Cedera Hamstring
Cedera pada hamstring banyak terjadi pada atlit olahraga. Cedera berupa tarikan, tegang, hingga robekan pada hamstring sangat menyakitkan karena ini merupakan salah satu tendon besar yang terletak pada kaki. Cedera Hamstring mengganggu kemampuan anggota gerak dan menghambat aktivitas akibat gejala yang dirasakan. Kasus cedera hamstring dapat terjadi ringan dan berat hingga memerlukan penanganan khusus.
Hamstring adalah kumpulan otot yang terhubung melalui persendian di belakang paha ada kedua kaki. Tendon dan otot di kaki memiliki fungsi yang cukup besar untuk kehidupan sehari-hari seperti berjalan, berlari, dan melakukan aktivitas lain. Sayangnya cedera pada hamstring tidak luput pada banyak orang dengan jenis kelamin dan usia yang berbeda-beda. Cedera pada hamstring menimbulkan kendala tersendiri terutama untuk beraktivitas dan terlebih lagi pada atlit olahraga untuk memaksimal performanya.
Apakah Penyebab Cedera Hamstring?
Banyak penyebab yang ditimbulkan pada cedera hamstring. Beberapa orang dengan cedera hamstring kebanyakan disebabkan oleh olahraga dengan menggunakan kaki sebagai mayoritas gerakannya. Beberapa cabang olahraga yang menurut hasil statistik banyak menimbulkan cedera hamstring antara lain :
- Sepak bola
- Bola basket
- Pegulat
- Bela diri
- Sepeda
- Atlit renang
- Tenis
- Bulu tangkis
Selain faktor olahraga faktor lain yang memicu cedera hamstring adalah perkembangan otot yang tidak sempurna, tekanan yang berat pada otot yang kurang lentur, dan adanya riwayat cedera otot sebelumnya.
Cedera Hamstring sendiri dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
- Cedera hamsting tingkat 1 : tarikan ringan pada otot dan tendon
- Cedera hamstring tingkat 2 : robekan ringan pada otot dan tendon
- Cedera hamstring tingkat 3 : robekan pada keseluruhan otot dan tendon
Tarikan hingga robekan yang terjadi sangatlah menyakitkan sehingga tidak dapat menumpu anggota tubuh dengan kaki. Kaki secara tiba-tiba menjadi merasa lemas dan seakan kehilangan kekuatan anggota gerak.
Gejala Cedera Hamstring
Gejala yang ditimbulkan tidak lain berupa rasa nyeri yang muncul secara tiba-tiba yang terletak di daerah betis. Nyeri hebat juga dapat menjalar hingga ke belakang lutut. Pergerakan kaki akan berhenti karena menahan rasa sakit yang seperti tertusuk dan menjalar.
Pada cedera hamstring tingkat 1 dan 2 akan timbul merah dan pembengkakan pada daerah nyeri. Sedangkan pada hamstring tingkat 3 dimana terjadi robekan pada seluruh otot, ini akan menimbulkan hilangnya kontraksi otot pada kaki yang terkena cedera. Nyeri pada cedera hamstring tingkat 3 juga dirasakan lebih berat.
Diagnosis pada Cedera Hamstring
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terkait letak dan kondisi cedera yang terjadi. Selain menanyakan keluhan pasien, dokter perlu mengobservasi adanya luka atau retak pada tulang kaki yang menjadi resiko terjadinya nyeri pada otot terutama pada olaharaga. Dokter memeriksa kekuatan otot pada kaki yang terkena.
Untung pemeriksaan penunjang dokter melakukan pemeriksaan dengan rontgen untuk memastikan ada tidaknya patah tulang. Pemeriksaan dengan MRI juga membantu mencari letak robekan dan mendiagnosis tingkat cedera hamstring yang terjadi.
Penanganan Cedera Hamstring
Pada cedera hamstring ringan dapat dilakukan tindakan berikut:
- Memberikan pengamanan pada daerah yang cedera untuk mencegah benturan yang rentan.
- Istrahatkan tubuh secara total untuk meningkatkan penyembuhan
- Gunakan kompres dingin dengan kain atau plastik yang diisi dengan es batu selama 10 hingga 20 menit untuk mengurangi pembengkakan. Kompres ini dilakukan iminimal 2 kali sehari.
- Elevasi atau mengangkat kaki lebih tinggi dari garis jantung dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat penumpukan darah.
- Balut bagian yang cedera dengan perban untuk mengurangi bengkak.
Untuk membantu berjalan dapat menggunakan tongkat agar nyeri berkurang akibat tekanan dari tubuh ke bawah. Pemberian obat anti nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen bermanfaat untuk mengobati rasa nyeri.
Pencegahan Cedera Hamstring
Cedera pada hamstring dapat dicegah dengan mudah. Sebelum berolahraga, selalu lakukan pemanasan untuk mempersiapkan otot untuk beraktivitas. Selalu atur waktu lama latihan dan olahraga sesuai dengan kondisi tubuh anda.
Asupan vitamin dan nutrisi lainnya juga sangat membantu menjaga stabilitas otot dan gerakan.