Selama beberapa dekade terakhir,hasil akhir dari infeksi bakteri telah banyak mengalami kemajuan. Tentu saja hal ini didasari oleh banyak faktor, salah satunya adalah kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, ketahanan fisik tubuh seseorang dan sanitasi lingkungan yang sudah meningkat.
Di sisi lain, studi tentang antibiotik, telah maju yang dibuat dengan memodifikasi senyawa dan mensintesis antibiotik baru yang memiliki potensi antibakteri yang lebih unggul dibandingkan dengan zat-zat sebelumnya.
Salah satunya adalah dengan dikembangkannya antibiotik cephalosporin syn-methoxyimino baru yang dikenal dengan sebutan Cefmenoxime.
Cefmenoxime adalah obat antibiotik golongan cephalosporin turunan dari cefotiam, yang telah terbukti menjadi antibiotik yang sangat efektif dan berguna untuk pengobatan infeksi pernapasan.
Cefmenoxime adalah antibiotik cephalosporin yang diberikan secara intravena atau intramuskular. Obat ini aktif terhadap infeksi mikroorganisme gram-positif dan gram-negatif yang paling sering menyebabkan infeksi pernapasan.
Obat ini juga adalah inhibitor Enterobacteriaceae yang kuat, dan sangat tahan terhadap hidrolisis oleh beta-laktamase (suatu enzim yang dikeluarkan bakteri untuk melawan antibiotik). Obat ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam banyak jenis infeksi dan hingga saat ini tidak ada efek samping yang parah yang telah dilaporkan.
Studi bakteriologis dan farmakokinetik telah dilakukan untuk mengevaluasi potensi Cefmenoxime dalam pengobatan infeksi saluran pernafasan.
Konsentrasi hambat minimum Cefmenoxime terhadap 179 kuman yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan seperti Streptococcus Pneumoniae, Haemophilus influenzae, Escherichia Coli , Enterobacter sp.lebih sedikit dari 0,20 p g / ml, dan 43 (73%) dari 60 Pseudomonas Aeruginosa dihambat oleh 12,5 pg / ml.
Intinya kemampuan Cefmenoxime dalam melawan bakteri saluran pernapasan lebih unggul dari 18 antibiotik lainnya, termasuk Cefotiam dan sefotaksim yang sudah sering digunakan di dunia kedokteran selama ini.
Berapa dosis yang biasa digunakan?
Cefmenoxime memiliki aktivitas yang sangat tinggi melawan S. pneumoniae dan H. influenzae, yang merupakan organisme penyebab Infeksi saluran-saluran pernapasan yang sering terjadi di Indonesia. Cefmenoxime hanya tersedia dalam sedian injeksi. Digunakan dengan dosis sebagai berikut :
- Dewasa: 1-4 g IM per hari / IV dengan Inj atau infus dalam 2-4 dosis terbagi, hingga 9 g setiap hari untuk infeksi berat.
- Anak: 40-80 mg / kg / hari dalam 2-4 dosis terbagi, dosis yang lebih tinggi dapat digunakan pada infeksi berat.
- Neonatus: 40-60 mg / kg / hari dalam 2-3 dosis terbagi.
Informasi tentang dosis di atas bukanlah pengganti petunjuk dokter. Obat ini bukan lah obat Over The Counter, artinya obat ini tidak bisa dibeli bebas di pasaran tanpa resep dokter. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal.
Perbedaan Cefmenoxime dengan Cefotiam (versi sebelumnya)
Menurut laporan sebelumnya,penggunaan cefotiam (CTM) telah diakui sebagai antibiotik yang memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi dan luas, tetapi beberapa bakteri Gram-negatif masih tahan terhadap penggunaan obat ini.
Cefmenoxime yang telah diuji klinis melalui percobaan secara in vitro terbukti memiliki potensi menghambat sebagian besar Gram-positif yang dan bakteri Gram-negatif secara signifikan, termasuk Haemophilus influenzae, indole-positif Proteus, Serratia marcescens, Citrohaeter freundii, Enterohacter cloacae dan Pseudomonas aeruginosa.
Apa yang perlu anda perhatikan jika menggunakan obat ini?
Orang-orang yang alergi terhadap sefalosporin, atau bahan-bahan tidak aktif yang ditemukan dalam obat-obatan ini, tidak boleh mengambilnya. Seperti semua antibiotik, penting bagi Anda untuk menyelesaikan seluruh dosis yang diresepkan - bahkan jika Anda merasa lebih baik.
Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa infeksi benar-benar hilang. Jika tidak, infeksi bisa kembali dan jauh lebih sulit untuk mengobati kedua kalinya.
Efek samping apa yang biasa muncul dari penggunaan obat ini?
Menggunakan obat-obatan golongan sefalosporin seperti Cefmenoxime, dapat menyebabkan efek samping seperti:
- Perut tidak nyaman
- Mual atau muntah
- Diare
- Sariawan (jamur putih di mulut), infeksi ragi, atau infeksi jamur lainnya
- Kelainan darah
- Ruam atau gatal
Namun seperti yang telah dikutip sebelumnya, efek samping yang parah seperti reaksi anafilaksis belum pernah dilaporkan dari penggunaan obat ini.
Interaksi obat Cefmenoxime
- Jangan menggunakan obat-obatan golongan cephalosporin jika Anda menggunakan Theracrys (Vaksin BCG).
- Konsultasikan dengan dokter Anda tentang penggunaan obat-obatan golongan sefalosporin jika Anda mengkonsumsi:
- Obat untuk refluks asam seperti Pepcid (famotidine), Tagamet (cimetidine), atau Zantac (ranitidine)
- Obat sakit maag lainnya seperti Aciphex (rabeprazole), Dexilant (dexlansoprazole), Nexium (esomeprazole)
- Vivotif (vaksin tipus hidup)