Carbazochrome adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan, terutama pada pendarahan karena menurunnya resistensi kapiler. Obat Carbazochrome adalah agen antihemorrhagic, atau hemostatic, yang digunakan untuk menghentikan aliran darah dengan cara memicu terjadinya agregasi dan adhesi platelet di dalam darah membentuk steker trombosit. Bisa juga menghentikan aliran darah dari luka terbuka.Obat ini dapat digunakan untuk mencegah aliran darah berlebihan selama proses operasi pembedahan dan pengobatan wasir, namun penelitian tentang efektivitas dan tingkat keparahan efek samping yang mungkin terjadi masih terus dilakukan penelitian lanjutan.Senyawa ini adalah produk dari proses oksidasi adrenalin (epinephrine). Dalam bentuk garamnya, yaitu Carbazochrome sodium sulfonate menghambat peningkatan permeabilitas kapiler dan memperkuat resistensi kapiler. Carbazochrome sodium sulfonate bekerja dengan memperpendek waktu perdarahan (hemostatik), tetapi tidak mempunyai efek pada koagulasi darah atau sistem fibrinolitik.
Golongan
Obat ini bisa didapatkan dengan resep dokter
Kemasan
Obat ini tersedia dalam berbagai merk sediaan oral maupun injeksi. Sediaan oral biasanya dengan kadar Carbazochrome Na sulphonate 10 mg atau 30 mg/tablet. Sedangkan sediaan injeksi dengan kadar 25 mg/5 mL.
Indikasi
Kegunaan Carbazochrome adalah untuk mengatasi kondisi-kondisi seperti di bawah ini :
- Kecenderungan pendarahan akibat penurunan resistensi kapiler dan peningkatan permeabilitas kapiler.
- Perdarahan pada kulit, membran mukosa dan selaput internal, perdarahan di area sekitar mata, perdarahan nefritis dan metrorrhagia (perdarahan rahim yang banyak di luar masa haid).
- Perdarahan tidak normal selama dan setelah operasi karena terjadinya penurunan resistensi kapiler.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi obat Carbazochrome.
Efek Samping
Berikut ini adalah beberapa efek samping Carbazochrome yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang paling umum pada penggunaan sediaan oral adalah gangguan pada saluran pencernaan misalnya mual, muntah, dan kadang-kadang dapat terjadi kehilangan nafsu makan.
- Reaksi hipersensitif yang mungkin terjadi setelah penggunaan obat ini misalnya seperti erupsi, ruam, dan pruritus. Jika terjadi reaksi hipersensitivitas penggunaan obat ini harus dihentikan.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :
- Sediaan oral : berikan bersama makanan atau sesudah makan.
- Waspadai reaksi hipersensitivitas terutama bagi orang yang peka.
- Penggunaan obat ini pada pasien usia lanjut mungkin memerlukan penurunan dosis terutama jika diketahui penurunan fungsi fisiologis.
- Efek pada tes laboratorium : Metabolit carbazochrome sodium sulfonate dapat menyebabkan hasil positif pada tes urobilinogen urine. Selain itu, juga dapat menimbulkan perubahan warna kuning-orange pada urin.
- Sediaan injeksi yang terpapar cahaya langsung atau disimpan di tempat yang panas dalam kurun waktu yang lama dapat mengalami perubahan warna menjadi coklat. Jika perubahan warna ini terjadi sebaiknya obat tersebut tidak digunakan.
Dosis Carbazochrome
Carbazochrome diberikan dengan dosis berikut :
- Injeksi :
Dosis dewasa : 10 mg/hari secara injeksi Subcutan/Intramuskular. Sebagai alternatif, obat bisa diberikan 25-100 mg/hari (dosis tunggal pada dewasa) secara intravena atau intravena melalui drip infusion. Dosis dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada umur pasien dan gejala yang diamati.
- Tablet :
Dosis lazim harian untuk pasien dewasa adalah 30-90 mg/hari. Obat diberikan secara oral 3 x sehari 10-30 mg. Dosis dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada umur pasien dan gejala yang diamati.
Atutan pakai :
- Berikan bersama makanan atau sesudah makan (sediaan oral).
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan Carbazochrome
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Carbazochrome harus sesuai dengan yang dianjurkan.