munculnya gejala kecanduan nikotin yang mengganggu seperti gelisah, mudah marah, susah tidur, hingga sulit berkonsentrasi.
Meskipun kadang ampuh mengatasi stres, efek tersebut hanya bersifat sementara. Bahkan, pengaruh bahan kimia dalam rokok ternyata lebih berbahaya bagi tubuh ketika Anda tetap merokok saat puasa.
Selama berpuasa Ramadhan, tubuh menjadi lebih responsif terhadap zat-zat kimia dalam rokok. Kandungan nikotin, karbon moniksida, hinggga nuklida radioaktif dari rokok dapat memicu rasa mual, muntah, dan pusing saat berpuasa Ramadhan.
Apabila Anda tidak segera berhenti merokok saat puasa, maka bahan kimia tadi akan diserap lebih banyak dan perlahan merusak sistem saraf Anda. Seminggu kemudian, efek karbon monoksidanya akan mengendapkan lemak dan nutrisi dalam tubuh. Akibatnya, Anda berisiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke akibat merokok saat puasa.
Cara berhenti merokok saat puasa
Berhenti merokok saat puasa bukanlah suatu hal yang tidak mungkin. Berikut berbagai cara berhenti merokok saat puasa yang mudah dan efektif, di antaranya:
1. Kuatkan niat
Bagi Anda yang ingin segera berhenti merokok saat puasa, bulatkan niat Anda terlebih dahulu. Pasalnya, semua cara bisa jadi sia-sia jika Anda sendiri tidak benar-benar niat berhenti merokok saat puasa.
Memang tidak mudah untuk berhenti merokok saat puasa secara total. Lakukan pelan-pelan supaya tubuh Anda tidak 'kaget' dengan penurunan efek nikotin dalam tubuh.
Kalau biasanya Anda bisa menghabiskan berbungkus-bungkus rokok setiap hari, coba kurangi menjadi beberapa batang selama bulan Ramadhan. Terus lakukan sampai Anda terbiasa dan pada akhirnya berhenti merokok saat puasa secara total.
Yang terpenting, buatlah komitmen pada diri sendiri bahwa Anda ingin berhenti merokok saat puasa. Ingat, berhenti merokok tidak hanya membantu menyelamatkan kesehatan Anda sendiri, tapi juga keluarga dan orang-orang di sekitar Anda.
Baca selengkapnya: Manfaat Berhenti Merokok Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
2. Konsumsi makanan sehat dan bergizi
Bagi para perokok, tidak lengkap rasanya jika merokok tanpa kehadiran secangkir kopi. Perpaduan dua hal tersebut dinilai dapat membantu menenangkan pikiran yang kalut.
Lagi-lagi, efek tersebut hanya bersifat sementara. Alih-alih meredakan stres, kandungan kafein pada kopi dapat memperparah keinginan Anda untuk terus merokok. Kebiasaan merokok sambil minum kopi justru bisa menggagalkan usaha Anda berhenti merokok saat puasa.
Ada baiknya, ganti secangkir kopi dengan segelas susu sebagai minuman buka puasa. Menurut para ahli, susu dapat membantu menghilangkan sensasi pahit di lidah akibat rokok.
Konsumsi sayur dan buah-buahan seperti pir, apel, pisang, atau jeruk juga bisa membantu Anda berhenti merokok saat puasa. Sama seperti susu, makan sayur dan buah dapat membantu mengembalikan sensitivitas lidah.
Dengan membiasakan hal ini, Anda tak lagi mencari-cari rokok saat berbuka, tapi justru beralih ke sayur dan buah-buahan yang lebih sehat.
3. Hindari merokok setelah berbuka puasa
Ketimbang membatalkan puasa dengan makanan atau minuman, para perokok terkadang lebih memilih untuk langsung merokok demi memenuhi hasrat yang terpendam seharian. Padahal, merokok setelah buka puasa justru dapat melunturkan semua manfaat puasa bagi kesehatan.
Baca juga: 12 Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Berikanlah kesempatan bagi tubuh untuk memulihkan tenaganya dengan asupan makanan yang bergizi, bukan dengan mengisap rokok. Ketika hasrat merokok kembali muncul, segera alihkan dengan mengisap permen, makan buah, atau makan camilan sehat lainnya.
4. Olahraga rutin
Olahraga tidak hanya membantu membentuk tubuh ideal, tapi juga mengurangi gejala kecanduan nikotin. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat menghambat reseptor alfa 7-asetilkolin nikotin, reseptor yang menjadi pusat kecanduan nikotin.
Reseptor tersebut merangsang hormon dopamin setiap kali zat nikotin masuk ke dalam tubuh. Ketika reseptor ini tidak berfungsi atau terhambat, maka perokok akan lebih mampu mengendalikan diri dari sensasi ketagihan atau kecanduan rokok.
Begitu hasrat merokok muncul, alihkan perhatian Anda dengan melakukan olahraga ringan. Misalnya bersepeda, yoga, atau sekadar jalan-jalan ke taman. Lakukan terus sampai hasrat merokok berkurang sedikit demi sedikit.
Baca juga: 7 Olahraga Penurun Stres yang Wajib Anda Coba
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.