Chaparral adalah tanaman herbal yang bagian daunnya sering dimanfaatkan untuk mengobati kram perut dan perut kembung. Herbal ini juga bisa dimanfaatkan untuk meredakan pilek, penyakit kulit, radang sendi, infeksi saluran kencing, penyakit menular seksual, infeksi, hingga kanker.
Chaparral mengandung zat kimia yang fungsinya mirip seperti antioksidan. Beberapa orang menggunakan herbal Chaparral untuk detoksifikasi atau tonik, guna membersihkan darah dalam tubuh.
Meskipun manfaatnya menakjubkan, FDA (setara dengan Badan POM di Amerika Serikat) tidak menyarankan Chaparral sebagai herbal karena masalah keamanannya.
Mengenai Chaparral
Golongan
-
Kemasan
- Kapsul
- Teh
- Krim topikal
- Salep
- Tingtur
Kandungan
Chaparral mengandung zat asam nordihidroguaiaretik (NDGA) yang secara medis bermanfaat bagi tubuh. Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Medical Science Monitor tahun 2010, NDGA adalah sejenis antioksidan yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Kandungan antioksidan pada Chaparral dapat membantu mengurangi efek radikal bebas dalam tubuh. Dalam sistem kardiovaskular, antioksidan ini mampu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat kolesterol tinggi, aterosklerosis, diabetes, hipertensi, dan sebagainya.
NDGA juga penting untuk mengobati beberapa jenis kanker, baik kanker payudara, kanker kerongkongan, kanker paru, kanker prostat, dan kanker kulit. Pasalnya, NDGA dapat memperlambat pertumbuhan tumor, menghancurkan sel-sel kanker, sekaligus melindungi sel-sel sehat dari efek samping kemoterapi.
Manfaat Chaparral
Tanaman herbal Chaparral dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi berikut ini:
- Arthritis
- Kanker
- Penyakit menular seksual
- TBC
- Pilek
- Penyakit kulit
- Perut kembung dan kram
- Penurunan berat badan
- Infeksi saluran kencing
- Cacar air
Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Chaparral bagi kesehatan.
Efek samping Chaparral
Chaparral tergolong tidak aman digunakan sebagai obat herbal. Chaparral dilaporkan dapat menyebabkan keracunan yang serius, hepatitis akut, hingga gagal ginjal atau hati.
Berbagai efek samping Chaparral yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
- Sakit perut
- Mual
- Berat badan turun
- Diare
- Demam
- Kerusakan hati dan ginjal
- Ruam dan gatal pada kulit
Dosis Chaparral
Dosis Chaparral berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup mengenai dosis Chaparral yang tepat.
Penting diketahui bahwa tidak semua produk herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum menggunakan Chaparral.
Interaksi Chaparral
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Chaparral dapat membahayakan organ hati. Menggunakan Chaparral bersamaan dengan obat yang memengaruhi hati bisa memperparah penyakitnya.
Beberapa jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Chaparral di antaranya:
- Paracetamol
- Amiodarone
- Carbamazepine
- Isoniazid
- Methotrexate
- Methyldopa
- Fluconazole
- Itraconazole
- Erythromycin
- Phenytoin
- Lovastatin
- Pravastatin
- Simvastatin
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Chaparral adalah sebagai berikut:
- Ibu hamil dan menyusui tidak disarankan untuk menggunakan Chaparral sebagai obat herbal. Sebab, belum ada penelitian medis yang membuktikan keamanannya.
- Bagi Anda yang memiliki penyakit liver, sebaiknya hindari menggunakan Chaparral. Herbal ini bisa meningkatkan efek toksik dalam tubuh dan memperparah penyakit Anda.
Baca Selengkapnya: Kenali Gejala Penyakit Liver Sejak Dini