Apa Itu Obat Chlordiazepoxide?
Chlordiazepoxide adalah senyawa turunan benzodiazepin yang merupakan obat penenang. Chlordiazepoxide adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala gejala ansietas, cemas, gugup serta gangguan perilaku karena minuman terlarang. Sediaan obat ini bermacam macam mulai dari tablet makan ataupun dalam bentuk vial/ampul untuk disuntikkan.
Mengenai Chlordiazepoxide
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet dan kapsul
Kandungan:
Benzodiazepine
Manfaat Chlordiazepoxide
Chlordiazepoxide biasa digunakan sebagai obat penenang dan termasuk dalam kategori obat yang tidak bebas dijual dan dibeli hanya melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini. Chlordiazepoxide bekerja dengan cara mempengaruhi suatu kinerja neuro-transmitter GABA dalam otak sehingga penyebab kecemasan, ansietas bisa diturunkan dan menimbulkan efek menenangkan.
Obat ini harus digunakan sesuai dengan penyakit, indikasi dan bisa digunakan baik oleh dewasa atau lanjut usia. Obat Chlordiazepoxide pun memiliki efek muscle relaxant atau melemaskan otot untuk otot tegang dan kaku, pengobatan insomnia, dan juga merupakan pilihan obat bagi pecandu alkohol yang sedang mengalami gejala withdrawal atau yang biasa kita ketahui dengan istilah sakau di Indonesia.
Dosis Penggunaan Chlordiazepoxide
Berbagai sediaan Chlordiazepoxide meliputi tablet serta injeksi yang digunakan untuk masing masing keluhan yang berbeda beda. Sebenarnya dosis dari Benzalkonium Chloride tergantung dari indikasi pengobatannya. Sedian obat tablet bervariasi dari 5mg, 10mg, 25mg, 100mg.
- Insomnia : 10 – 30mg diminum sebelum tidur.
- Kaku dan kejang otot : 10 – 30 mg per hari, 2-3x pemberian.
- Ansietas : 30 – 100mg perhari, 2-3x pemberian.
- Gejala putus alkohol : 50 – 300 mg perhari.
Dikarenakan penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis anda. Saran kami, bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat ini.
Efek Samping Penggunaan Chlordiazepoxide
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Chlordiazepoxide sendiri adalah
- Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan.
- Perubahan mood dan perilaku
- Kesulitan berjalan
- Ketidakseimbangan tubuh
- Gangguan koordinasi otot tubuh.
- Nyeri tenggorokan
- Efek samping lain yang jarang terjadi antara lain, keram otot, menggigil, kejang, insomnia, pusing, gatal, berkeringat lebih, kaku otot, menurunnya napsu makan serta mual dan muntah.
Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut diatas, bila anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.
Ibu hamil dan menyusui
Perlu diketahui bahwa penggunaan Chlordiazepoxide untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori D, yaitu tidak direkomendasikan karena diduga dapat menyebabkan kecacatan janin, saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter anda bila anda ingin mengkonsumsi Chlordiazepoxide dalam keadaan hamil atau menyusui, biasanya bila anda memang memiliki keluhan keluhan yang memerlukan pengobatan namun sedang hamil atau menyusui, dokter akan mencarikan alternatif pengobatan lainnya yang aman bagi anda.
Interaksi Chlordiazepoxide
- Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:
- Bromazepam
- Flumanezil
- Amobarbital
- Alfentanil
- Bromopride
- Butabarbital
- Butalbital
- Carisoprodol
- Chlorzoxazone
- Codeine
- Dihydrocodeine
- Doxylamine
- Fentanyl
- Hydrocodone
- Levorphanol
- Mephobarbital
- Meprobamate
- Methocarbamol
- Oxycodone
- Pentobarbital
- Sufentanil
- Tramadol
Peringatan
Dalam menggunakan Chlordiazepoxide, ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:
- Waspadai interaksi obat dengan cimetidine karena bisa menimbulkan efek sedasi yang berlebihan.
- Penggunaan obat ini bila di konsumsi bersamaan dengan jus anggur bila meningkatkan aktifitas serum didalam darah dan meningkatkan toksisitasnya.
- Tempatkan obat ini di suhu 25˚c
- Konsultasikan kepada dokter lebih lanjut jika mengkonsumsi Chlordiazepoxide bersamaan dengan jenis obat opioid lainnya, perhatikan tanda tanda depresi pernapasan dan sedasi berlebihan jika digunakan bersamaan.
- Pengunaan obat ini sebaiknya diawasi ketat karena bisa menyebabkan gangguan perilaku dan mental, serta membahayakan diri bila melakukan pekerjaan pekerjaan seperti menyetir atau mengoperasikan alat alat besar dipabrik.
Overdosis Penggunaan Chlordiazepoxide
Gejala overdosis Chlordiazepoxide antara lain depresi pernapasan, otot yang lemas, pingsan, somnolen, kesulitan bernafas, pusing, detak jantung yang melambat sampai keadaan koma. Segera cari bantuan medis bila anda atau teman anda mengalami keluhan seperti ini.