Menjaga kesehatan tubuh tidak hanya sebatas menjaga asupan makanan saja. Tentunya penting juga untuk menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan.
Daerah mulut dan tenggorokan merupakan salah satu area dimana rentan terkena infeksi kuman atau bakteri yang masuk melewati makanan maupun minuman.
Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi masalah mulut dan tenggorokan seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, menggunakan obat kumur, mengkonsumsi makanan yang sehat dan rutin memeriksakan ke dokter.
Pada artikel ini khususnya akan membahas salah satu pengobatan untuk mengatasi infeksi dan iritasi pada mulut dan tenggorokan dengan obat Cetylpiridium Chloride. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping penggunaan obat Cetylpiridium Chloride. Selamat membaca.
Kegunaan obat Cetylpiridium Chloride
Cetylpyridinium chloride merupakan senyawa amonium kuartener kationik yang digunakan dalam beberapa jenis obat kumur, pasta gigi, tablet hisap, semprotan tenggorokan, semprotan pernapasan, dan semprotan hidung.
Obat ini adalah obat antiseptik yang dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya dan memiliki aktivitas melawan organisme gram positif dan negative.
Cetylpiridinium Chloride telah terbukti efektif dalam mencegah plak gigi dan mengurangi radang pada gusi. Obat ini juga telah digunakan sebagai bahan dalam pestisida tertentu.
Cetylpyridinium chloride dapat menyebabkan noda coklat di antara gigi dan di permukaan gigi. Namun, noda ini dapat dengan mudah dihilangkan oleh dokter gigi selama Anda rutin memeriksa kesehatan gigi Anda.
Dosis obat Cetylpiridinium Chloride
Obat Cetylpiridinium Chloride merupakan obat yang dapat diperoleh berdasarkan resep dari dokter. Berikut dosis obat Cetylpiridinium Chloride yang biasa digunakan:
Obat kumur untuk Infeksi ringan pada mulut dan tenggorokan, Nyeri atau iritasi pada mulut dan tenggorokan
- Dewasa: Sebagai obat kumur: Berkumurlah atau bilas sampai 15 atau 20 mL selama 30 detik, 2-3 kali sehari. Jangan ditelan.
- Anak: Usia diatas 6 tahun. Sama dengan dosis dewasa.
- Lansia: Sama dengan dosis orang dewasa.
Obat oral untuk mengatasi nyeri atau iritasi pada mulut dan tenggorokan
- Dewasa: Sebagai obat loz mengandung 1,4 mg cetylpyridinium Cl: 1 loz /3 jam sesuai kebutuhan. Biarkan larut perlahan di dalam mulut.
- Anak: Usia diatas 6 tahun. Sama dengan dosis dewasa.
- Lansia: Sama dengan dosis orang dewasa.
Obat Topikal / Kutaneus (salep) untuk Infeksi kulit ringan
- Dewasa: Sebagai 0,025% liq: oleskan pada ke daerah yang terkena.
- Anak: Sama seperti dosis orang dewasa.
Hindari penggunaan obat ini di area yang luas atau periode yang lama, dan kontak dengan mata. Simpan dan letakan obat Cetylpiridium Chloride pada suhu ruangan (22-25 derajat celcius). Hindari dari paparan langsung sinar matahari dan jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek samping obat Cetylpiridinium Chloride
Berikut efek samping yang mungkin muncul pada penggunaan obat Cetylpiridinium Chloride (setiap individu mungkin mengalami efek samping yang berbeda-beda):
- Gigi dan lidah berubah warna
- Iritasi atau rasa terbakar di mulut.
Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas saat mengunakna obat ini atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan menggangu aktivitas Anda segera datangi dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Perhatian dan Peringatan
Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan ingat sebelum menggunakan obat Cetylpirdinium Chloride:
- Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat alergi pada obat antibiotik ini atau obat-obatan lainnya. Serta riwayat penggunaan obat yang sedang Anda konsumsi dan riwayat penyakit penyakit terdahulu.
- Jangan menambah dan mengurangi dosis pengobatan tanpa saran dan anjuran dari dokter.
- Pencegahan khusus untuk obat minum, jika sakit tenggorokan tetap terasa setelah lebih dari tiga hari, sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter.
- Untuk penggunaan salep ke kulit, hindari mengolesi salep terlalu lama atau secara berulang jika gejala yang sensitive terjadi. Hindari penggunaan obat ini pada kulit yang terbakar.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit diabetes dan anak-anak.
- Masih belum diketahui mengenai resiko penggunaan obat ini pada ibu hamil dan meyusui. Sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter untuk mengenai keamanan obat ini pada kondisi tersebut.
- Hindari penggunaan minuman beralkohol pada pengunaa obat ini, karena dapat menimbulkan reaksi pada obat.
Jika setelah menggunakan obat ini tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan kondisi, segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.