Saat ini terjadinya suatu penyakit biasanya dikarenakan adanya suatu infeksi yang menyerang. Terjadinya infeksi pada seseorang dapat disebabkan oleh berbagai macam hal seperti, bakteri, virus, jamur dan lain-lain.
Khususnya infeksi yang disebabkan oleh jamur. Infeksi jamur dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Akan tetapi seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah memiliki resiko yang tinggi terkena infeksi jamur.
Seseorang yang terkena infeksi jamur biasanya akan mengalami beberapa gejala. Gejala tersebut beragam tergantung dari bagian tubuh yang tertular dan jenis jamur penyebabnya. Untuk pengobatan infeksi jamur biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur untuk meringankan gejala serta menghambat pertumbuhan jamur tersebut.
Pada artikel ini khususnya akan membahas salah satu pengobatan untuk menangani masalah infeksi jamur yaitu dengan obat Caspofungin. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Caspofungin. Selamat membaca.
Mengenai Obat Caspofungin
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Larutan injeksi
Kandungan:
Obat antijamur
Kegunaan obat Caspofungin
Obat Caspofungin merupakan obat golongan kelas antijamur baru yang disebut echinocandin semisintetik yang menunjukkan aktivitasnya terhadap spesies Aspergillus dan Candida.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis enzim β-1,3-D-glukan, yang merupakan komponen penting dari dinding sel jamur yang tidak ada dalam sel mamalia yang dengan demikian dapat mengganggu integritas dinding sel jamur.
Obat ini biasa diresepkan pada penderita yang tidak dapat menggunakan atau tidak berespon pada pengobatan antijamur lain seperti obat Itrakonazol dan lain-lain.
Obat ini telah terbukti sebanding dengan agen antijamur lainnya seperti amfoterisin B dan flukonazol untuk terapi empiris pada pasien demam neutropenia, oropharyngeal atau esophageal candidiasis dan aspergillosis invasif.
Kemanjura obat ini juga telah didokumentasikan pada anak-anak. Aset terbesar dari Caspofungin adalah keamanannya yang sangat baik dan interaksi obat yang minimal.
Dosis obat Caspofungin.
Obat Caspofungin biasa diberikan secara intravena. Berikut pemberian dosis obat Caspofungin yang biasa digunakan:
Pemberian obat Intravena untuk Kandidiasis invasive, terapi empiris pasien demam neutropenia dan Aspergillosis invasif.
Dewasa
70 mg pada hari pertama, setelah itu diikuti oleh 50 mg (70 mg pada pasien> 80 kg) sekali sehari. Dosis diberikan dengan infus lambat selama kira-kira 1 jam. Lama pengobatan: Berdasarkan tingkat keparahan penyakit.
Anak
Usia 12 bulan hingga 17 tahun: 70 mg / m2 pada hari pertama, setelah itu diikuti oleh 50 mg / m2 sehari sekali. Dosis diberikan dengan infus lambat selama kira-kira 1 jam. Jika respons klinis tidak adekuat, dapat dtingkatkan menjadi 70 mg / m2 satu kali sehari. Maksimal: 70 mg setiap hari.
Pemberian obat Intravena untuk Kandidiasis esofagus
Dewasa
50 mg (70 mg pada pasien> 80 kg) sekali sehari dengan infus lambat selama kira-kira 1 jam, dilanjutkan selama 7-14 hari setelah resolusi gejala.
Anak
Usia 12 bulan hingga 17 tahun: 70 mg / m2 pada hari pertama, setelah itu diikuti oleh 50 mg / m2 sehari sekali. Dosis diberikan dengan infus lambat selama kira-kira 1 jam. Jika respons klinis tidak adekuat, dapat meningkat menjadi 70 mg / m2 satu kali sehari. Maksimal: 70 mg setiap hari.
Jangan campur obat ini dengan larutan yang mengandung dekstrosa atau bersamaan dengan obat lain. Simpan dan letakan obat ini pada suhu antara 2-8 derajat celcius. Hindari paparan langsung sinar matahari. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek samping obat Caspofungin
Efek samping dibawah ini bisa terjadi pada siapa saja yang menggunakan obat Caspofungin, setiap individu mungkin akan mengalami hal yang berbeda-beda. Berikut efek samping yang mungkin muncul pada penggunaan obat Caspofungin:
- Diare
- Mual, muntah
- Kemerahan
- Sakit kepala
- Demam, menggigil
- Artralgia
- Radang pembuluh darah
- Takikardia
- Ruam
- Pembengkakan wajah
- Gatal
- Keringat berlebih
- Dyspnea
- Bronkospasme
- Hipokalemi
- Peningkatan enzim hati dan alkalin fosfatase
- Penurunan kadar RBC dan WBC
- Edema paru
Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat gejala lain yang berpotensi fatal seperti Anafilaksis, nekrolisis epidermal berat, sindrom Stevens-Johnson dan gejala lainnya yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda. Segera datangi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Siklosporin
- Tacrolimus
- Karbamazepin
- Deksametason
- Efavirenz
- Fosphenytoin
- Nevirapine
- Fenitoin
- Rifampin
Perhatian dan peringatan obat Caspofungin
Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan Anda ingat sebelum atau saat menggunakan obat ini:
- Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat-obatan lainnya. Serta riwayat penggunaan obat yang Anda dikonsumsi dan riwayat penyakit sebelumnya.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter mengenai keamanan obat ini.
- Obat Caspofungin dapat menyebabkan meningkatnya enzim hati. Oleh karena itu hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangnguan hati.
- Jangan gunakan obat Caspofungin dengan kombinasi obat siklosporin (kecuali manfaat lebih besar daripada risiko)
Saat menggunakan obat ini sebaikknya Anda rutin mengotrol kesahatan Anda, khususnya memonitor fungsi hati Anda. Jika setelah menggunakan obat ini tidak ada perbaikan kondisi atau terjadi perburukan.
Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendaptkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.