Anak Anda mungkin pernah mengeluh nyeri atau terasa tidak nyaman di mulutnya saat pasang behel? Ini merupakan hal yang normal, sebab mulut anak sedang beradaptasi dengan benda asing yang kini menempel di permukaan giginya. Selain harus rajin kontrol ke dokter gigi, penting juga bagi orangtua untuk mengajari anak cara merawat behel agar posisi giginya jadi teratur dan tetap bersih. Lalu, bagaimana caranya?
Tips mengajari anak cara merawat behel
Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting, terutama untuk anak-anak. Namun, kondisinya bisa jadi lebih menantang saat si kecil mulai memakai behel.
Orthodenti ( Kawat Gigi) di Tooth's Kingdom Dental Care
Orthodenti (kawat gigi) merupakan prosedur untuk merapikan gigi
Contoh sederhananya, kebiasaan menyikat gigi bisa jadi lebih sulit saat anak pakai behel. Pasalnya, sisa-sisa makanan lebih rentan terselip di antara kawat behel. Kalau tidak dibersihkan dengan benar, hal ini dapat memicu pertumbuhan bakteri dan menimbulkan masalah baru pada gigi.
Baca Juga: Usia Berapa Anak Mulai Boleh Pakai Behel?
Untuk menghindarinya, yuk, ajari anak cara merawat behelnya lewat tips berikut ini:
1. Hindari jenis makanan yang bisa merusak behel anak
Pemilihan makanan termasuk poin penting untuk merawat behel anak. Pasalnya, ada beberapa makanan yang tanpa disadari bisa menggeser posisi behel bahkan merusak kawat gigi anak.
Kuncinya adalah hindari berbagai jenis makanan yang teksturnya keras atau lengket. Contohnya popcorn, kacang, atau permen karet.
Sebaiknya batasi juga konsumsi makanan atau minuman yang rasanya manis seperti soda dan jus buah. Pasalnya, rasa manis dapat mengundang bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak di gigi. Jika anak tidak menyikat gigi dengan benar, maka bakteri dapat terus tumbuh dan menyebabkan kerusakan gigi anak.
Orthodenti ( Kawat Gigi) di Tooth's Kingdom Dental Care
Orthodenti (kawat gigi) merupakan prosedur untuk merapikan gigi
Pilihlah makanan yang lebih lunak, boleh juga yang cenderung dingin. Selain membantu merawat behel anak, sensasi dingin dari makanan atau minuman juga bisa meredam rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada gigi anak. Contohnya es krim, milkshake, puding, dan sejenisnya.
2. Ajak anak sikat gigi rutin tiap selesai makan
Sisa-sisa makanan akan lebih mudah terselip ke sela-sela kawat behel dan bracket. Karena itulah, ajari anak untuk menyikat giginya secara rutin sehabis makan. Hal ini dapat membantu merawat behel anak agar tetap bersih dari risiko pertumbuhan kuman dan bakteri.
3. Gunakan sikat gigi khusus dan pasta gigi berfluoride
Ketika anak pakai behel, tandanya anak membutuhkan sikat gigi khusus yang berbeda dari biasanya. Sikat gigi biasa ternyata tidak cukup untuk membersihkan gigi yang dipasang kawat dengan maksimal.
Sikat gigi khusus behel memiliki bagian kepala yang lebih kecil dan bulu sikatnya lebih halus. Hal ini memungkinkan bulu-bulu halusnya mencapai sela-sela kawat dan membersihkan gigi anak dengan maksimal hingga ke sela-selanya.
4. Sikat gigi dengan gerakan memutar
Untuk merawat behel agar gigi tetap bersih, ajari anak cara menyikat gigi dengan gerakan memutar. Buatlah gerakan melingkar di setiap gigi, mulai dari bagian atas, bawah, hingga sekitar bracket.
Jika anak Anda menggunakan kawat gigi lingual, menyikat gigi dengan cara ini harus dilakukan dengan lebih hati-hati.
Orthodenti ( Kawat Gigi) di Tooth's Kingdom Dental Care
Orthodenti (kawat gigi) merupakan prosedur untuk merapikan gigi
5. Lakukan flossing
Selain menyikat gigi, ajari anak cara melakukan flossing minimal sekali sehari agar giginya bersih maksimal. Flossing adalah teknik membersihkan gigi dengan bantuan benang khusus, sehingga plak yang tersembunyi di sela-sela gigi bisa dihilangkan.
Baca Juga: Kapan Anak Boleh Memakai Benang Gigi?
Mintalah anak membuka mulutnya, lalu letakkan benang gigi di antara kawat dan gigi. Gesekkan benang di sela-selanya dengan gerakan ke atas dan ke bawah secara hati-hati.
Cara ini sebaiknya dilakukan oleh orangtua agar lebih aman dan tidak melukai gusi anak. Kalau masih bingung, tanyakan lebih lanjut pada dokter gigi mengenai teknik flossing dan cara merawat behel anak dengan benar.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.