Saat zaman sekolah dulu, Anda mungkin pernah diajarkan bahwa saat kita terkena diare, mencret, atau muntaber, kita dianjurkan untuk segera minum oralit. Cairan oralit diketahui dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi dengan cepat. Selain bisa dibeli di apotek, Anda sebetulnya juga bisa membuat oralit sendiri di rumah, lho! Yuk, simak cara membuat oralit yang praktis pada ulasan berikut ini.
Apa itu Oralit?
Oralit adalah minuman khusus yang terdiri dari gula, garam, dan air putih. Dalam bahasa Inggris, oralit disebut dengan Oral Rehydration Salts, sedangkan di Indonesia digunakan istilah Larutan Gula Garam (LGG).
Fungsi oralit adalah untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare atau muntah. Bahkan menurut Kementerian Kesehatan RI, oralit merupakan cairan terbaik bagi penderita diare. Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian oralit sama efektifnya dengan pemberian cairan intravena (infus) ketika merawat dehidrasi.
Baca juga: Bahaya Dehidrasi Akibat Diare dan Cara Menanganinya
Cara membuat oralit sendiri di rumah
Oralit tersedia di apotek dengan berbagai merek dagang, misalnya Oralit, Pedialyte®, Naturalyte®, dan Parolit®. Ketimbang membeli, Anda sebetulnya juga bisa membuat oralit sendiri di rumah, lho! Bahan yang Anda butuhkan hanyalah air matang, garam, dan gula.
Agar lebih jelas, berikut cara membuat oralit sendiri di rumah:
1. Cuci tangan
Sebelum membuat cairan rehidrasi LLG ini, maka pastikan bahwa tangan Anda benar-benar bersih. Segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sampai bersih lalu keringkan.
Jangan sampai oralit yang Anda buat nantinya malah tercemar kuman atau bakteri. Alih-alih menyembuhkan, oralit yang terkontaminasi justru bisa memicu diare berulang atau bahkan lebih berat.
2. Siapkan alat dan bahan
Alat dan bahan yang Anda butuhkan untuk membuat oralit adalah:
- Gelas
- Wadah bersih (seukuran teko)
- Sendok
- Garam dapur (halus)
- Gula pasir (halus)
- Air matang
3. Pembuatan oralit
Langkah-langkah pembuatan oralit adalah sebagai berikut:
- Siapkan wadah bersih (seukuran teko)
- Masukkan 1/2 sendok teh garam dapur dan 8 sendok teh gula pasir ke dalam wadah.
- Tambahkan 1 liter air matang. Bila tidak ada takaran liter, Anda bisa memasukkan 5 gelas air (setiap gelas belimbing memiliki volume sekitar 200 ml.
- Aduk sampai rata menggunakan sendok selama 1 menit.
- Oralit siap diminum
Cairan oralit yang Anda buat sendiri ini bisa disimpan selama 24 jam. Hindari menyimpannya terlalu lama, sebaiknya segera diminum setelah selesai dibuat.
Cara membuat oralit bungkusan
Ada banyak jenis oralit yang dijual di apotek dengan kemasan sachet. Dibandingkan dengan oralit yang Anda buat sendiri, oralit bungkusan tentu sudah ditakar sesuai dengan komposisinya. Jadi, Anda tak perlu khawatir lagi saat akan memberikannya pada bayi atau anak-anak yang terkena diare.
Kelebihannya lagi, oralit bungkusan sangat mudah dilarutkan. Anda hanya cukup membaca petunjuk pada label dan mengikuti cara pembuatannya. Ambil satu sachet oralit, lalu larutkan dalam 200 ml air. Aduk sampai rata dan oralit siap diminum.
Kapan perlu minum oralit?
Minum air putih saja tidak akan cukup menggantikan cairan yang hilang karena diare dan muntah. Nah, di sinilah pentingnya minum oralit karena mengandung elektrolit yang cepat menghidrasi tubuh.
Oralit harus segera diminum saat Anda terkena diare atau mencret, ditandai dengan buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tinja yang encer. Terlebih jika Anda mengalami muntah-muntah, entah itu disertai dengan diare (muntaber) atau tidak.
Perhatikan tanda-tanda tubuh kekurangan cairan, yakni:
- Terus-menerus merasa haus
- Mulut kering
- Mengantuk
- Jarang buang air kecil
- Urine berwarna kuning tua
- Sakit kepala
- Kulit kering
- Pusing
Bila tidak segera ditangani, dehidrasi akan semakin parah dan membahayakan tubuh. Jika gejala tak juga mereda setelah minum oralit, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: Menentukan Obat Diare untuk Anak secara Tepat
Bagaimana cara minum oralit, berapa takarannya?
Oralit dapat diminum setelah makan. Namun, jika Anda mengalami muntah, sebaiknya tunggu dulu 10 menit. Setelah itu barulah Anda boleh lanjut minum oralit agar pencernaan terasa lebih nyaman.
Jumlah oralit yang dibutuhkan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usianya. Berikut takaran oralit yang dianjurkan, yaitu:
- Oralit untuk bayi dan anak usia < 2 tahun: 0,5 liter oralit per 24 jam, diminum sedikit-sedikit. Tetap teruskan ASI dan makan.
- Oralit untuk anak usia 2-9 tahun: 1 liter oralit per 24 jam, diminum sedikit-sedikit atau setiap setelah buang air besar.
- Anak-anak usia > 10 tahun dan dewasa: 2-3 liter oralit per 24 jam, diminum setiap setelah buang air besar.
Bila mengalami diare dengan tinja yang encer (mencret), takaran oralitnya adalah:
- Anak < 1 tahun: 50-100 ml
- Anak 1-4 tahun: 100-200 ml
- Anak > 5 tahun: 200-300 ml
- Dewasa: 300-400 ml
Setelah minum oralit, gejala dehidrasi atau kekurangan cairan biasanya akan hilang dalam beberapa jam. Frekuensi buang air kecil juga berangsur-angsur jadi lebih sering dan urine mulai terlihat terang. Segera hubungi dokter jika gejala dehidrasi tak kunjung membaik atau muncul gejala berikut:
- Adanya darah pada tinja atau feses berwarna hitam
- Muntah terus-menerus, bahkan oralit tidak dapat masuk
- Demam tinggi
- Dehidrasi berat (merasa pusing, lesu, mata cekung, tidak buang air kecil dalam 12 jam terakhir).
Perlu dicatat bahwa oralit bukanlah obat untuk menghentikan diare. Lagi-lagi, oralit berfungsi untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare dan muntah. Dengan mengetahui cara membuat oralit yang benar, diharapkan dapat membantu mempercepat hidrasi tubuh dan mencegah diare makin parah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.