- Menggendong bayi dengan Hati-hati.
- Menyusui dengan Benar.
- Sendawakan Bayi.
- Mandikan Bayi dengan Spons.
- Tidurkan Bayi Pada Posisi Telentang.
- Ganti Popok Tepat waktu.
- Jaga tangan selalu steril.
- Berikan Pijatan Bayi.
- Sering Oleskan Pelembab.
- Jangan Mengguncangkan Bayi yang Baru Lahir.
1. Menggendong Bayi dengan Hati-hati
Bayi baru lahir masih memiliki leher yang sangat lemah, karena otot-ototnya masih belum berkembang dengan baik. Otot mulai berkembang dalam beberapa bulan pertama, sampai otot tubuh bayi kuat menopang tubuhnya sendiri orang tua harus selalu memastikan dan sepenuhnya menopang leher bayi ketika menggendongnya. Cara menggendong yang tepat akan mencegah kepala bayi bergerak tak terkendali, yang bisa merusak saraf leher dan otak bayi. Menopang kepala dan leher juga akan memudahkan dalam menggendong bayi, serta mencegah bayi terjatuh dari gendongan. Topang kepala bayi saat akan mengangkatnya maupun meletakkannya.2. Menyusui Dengan Benar
Keputusan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi adalah keputusan terbaik. Betapa tidak, ASI memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk memperkuat sistem imunitas atau daha tahan tubuh sang buah hati. Ketika sampai pada proses menyusui, teknik latch-on (pelekatan menyusu) yang baik sangat penting, karena teknik yang tidak benar dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada payudara. Latch-on yang bagus berarti mulut bayi menutupi seluruh puting dan areola mammae (area hitam sekitar puting). Dengan cara ini, mulut, lidah dan bibir bayi akan menghisap air susu dari kelenjar susu dengan optimal. Cara mendapatkan latch-on yang baik yaitu, peganglah bayi menghadap payudara dan sentuhkan bibir bayi dengan puting susu agar mulut terbuka lebar. Begitu mulut terbuka lebar, arahkan bayi menuju payudara. Teruslah pegangi payudara Bunda sampai bayi berada dalam posisi yang nyaman untuk menyusu dengan baik. Biarkan bayi menyusu bergantian dari kedua payudara, minimal 10 menit di setiap sisinya. Baca Juga:- Tips Menyusui yang Benar untuk Ibu Baru
- Kandungan ASI (Air Susu Ibu) yang Menjadikannya Istimewa
- 100 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu dan Bayi
3. Sendawakan Bayi
Udara yang ikut tertelan bayi selama menyusui, dapat mengganggu pencernaan si kecil. Hal ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan bahkan menyebabkan kolik atau kram usus akibat adanya udara dalam usus. Oleh karena itu, penting untuk menstimulasi bayi agar bersendawa setelah menyusu untuk mengeluarkan udara yang berlebih sehingga masalah pencernaan dapat dihindari. Agar bayi dapat bersendawa dengan leluasa, maka aturlah posisinya pada posisi tegak setiap selesai menyusui. Secara lebih rinci berikut cara membuat bayi bersendawa:- Tempatkan bayi dalam posisi tegak, rangkul menghadap tubuh bunda (seperti gambar disamping).
- Sokong bayi dengan satu tangan untuk mengangkatnya sampai setinggi bahu dan menyandarkan bagian dada bayi ke bahu.
- Tepuk punggung bayi dengan lembut untuk membebaskan udara dari perut.
- Sambil dengarkanlah, ketika berhasil maka suara sendawa bayi akan terdengar lembut.
