Cetyl myristoleate adalah asam lemak yang secara alami ditemukan pada beberapa hewan seperti sapi, tikus, berang-berang, dan paus. Berkat perkembangan teknologi, jenis lemak ini kini tersedia dalam bentuk suplemen maupun krim untuk kulit.
Cetyl myristoleate dikenal dengan banyak nama, yaitu CMO, Cis-9-cetylmyristoleate, dan asam lemak cetylated. Zat ini disebut-sebut sebagai obat untuk mengatasi sejumlah kondisi kesehatan, terutama osteoarthritis.
Mengenai Cetyl Myristoleate
Golongan
Tanpa resep dokter
Kemasan
- Kaplet
- Krim
Kandungan
Cetyl Myristoleate
Manfaat Cetyl Myristoleate
Cetyl myristoleate muncul di pasaran sebagai suplemen pada tahun 1991. Zat ini pertama kali diekstraksi dari tikus albino milik National Institures of Health Swiss yang resisten terhadap arhtirits.
Suplemen tersebut banyak digunakan untuk mengobati sejumlah masalah kesehatan, seperti:
- Bursitis;
- Asam urat;
- Osteoarthritis;
- Rheumatoid arthritis;
- Fibromyalgia;
- Cedera olahraga.
Cetyl myristoleate bertindak sebagai pelumas sendi dan agen anti-inflamasi. Tak hanya itu, zat yang dikenal dengan CMO ini juga mampu menekan jalur siklooksigenase dan lipoksigenase dari metabolisme asam arakidonat.
Berkat kedua cara kerja itulah, cetyl myristoleate dapat mengurangi produksi hormon pencetus nyeri, seperti prostaglandin dan leukotrien, sehingga nyeri tulang dan sendi dapat berkurang. Jika digunakan dengan benar, obat ini bahkan mampu mengurangi risiko kerusakan sendi lebih lanjut.
Menurut studi dalam Jounral of Rheymatology tahun 2004, para ahli menemukan bahwa krim mengandung cetyl myristoleate dapat membantu meningkatkan fungsi tulang dan sendi pada penderita osteoarthritis lutut. Setelah menggunakan obat secara rutin, pasien tampak lebih stabil menjaga keseimbangan, mampu naik-turun tangga, dan lebih mudah bangkit dari duduk.
Efek samping Cetyl Myristoleate
Sejauh ini, belum diketahui kemungkinan efek samping yang muncul akibat penggunaan cetyl myristoleate. Jika muncul tanda-tanda yang tak biasa atau perburukan gejala, segera periksakan diri ke dokter.
Dosis Cetyl Myristoleate
Dosis cetyl myristoleate bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis cetyl myristoleate berdasarkan jenis sediaannya meliputi:
- Kaplet: 2 x sehari 1 kapsul;
- Krim: 3-4 x sehari, dioleskan secukupnya pada bagian tubuh yang sakit.
Diskusikan lebih lanjut dengan dokter mengenai dosis obat yang tepat dan sesuai kondisi Anda.
Interaksi Cetyl Myristoleate
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Sejauh ini, belum ditemukan kemungkinan interaksi cetyl myristoleate dengan obat-obatan lainnya. Beri tahukan dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah potensi interaksi obat.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan cetyl myristoleate adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat atau penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan cetyl myristoleate saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.
Artikel terkait: