Charcoal disebut juga dengan arang atau karbon. Charcoal adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati keracunan atau overdosis obat-obatan.
Charcoal yang dibuat khusus untuk obat-obatan disebut dengan arang aktif. Untuk membuat arang aktif, arang biasa dipanaskan dengan gas sehingga menimbulkan banyak ruang (pori-pori) di dalamnya. Pori-pori inilah yang membantu menangkap arang aktif yang nantinya menjadi zat pendukung obat.
Charcoal dapat digunakan untuk mengatasi sakit perut yang disebabkan oleh kelebihan gas, diare, atau gangguan pencernaan. Arang aktif ini juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, mencegah diare akibat obat kanker irinotecan, dan mengurangi kadar fosfat saat cuci darah. Bahkan, Charcoal juga bermanfaat untuk mengatasi masalah aliran empedu (kolestasis) selama kehamilan.
Pada kulit, arang aktif sering digunakan untuk membantu penyembuhan luka dan memperbaiki kulit.
Mengenai Charcoal
Golongan
-
Kemasan
- Kapsul
- Tablet
- Bubuk
- Cair
Kandungan
Kandungan Charcoal sangatlah kompleks. Arang aktif yang digunakan sebagai obat terdiri dari karbon, berbentuk bubuk halus, berwarna hitam, tidak berbau, dan tidak berasa.
Charcoal alias arang aktif memiliki kemampuan untuk 'menjebak' zat kimia dan mencegah penyerapannya dalam tubuh. Terutama untuk zat kimia penyebab keracunan, sehingga gejala keracunan bisa diantisipasi dengan baik.
Manfaat Charcoal
Berbagai manfaat Charcoal adalah sebagai berikut:
- Mengatasi keracunan: arang aktif dapat menjebak zat kimia penyebab keracunan. Charcoal ini harus diberikan 1 jam setelah racun masuk ke dalam tubuh untuk mempercepat penyembuhannya. Lebih dari 2 jam, efek arang aktif jadi tidak maksimal lagi.
- Meredakan diare akibat obat kanker irinotecan: Irinotecan dapat memicu diare. Manfaat Charcoal bisa membantu mencegah kemungkinan diare.
- Mengatasi masalah pencernaan: Mengonsumsi obat yang mengandung arang aktif dan simethicone dapat meredakan nyeri dan perut kembung.
- Mengatasi kolestasis saat hamil: Kolestasis adalah masalah yang terjadi pada aliran empedu. Manfaat Charcoal bisa membantu mengatasinya.
- Menurunkan kadar fosfat saat cuci darah: Konsumsi Charcoal setiap hari selama 24 minggu dapat mengurangi kadar fosfat pada orang yang rutin cuci darah.
- Mengurangi efek toksik dari obat fenitoin: Fenitoin adalah obat antikejang. Arang aktif dapat membantu menormalkan kadar fenitoin dalam tubuh.
Efek samping Charcoal
Charcoal alias arang aktif umumnya aman untuk orang dewasa, selama digunakan dalam jangka pendek. Namun, tetap ada efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Charcoal.
Efek samping Charcoal yang paling sering adalah sembelit dan feses hitam. Dalam kasus yang jarang, efek samping Charcoal juga dapat menyumbat saluran usus, regurgitasi ke paru-paru, dan dehidrasi.
Baca Juga: Feses Berwarna Hitam: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Dosis Charcoal
Charcoal sebagai obat diberikan sesuai dengan dosis berikut ini:
Dewasa
Sebanyak 50-100 gram arang aktif di awal, lalu setiap 2-4 jam diberikan dosis yang sama. Bisa juga dibagi menjadi 12,5 gram Charcoal per jam.
Terkadang, dosis tunggal 25-100 gram Charcoal mungkin diperlukan untuk kondisi tertentu.
Anak-anak
- Usia 1 tahun: 10-25 gram Charcoal secara oral atau lewat tabung nasogastrik.
- Usia 1-12 tahun: 25-50 gram Charcoal secara oral atau lewat tabung nasogastrik.
- Usia 13-18 tahun: 25-100 gram Charcoal secara oral atau lewat tabung nasogastrik.
Interaksi Charcoal
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beri tahukan kepada dokter. Berikut ini adalah interaksi Charcoal dengan obat-obatan lainnya, yakni:
- Alkohol: menghambat Charcoal untuk mencegah penyerapan racun dalam tubuh. Racun dari alkohol semakin banyak dalam tubuh dan memberikan efek samping yang lebih berat.
- Obat oral: Charcoal dapat menghambat penyerapan obat dalam tubuh. Akibatnya, obat apa pun yang diminum tidak bisa bekerja secara efektif. Berikan jeda minimal 1 jam sebelum menggunakan Charcoal.
- Sirup ipepac: Arang aktif mengikat bahan aktif dari sirup ipepac dalam perut. Hal ini dapat mengurangi efektivitas sirup ipepac.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Charcoal sebagai obat adalah sebagai berikut:
- Charcoal atau arang aktif cenderung aman bagi ibu hamil atau menyusui, selama digunakan dalam jangka pendek. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter mengenai dosis yang tepat untuk Anda.
- Charcoal tidak disarankan untuk penderita obstruksi usus.