4. Mandikan Bayi dengan Spons
Memandikan bayi yang baru lahir dengan menggunakan spons lembut sangat dianjurkan sampai tali pusarnya terlepas. Selalu ingat prinsip ini, ketika tali pusar dijaga tetap kering, maka akan terlepas lebih cepat. Proses ini bisa memakan waktu 2 sampai 3 minggu. Oleh karena itu, apabila tali pusar basah ketika mandi, maka keringkanlah dengan kasa steril. Lain halnya ketika tali pusar sudah lepas, maka Anda bisa memandikannya di bak mandi tanpa takut membasahi bagian pusar. Saat memandikan bayi dengan spons, selalu gunakan air hangat dan hindari menggosok kulit lembut bayi terlalu keras. Ingatlah bahwa bayi yang baru lahir memiliki kulit yang sangat sensitif terhadap gesekan. Dan tentunya bayi juga tidak terlalu kotor.5. Tidurkan Bayi Pada Posisi Telentang
Meskipun bayi hanya tidur sebentar di siang hari, sebaiknya posisikan bayi pada posisi telentang. Sebab, posisi tidur telentang adalah posisi tidur teraman untuk bayi. Posisi tidur telentang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics, untuk mengurangi resiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS= sudden infant death syndrome). Pastikan juga wajah dan kepala bayi tetap aman saat tidur. Jauhkan selimut dan penutup lainnya dari mulut dan hidung bayi. Lebih baik jika Anda membiasakan untuk mengenakan bayi dengan pakaian tidur yang sesuai sehingga tidak perlu menggunakan selimut atau penutup lainnya. Cara menyelimuti bayi yang benar yaitu pastikan selimut diselipkan pada badan bayi atau di sela tempat tidurnya. Sehingga selimut tetap terjaga dan tidak mengganggu wajah si kecil. Baca juga: Penyebab Bayi Menangis dan Rewel Beserta Solusinya6. Ganti Popok Tepat waktu
Meskipun mengganti popok merupakan hal yang menyebalkan, ini adalah salah satu tugas yang perlu Anda perhatikan dengan serius. Popok yang basah atau terlalu lama tak diganti dapat membuat bayi rentan terhadap infeksi serta gatal pada kulit sehingga menyebabkan ruam popok. Oleh karena itu, Anda perlu mengecek popok bayi secara rutin setiap waktu. Gantilah popok bayi sesering mungkin dan sesegera mungkin setelah ia buang air. Sebelum memakai popok baru, bersihkan kulit bayi secara menyeluruh dan oleskan krim barrier untuk melembabkan kulitnya atau lebih simpel bersihkan saja dengan lap air hangat. Akan lebih baik jika membiarkan si kecil tanpa popok, karena dapat memberi kulit bayi kesempatan untuk bernapas dan terkena udara.Lebih baik menjalankan cara merawat bayi batu lahir seperti ini dengan seksama, daripada harus berhadapan dengan masalah seperti ruam popok yang terlanjur terjadi.Catatan: Sebelum mengganti popok bayi, pastikan semua peralatan yang dibutuhkan ada dalam jangkauan, sehingga Anda tidak perlu meninggalkan bayi tanpa pengawasan di meja ganti. Baca juga: Bayi Susah BAB? Berikut Tips Melancarkan BAB Bayi
7. Jaga Tangan Tetap Steril
Salah satu kunci keberhasilan dalam merawat bayi baru lahir adalah selalu memperhatikan kebersihan. Terlebih, bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan sangat rentan terhadap infeksi. Oleh sebab itu, Anda perlu melindungi bayi dari infeksi dengan cara menjaga kebersihan yang baik, terutama tangan Anda. Cucilah tangan sebelum menggendong bayi, terutama setelah mengganti popok kotor. Apabila bayi mulai menangis dan Anda belum sempat mencuci tangan, maka gunakanlah pembersih tangan antiseptik non-alkohol untuk membersihkan dengan cepat. Pastikan juga bahwa setiap orang yang menggendong si kecil memiliki tangan yang bersih dan steril. Selain itu, ajari orang-orang untuk menyentuh kaki bayi, bukan tangan atau wajahnya, karena hal tersebut akan membantu mencegah penyebaran infeksi.8. Berikan Pijatan pada Bayi
