Chlorhexidine adalah agen antiseptik. Chlorhexidine berbeda dengan antibiotik yang hanya menargetkan golongan bakteri tertentu. Chlorhexidine memiliki fungsi yang sama dengan pemutih dalam membasmi mikroorganisme. Akan tetapi tidak seperti pemutih, Chlorhexidine aman digunakan pada kulit dan permukaan tubuh lainnya.
Chlorhexidine telah lama digunakan dan tersedia untuk penggunaan medis di lingkungan rumah sakit dan untuk umum. Produk Chlorhexidine digunakan untuk melindungi pasien terhadap infeksi dan mencegah penyebaran organisme, seperti Methicillin-resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).
Mengenai Chlorhexidine
Golongan
Obat bebas
Kemasan
Obat kumur, cairan obat luar
Kandungan
Antiseptik
Manfaat Chlorhexidine
Chlorhexidine digunakan dalam berbagai prosedur yang berkaitan dengan menetralisir kulit seperti persiapan operasi, kebersihan tangan (sabun), akses vaskular (membersihkan penutup ujung kateter, pembalutan luka), serta membersihkan mulut yang terpasang ventilator.
Anda atau orang yang Anda kenal mungkin pernah diresepkan obat kumur atau pasta gigi oleh dokter gigi yang mengandung Chlorhexidine. Chlorhexidine adalah bahan umum yang ditemukan di dalam obat kumur atau pasta gigi yang digunakan untuk mengobati radang gusi (gingivitis) atau menjaga kebersihan mulut. Sebagian orang juga diresepkan obat kumur Chlorhexidine setelah menjalani operasi mulut besar atau untuk mengobati masalah gigi lainnya.
Penggunaan Chlorhexidine yang umum lainnya mungkin digunakan sebagai produk kulit atau kosmetik. Chlorhexidine juga sering digunakan sebagai pembersih tangan, sampo atau krim kulit.
Beberapa pasien yang sedang menjalani prosedur pembedahan mungkin dianjurkan juga untuk mandi dengan menggunakan campuran Chlorhexidine sebelum menjalani prosedur untuk mencegah kemungkinan infeksi yang disebabkan oleh operasi.
Seberapa efektif penggunaan Chlorhexidine untuk mencegah infeksi?
Chlorhexidine efektif seperti antibiotik dalam membasmi bakteri, tetapi tidak seperti antibiotik, Chlorhexidine juga efektif terhadap hampir semua bakteri dan jamur. Chlorhexidine tidak bekerja secepat alkohol untuk disinfeksi, tetapi bekerja dalam 20 detik dan berlangsung lebih lama.
Karena alasan ini, Chlorhexidine sering digunakan dalam kombinasi dengan alkohol dalam mensterilkan kulit. Dalam dunia medis, Chlorhexidine telah terbukti menjadi salah satu komponen yang tahan lama dan efektif untuk mengurangi infeksi.
Apakah resistensi terhadap Chlorhexidine mungkin terjadi?
Yang dimaksud dengan resistensi adalah saat bakteri menjadi kebal terhadap penggunaan suatu obat tertentu. Pada penggunaan Chlorhexidine, Karena Chlorhexidine bekerja pada tingkat mikrobiologi, organisme tidak mungkin membangun resistensi terhadap Chlorhexidine seperti mereka resisten terhadap antibiotik.
Chlorhexidine bekerja secara universal melawan semua jenis bakteri dan jamur dengan menghancurkan dinding sel dan membunuh sel. Selama 60 tahun terakhir, tidak ada organisme yang resisten terhadap Chlorhexidine.
Dosis Chlorhexidine
Chlorhexidine adalah obat antiseptik yang tersedia dalam dosis sebagai berikut:
- Larutan, oral untuk kumur: dengan kandungan sebanyak 0.12%
- Cair, topikal: dengan kandungan sebanyak 0.5%, 2%, 4%
Dosis penggunaan Chlorhexidine yang mengandung 0,2% chlorhexidine untuk mengatasi masalah rongga mulut adalah dengan takaran 10 ml, kumur selama 1 menit, lalukan sebanyak 2 kali sehari.
Sedangkan penggunaan Chlorhexidine dalam bentuk antiseptik dan disinfeksi pada kulit sebagai cairan obat luar dapat langsung digunakan pada kulit yang ingin dibersihkan.
Efek samping Chlorhexidine
Chlorhexidine bersifat ototoxic, artinya jika larutan Chlorhexidine dimasukkan ke dalam saluran telinga yang mengalami kebocoran pada gendang telinga dapat menyebabkan tuli. Selain itu, chlorhexidine juga dapat menimbulkan beberapa efek samping sebagai berikut;
- Iritasi pada mulut dan tenggorokan
- Mulut kering
- Plak keras pada gigi meningkat
- Perubahan rasa
- Iritasi pada area yang terkena
- Warna obat membekas pada lidah atau gigi
Perhatian
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan Chlorhexidine, di antaranya:
- Walau sangat jarang terjadi, hentikan penggunaan dan segera cari bantuan medis jika mengalami iritasi atau reaksi alergi
- Jangan gunakan Chlorhexidine untuk mengobati luka lebih dalam dari lapisan luar kulit
- Tidak boleh digunakan pada kulit kepala atau wajah, alat kelamin, atau pada meninges
- Chlorhexidine hanya digunakan untuk pemakaian luar, jangan sampai tertelan
- Pemakaian pada bayi berusia kurang dari 2 bulan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu
Artikel terkait: