Cefditoren merupakan salah satu antibiotik golongan Cephalosporin. Bekerja dengan cara mengikat 1 atau lebih penicillin binding proteins (PBPs) yang menginhibisi step akhir transpeptidase, yang merupakan bagian dari fase sistesis peptidoglikan pada sel dinding bakteri.
Akibat dari inhibisi, biosintesis dan dinding sel dari bakteri dapat menyebabkan kematian sel bakteri itu sendiri.
Obat ini terabsorbsi dengan baik pada sistem pencernaan, dan dapat meningkatkan bioavailabillity ketika penggunaan obat bersamaan dengan makanan yang tinggi kandungan lemaknya. Tereksresi melalui urin dari sekresi tubular dan filtrasi glomerular.
Manfaat dari obat Cefditoren
Cefditoren tersedia dalam bentuk obat oral. Manfaat dalam penggunaan Cefditoren adalah sebagai pilihan terapi untuk membantu dalam kasus faringitis, eksaserbasi akut bakteri dari kondisi bronkitis kronis, tonsilitis, uncomplicated skin and skin structure infections, dan community – acquired pneumonia.
Obat ini mungkin dapat digunakan sebagai pilihan terapi pada masalah kesehatan lainnya, hanya saja pada pedoman medis disini tidak terdaftar.
Dosis dari obat Cefditoren
Dosis dari Cefditoren dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu penyakit apa yang timbul, apakah ada riwayat alergi obat ini, respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini, serta penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika konsumsi obat Cefditoren.
Community – acquired pneumonia
- Bentuk sediaan obat: obat oral
- Dosis yang dianjurkan untuk pemberian pada dewasa adalah 400 mg bid, dalam 14 hari.
Faringitis, Tonsilitis, dan kondisi uncomplicated skin and skin structure infections
- Bentuk sediaan obat: obat oral
- Dosis yang dianjurkan untuk pemberian pada dewasa adalah 200 mg bid, dalam 10 hari.
Eksaserbasi akut bakteri dari kondisi bronkitis kronis
- Bentuk sediaan obat: obat oral
- Dosis yang dianjurkan untuk pemberian pada dewasa adalah 400 mg bid, dalam 10 hari.
Pasien dengan gangguan renal
- Bentuk sediaan obat: obat oral
- Jika CrCl < 30 mL/min, maka dosis maksimal yang dianjurkan adalah 200 mg, dapat diberikan sehari sekali.
- Jika CrCl 30 – 49 mL/min, maka dosis yang dianjurkan adalah 200 mg bid.
Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini anda dapat mengikuti saran dari dokter yang merekomendasikan obat ataupun telah memeriksa anda secara langsung baik untuk dosis ataupun jumlah obat dalam sehari yang sudah disarankan untuk dikonsumsi.
Beritahukan kepada dokter bilamana anda sedang menggunakan obat lain di luar dari Cefditoren ini.
Efek samping dari obat Cefditoren
Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda dan tergantung pada reaksi masing-masing individu. Jadi, penting untuk anda mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat Cefditoren, yaitu:
- Kondisi leukopenia, yaitu seperti munculnya feses dengan warna gelap, nyeri area dada, batuk, demam, nyeri saat berkemih, pusing, peningkatan sensitifitas terhadap sinar matahari, dan nyeri pada persendian.
- Reaksi hipersensitivitas, seperti dapat munculnya ruam kemerahan, demam, dan urtikaria).
- Kondisi diare
- Nausea
- Vaginal moniliasis
- Nyeri pada area perut
- Kondisi dyspepsia, seperti munculnya kram area perut, rasa seperti “terbakar”, tidak nyaman area perut.
- Nyeri kepala
Eructation
- Dapat menyebabkan “kentut – kentut”
- Konstipasi
- Sulit untuk tidur / kondisi insomnia
- Myalgia
- Mual hingga muntah
- Kondisi somnolen
Sebaiknya dapat segera hubungi dokter anda bila mengalami satu atau lebih efek samping seperti di atas. Konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter yang memberikan anda obat tersebut sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan anda.
Ibu hamil dan ibu dalam masa menyusui
Penggunaan tidak direkomendasikan kecuali jelas sangat diperlukan. Menurut FDA Pregnancy, obat ini termasuk dalam kategori B yaitu studi pada binatang percobaan telah dinyatakan gagal untuk membuktikan mengenai bahaya penggunaan obat ini terhadap janin dalam kandungannya.
Data kontrol penggunaan obat ini kepada ibu hamil belum ada. Hingga saat ini – pun, belum ada data akurat terkait penggunaan obat ini dan pembuktian efek bahayanya pada ibu hamil. Obat ini hanya dapat diberikan kepada ibu hamil apabila dengan indikasi dokter saja.
Data terkait penggunaan obat ini pada ibu dalam masa laktasi belum diketahui secara pasti bahaya atau tidaknya. Tetapi, Cefditoren diakui dapat masuk ter – ekskresi ke dalam kandungan air susu binatang percobaan.
Obat ini telah diakui oleh American Academy of Pediatrics dapat kompatibel pada ibu dalam masa menyusui. Coba konsultasikan kembali kepada dokter anda terkait penggunaan obat ini dalam kondisi hamil ataupun masa laktasi.
Peringatan dari penggunaan obat Cefditoren
- Waspadai penggunaan obat Cefditoren dan disarankan dengan indikasi dari dokter dulu sebelum mengenakannya, terutama bila anda merupakan wanita yang sedang berencana untuk hamil, wanita yang sedang hamil ataupun dalam masa menyusui.
- Stop pemakaian bila timbul reaksi alergi obat ataupun suatu overdosis, dan segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri.
- Dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan makanan.
- Beritahukan kepada dokter and jika anda memiliki riwayat penyakit seperti: gangguan pada ginjal, memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin, riwayat kejang, sedang dalam kondisi malnutrisi, dan riwayat alergi.
- Obat ini adalah kontra – indikasi apabila anda memiliki kondisi hipersensitivitas terhadap golongan cephalospsorins, selain itu kontra – indikasi juga bila memiliki kondisi hipersensitivitas dengan protein susu.
Jika menggunaan obat Cefditoren secara berlebihan, dapat saja menyebabkan kondisi mual – muntah hebat, distres epigastrik, diare, kegelisahan, nausea, dan kejang. Sebaiknya segeralah menemui dokter anda atau dapat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat dengan anda.