Masa kehamilan merupakan saat yang ditunggu-tunggu bagi setiap pasangan suami istri. Walaupun kebanyakan wanita merasa takut pada saat menjelang waktu persalinan karena banyak resiko yang dapat terjadi seperti perdarahan pasca persalainan atau saat persalinan berlangsung.
Perdarahan pasca persalinan terjadi ketika hilangnya jumlah darah lebih dari 500 ml setelah persalinan spontan dan 1000 ml pasca persalinan seksio caesaria.
Pada saat perdarahan tidak terkontrol terjadi biasanya akan muncul gejala-gejala lain seperti penurunan tekanan darah, lemas, gelisah, denyut jantung meningkat dan lain-lain.
Pada saat perdarahan terjadi perlu dilakukan suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan tersebut. Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan. Salah satu pengobatan yang dapat diberikan untuk menghentikan perdarahan paska persalinan yaitu dengan obat Carbetocin.
Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping dari obat Carbetocin. Selamat membaca.
Kegunaan dari obat Carbetocin
Obat Carbetocin adalah obat yang digunakan untuk mengontrol perdarahan postpartum dan perdarahan setelah melahirkan. Obat ini dijual dengan nama dagang Duratocin.
Obat ini juga merupakan analog sintetis oksitosin dengan durasi aksi yang lebih lama, dan aksinya mirip dengan oksitosin yaitu menyebabkan kontraksi pada uterus.
Pada umumnya kandungan reseptor oksitosin uterus di dalam tubuh seseorang sangat rendah dalam keadaan seseorang tidak hamil, meningkat selama kehamilan, dan mencapai puncaknya pada saat persalinan.
Obat Carbetocin ini bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor oksitosin pada otot polos uterus, menghasilkan kontraksi ritmik uterus, meningkatkan frekuensi kontraksi yang ada, dan peningkatan tonus uterus.
Dosis dari obat Carbetocin
Obat Carbertocin merupakan obat yang diberikan berdasarkan resep dari dokter. Berikut dosis obat Carbetocin yang biasa diberikan:
Pengobatan intravena.
Profilaksis atonia uterus dan perdarahan yang berlebihan setelah operasi section caesaria.
- Dewasa: 100 mcg sebagai dosis tunggal melalui bolus injeksi perlahan selama 1 menit, diberikan setelah melahirkan bayi (sebaiknya sebelum pengangkatan plasenta).
Simpan dan letakan obat ini di suhu 2 sampai 8 derajat celcius. Hindari paparan langsung dari sinar matahari. Jangan dibekukan.
Efek samping obat Carbetocin
Hampir semua obat-obatan memiliki efek samping pada saat penggunaan. Berikut efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat Carbetocin (setiap individu mungkin mengalami efek samping yang berbeda-beda):
- Sakit kepala
- Mual, muntah
- Pusing
- Tremor
- Kecemasan
- Takikardia
- Hipotensi
- Rekasi alergi
- Berkeringat
- Dyspnea
- Gatal
- Nyeri dada dan punggung
- Menggigil
Overdosis atau penggunaan berulang obat Carbetocin, terutama jika digunakan selama kehamilan karena dapat menyebabkan hiper-eksitasi reseptor oksitosin yang mengakibatkan stimulasi kontraksi uterus berlebihan dan berkepanjangan, meningkatkan risiko ruptur uteri, gangguan pernapasan janin dan perdarahan postpartum.
Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Perhatian dan peringatan penggunaan obat Carbetocin
Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan Anda ingat sebelum atau saat menggunakan obat Carbetocin:
- Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat alegi terhadap obat ini atau obat-obatan lainnya. Serta riwayat obat-obatan yang Anda gunakan dan riwayat penyakit Anda terdahulu.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui.
- Obat Carbetocin tidak boleh digunakan jika pasien memiliki tekanan darah tinggi atau masalah kardiovaskular.
- Jangan menambah dan mengurangi dosis obat ini tanpa saran dan anjuran dari dokter.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Saat menggunakan obat ini sebaiknya Anda selalu monitor untuk perdarahan postpartum dan tekanan darah Anda.
- Hindari penggunaan obat ini pada penderita asma, migren dan hiponatremia.
Obat Carbetocin dapat bekerja secara sinergis dengan obat-obatan seperti Dinoprostone dan Misoprostol yang mematangkan serviks. Penggunaan bersamaan dari obat-obatan ini dapat berisiko, terutama selama kehamilan dan perawatan prenatal, kemungkinan menyebabkan persalinan prematur atau aborsi.
Jika setelah menggunakan obat ini tidak ada perbaikan terhadap kondisi Anda atau terjadi perburukan kondisi kesehatan Anda. Segera kosultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.