Memberikan pijatan merupakan salah satu hal penting dalam merawat bayi baru lahir. Memijat bayi akan meningkatkan kualitas tidur si kecil dan juga meningkatkan relaksasi serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pijatan lembut bahkan dapat mendorong pengembangan fleksibilitas dan koordinasi, serta memperbaiki aliran oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh. Selain itu, pijatan juga bisa memperkuat ikatan antara orang tua dan sang buah hati, yang penting dalam membentuk ikatan komunikasi yang penuh kasih. Berikan bayi pijatan tubuh secara menyeluruh 2 atau 3 kali sehari. Pijatlah bayi selama 10 sampai 30 menit hingga bayi rileks dan nyaman. Namun Anda harus menunggu sampai tali pusarnya terlepas, baru boleh memijat si kecil. Akan lebih baik lagi jika Anda menjemur si kecil di bawah sinar matahari pagi setelah dipijat. Sinar matahari pagi mengandung vitamin D, yang sangat bermanfaat untuk pengembangan tulang bayi.9. Sering Oleskan Pelembab
Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang halus dan lembut. Tapi, kebanyakan bayi kulitnya menjadi kering dan terkelupas dalam waktu singkat. Kulit kering bisa jadi karena kulit bayi yang terlalu sensitif terhadap udara. Anda pun tak perlu khawatir, karena hal tersebut dapat sembuh seiring dengan berjalannya waktu. Namun untuk mengurangi ketidaknyamanan, Anda bisa mengoleskan lotion bayi hypoallergenic yang tak beraroma. Anda pun dapat meminta dokter anak untuk merekomendasikan lotion yang cocok untuk si kecil. Oleskanlah lotion seperlunya saja, beberapa kali sehari.10. Jangan Mengguncang Bayi yang Baru Lahir
Berhati-hatilah agar tidak mengayunkan bayi ketika menggendong atau berusaha menidurkannya. Mengguncang atau mengayunkan bayi ternyata tidak direkomendasikan ketika ia baru lahir karena berisiko menyebabkan pendarahan di otak dan bahkan kematian. Jika Anda ingin membangunkan si kecil, jangan mengguncang tubuhnya, cukup gelitik kakinya atau tiup lembut pipinya. Ingatlah bahwa bayi belum siap diguncang dengan keras atau kasar. Jika hendak mengajaknya berkendara, selalu pastikan si kecil berada di pangkuan atau gendongan dan hindari jalanan buruk. Bahkan ketika menggendong bayi, pastikan Anda tidak menggendongnya dengan terlalu ketat, yang bisa menghambat saluran nafasnya.Tips Tambahan dalam Merawat Bayi Baru Lahir
- Jangan panik apabila tali pusar berubah warna dari kuning menjadi kehitaman, kondisi tersebut adalah hal yang normal.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda mencium bau busuk atau keluar cairan dari tali pusar.
- Mintalah keluarga atau kakek/neneknya untuk tinggal selama beberapa hari pertama setelah melahirkan. Tentu saja agar Anda lebih percaya diri.
- Masukkan pengingat pada kalender, kapan jadwal imunisasi penting diberikan pada si kecil.
- Selalu tempatkan bayi di kasur yang kokoh.
- Lepaskan selimut dengan lembut, serta jauhkan mainan boneka dari area tidur bayi.
- Jangan merokok di sekitar bayi.
- Jadwal menyusui terbaik adalah memberinya setiap beberapa jam.
- Awalnya, bayi akan tidur minimal 16 jam setiap hari. Jangan berharap bayi akan tidur sepanjang malam, si kecil malah akan sering terbangun di malam hari untuk menyusu.
- Peluk, cium, dan belai dengan lembut untuk memperkuat ikatan antara si kecil dengan Bunda.
6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sadeharju K, et al. (2007). Maternal antibodies in breast milk protect the child from enterovirus infections. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17473095)
A Guide for First-Time Parents (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/guide-parents.html)
10 Things New Moms Shouldn't Worry About. Parents. (https://www.parents.com/baby/new-parent/motherhood/10-things-new-moms-shouldnt-worry-about/)
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.