Seringkali sulit tidur menjadi masalah yang sering dialami oleh masyarakat terutama di kota-kota besar di mana padatnya aktivitas dan tingginya tingkat stress menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami insomnia atau susah tidur.
Insomnia adalah kondisi gangguan tidur yang menyebabkan seseorang sulit untuk tidur nyenyak atau bahkan tidak bisa tidur terutama di malam hari. Hal ini dapat membuat tubuh selalu merasakan lelah terus menerus. Insomnia sendiri dapat terjadi pada pria maupun wanita dan lebih mudah dialami oleh orang yang sudah tua karena faktor usia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 27 persen wanita menderita insomnia atau susah tidur.
Gangguan tidur atau insomnia terbagi menjadi 2 tipe, yakni primer dan sekunder. Tipe primer tidak disebabkan oleh kondisi medis, sementara insomnia sekunder menjadi masalah akibat efek samping dari gangguan kesehatan yang dialami. Insomnia juga terbagi menjadi insomnia akut (insomnia yang terjadi sementara) dan insomnia kronik (insomnia yang terjadi secara berulang).
Baca juga: Efek Gangguan Tidur Akibat Kafein
Penyebab insomnia bermacam-macam, biasanya disebabkan oleh faktor emosional dan psikologi, seperti cemas, stress, pengaruh kafein, alkohol, dan obat-obatan, kebiasaan tidur yang buruk, hingga kondisi medis lain yang dapat mengganggu kesehatan. Lalu, bagaimana cara mengatasi insomnia?
2 Cara mengatasi insomnia
Jika Anda susah tidur, Anda dapat mengatasi insomnia melalui beberapa cara, salah satunya melalui Terapi Perilaku Kognitif (CBT) yang menjadi bentuk pengobatan awal dalam menangani insomnia kronis pada orang dewasa. Selain itu, cara mengatasi insomnia lainnya adalah dengan pengaturan pola makan, meditasi, gerakan yoga, hingga penggunaan obat tidur dan essential oil.
Cara mengatasi insomnia dengan yoga
Cara mengatasi insomnia yang dapat terapkan dengan mudah di rumah, yakni melalui meditasi dan yoga. Yoga tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan inti tubuh, kelenturan, dan mengurangi tingkat stres, tetapi juga dapat membantu Anda tidur lebih baik, terutama jika Anda mengalami susah tidur. Karena yoga dapat membantu Anda lebih mudah tertidur dan memiliki jam tidur lebih lama.
Beberapa jenis yoga dapat menghasilkan energi yang tidak hanya membantu Anda rileks, tetapi juga dapat mempermudah tubuh untuk beristirahat jika Anda melakukannya dengan benar. Berikut pose yoga yang dapat Anda coba:
1. Legs up the wall (Viparita Karani)
Anda dapat melakukan pose yoga ini dengan berbaring dengan punggung berada di permukaan lantai dan letakkan punggung kaki di dinding. Pastikan kaki Anda berada pada posisi yang lurus sehingga tubuh membentuk pose L.
Tetap lakukan pose yoga ini setidaknya 30 detik atau tiga tarikan napas panjang. Bagian tubuh yang bekerja pada pose yoga ini adalah kaki, dada, punggung. Penderita glaukoma tidak disarankan melakukan pose yoga ini.
Baca juga: 7 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Fisik dan Mental
2. Lying Butterfly (Supta Baddha Konasana)
Awali pose ini dengan posisi duduk dengan lutut ditekuk dan telapak kaki berada di lantai. Lalu baringkan tubuh di permukaan lantai dengan alas bantal, rengangkan lutut mengarah ke samping sehingga telapak kaki saling menempel satu dengan yang lain.
Biarkan lengan berada di samping tubuh dengan rileks dan biarkan napas mengalir secara perlahan sekurangnya 5 tarikan napas.
3. Corpse Pose (Savasana)
Berbaring telentang dan menghadap ke atas, biarkan kedua tangan berada di samping tubuh dengan telapak tangan menghadap ke atas secara rileks. Lakukan beberapa tarikan napas secara perlahan melalui hidung, fokus pada napas, dan hembuskan napas dari mulut.
Lakukan pose ini setidaknya 20 tarikan napas. Pose ini selain membantu Anda tidur, dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kelelahan, kecemasan, dan depresi.
Cara mengatasi insomnia dengan obat tidur
Penggunaan obat tidur merupakan salah satu cara instan yang dapat Anda gunakan untuk membantu Anda tidur. Walaupun penggunaannya telah mendapat persetujuan medis, tetapi sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang. Beberapa obat yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi gejala insomnia adalah pil tidur, obat antidepresan, antihistamin, melatonin, serta ramelteon.
Baca juga: Insomnia? Begini Aturan Konsumsi Obat Tidur yang Tepat
Tetapi penggunaan obat tidur mungkin memiliki efek samping yang membuat Anda terlalu aktif di siang hari serta membentuk ketergantungan, sehingga Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Penggunaan antihistamin dapat membuat Anda mengantuk tetapi tidak diperbolehkan untuk penggunaan rutin. Karena hal ini dapat membuat Anda mengantuk di siang hari, pusing, kebingungan, penurunan fungsi kognitif, hingga kesulitan buang air kecil. Efek samping ini dapat memburuk seiring bertambahnya usia.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.